FOP (42) : Bandung 3

151 11 0
                                    

DIMOHON UNTUK TIDAK MENJADI SIDERS KARNA SATU VOTE DARI KALIAN SANGAT BERHARGA BAGI SAYA

"Bzirr berasa jadi seleb gua," celetuk Jevan karna saat mereka berjalan pandangan orang di pasar malam itu seakan memperhatikan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bzirr berasa jadi seleb gua," celetuk Jevan karna saat mereka berjalan pandangan orang di pasar malam itu seakan memperhatikan mereka.

"Mereka liatin lo karna aneh, kok bisa ada kingkong ke PM?" sahut Vanya.

Mereka pergi ke pasar malem yang diadakan di lapang dekat villa. Kesepuluh orang itu berangkat tadi setelah melaksanakan sholat maghrib, dan niatnya setelah pulang dari sini akan langsung bakar-bakaran di halaman belakang villa.

"Kambeng!" kesal Jevan.

"Mencar aja guys nanti jam setengah delapan kita kumpul lagi disini, have fun." Meisya menarik lengan Jessica pergi disusul dengan Jevan dan Marvel di belakang.

"Bi main panah-panahan yuk, gue daritadi liat, kayaknya seru." Alana ikut menarik lengan Biru.

"Ikutin aja yuk Jay, daripada gabut." Liam jalan duluan disusul Zayyan yang jalan dengan cool di belakang nya.

"Main pancing ikan yuk ay, kosong tuh." Nares menunjuk dengan dagu nya.

"Ih apaan nggak, kayak anak kecil aja, -Naresh!" Vanya memekik di akhir saat Naresh menarik lengan-nya.

"Dua orang berapa pak?" tanya Naresh pada bapak-bapak penjaga kolam kecil dari plampung itu.

"Dua puluh ribu jang, bade? "

Alis Naresh mengerut. "Hah? Iya-iya."

"Sok atuh," bapak itu mengambil dua penyedok ikan kecil dan dua ember kecil. "Ini alatnya."

Naresh mengambil alat itu dan memberikan pada Vanya, ia lalu memasukan tangannya ke saku hoodie dan mengambil dompet dari sana. "Ini pak, kembalian-nya buat bapak." Naresh menyerahkan satu lembar uang berwarna biru.

"Makasih banyak jang! Semoga rezeki ujang di ganti dengan yang lebih baik oleh Allah swt," ujar bapak itu ramah.

"Aamin, makasih pak." Naresh menghampiri gadisnya yang sudah duduk di kursi jongkok kecil dan mulai menyedok ikan, lelaki tampan itu duduk di sebrang Vanya. "Sayang, itu kamu keliatan, kancing atas kamu lepas."

Puk

Vanya memukul kepala cowok-nya dengan penyerok ikan dan segera membenarkan kancing piyama nya.

"Kok malah mukul aku?" Naresh cemberut.

Vanya memutar bola matanya malas dan kembali melanjutkan kegiatan-nya.

FIGHT OR PEACE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang