01. 12 IPS 5

6 0 0
                                    

February 11, 2024

Kelas 12 IPS 5

SMA Purnama dikenal sebagai sekolah favorit yang mencetak skor tertinggi penghasil siswa dan siswi yang  banyak di terima di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Sekolah ini juga memiliki siswa dan siswi berprestasi entah itu di kancah nasional maupun internasional yang membuat harum nama sekolah. Harum di luar namun siapa sangka ada sebuah kelas yang sukses merusak nama SMA Purnama. Kelas itu adalah kelas 12 IPS 5.


12 IPS 5 adalah...

Kelas bermasalah, berisik dan tidak bisa diam. Jam kosong ataupun tidak, mereka akan mengadakan konser dadakan atau bahkan melakukan permainan yang mengundang kehebohan.

Kelas paling kompak, sayangnya dalam hal yang tidak benar. Rata-rata siswa dan siswi 12 IPS 5 itu, mereka benci belajar. Mereka dengan kompaknya bilang tidak ada tugas, ulangan bahkan praktek apapun itu yang dijanjikan guru seminggu yang lalu.

Kelas yang di cap buruk oleh para guru bahkan kepala sekolah sekalipun. Semua guru enggan memasuki kelas itu jika bukan karena terpaksa.

Kelas yang paling boros fasilitas. Kenapa? Karena hobi mereka adalah merusak bukan merawat. Hampir setiap Minggu kepala sekolah harus mengeluarkan uang untuk merenovasi atau bahkan mengganti peralatan di kelas itu. Minggu lalu, kelas ini baru saja memecahkan kaca jendela karena main basket di dalam kelas.

Cewek ataupun cowok kelakuan mereka sama saja, sulit di atur, tidak pernah mematuhi tata tertib, jika di hukum ataupun di ancam tidak naik kelas pun mereka juga bakal tidak peduli. kenapa? Karena mereka tau, semua guru muak dengan kelakuan mereka dan tidak yakin guru mau memelihara mereka lebih lama di sekolah ini, yang ada sekolah akan hancur lebur dibuatnya.

Selain itu, cowok paling nakal pun bersemayam di kelas ini. Namanya Glendara Buana. Dia tidak banyak bicara namun emosian dan mudah tersinggung. Rata-rata siswa SMA Purnama takut dan tidak ingin mencari masalah dengan Glend. Dan dia termasuk dalang dibalik kacaunya kelas ini.

Ratu labrak pun juga ada di kelas ini. Namanya Qira. Dia cantik seperti namanya. Berasal dari keluarga yang cukup bergengsi sama seperti Glend. Cewek itu selalu bermasalah, entah itu karena make up-nya dan nail artnya yang seperti artis atau bahkan kelakuannya yang terlalu narsis. Tujuan hidupnya untuk saat ini adalah mengejar cinta Glend iblis sekaligus pangeran sekolah yang banyak dikagumi secara diam-diam oleh siswi SMA purnama karena takut di labrak dan di caci habis-habisan oleh Qira.

Di kelas ini, ratu gosip pun juga ada. Namanya Clara. Cewek yang entah darimana dan bagaimana dia bisa tau gosip yang beredar di sekolah maupun di luar sekolah.

Mungkin itu adalah gambaran kelas 12 IPS 5 sebelum seseorang datang dan membalikkan keadaan.

"Guys-guys, gue ada berita hot!!" teriak Clara yang baru saja datang dari luar kelas. Clara mengisyaratkan teman-temannya untuk berkumpul dengan mengibaskan tangan. "Ada siswi baru dan kabarnya bakal di tempetin di kelas kita!!"

"Hah? Iyaa??"

"Iya! Gue denger sendiri walas kita ngomong di ruang guru!"

"Gue yakin dia ga bakal betah sih sekelas sama kita," respon seorang siswi berkacamata yang duduk tepat di depan Clara.

Mereka yang ada dalam kerumunan itu mengangguk setuju ketika mengingat betapa buruknya perlakuan mereka satu kelas.

"Bener, bisa jadi dia bakal pindah sekolah lagi besoknya," sambung siswi lain dengan kekehan kecil.

"Kalian mikir ga sih, kenapa kepala sekolah nempetin dia di kelas kita? Kepala sekolah kan tau, di kelas kita ini ga ada yang bener. Apa beliau ga takut siswi itu bakal terpengaruh sama kita?" Kali ini sang ratu gosip kembali bersuara.

"Iya juga ya? Kenapa kepala sekolah tiba-tiba mau nempetin murid baru ke kelas kita. Biasanya ke kelas lain muluk!" sambung yang lain.

"Nah, kan?! Dan kalian tau, gue denger cewek ini pindah karena bertengkar sama guru. Kayaknya dia bad girl juga. Apa karena itu kepala sekolah nempetin dia ke kelas kita?" Clara kembali menjadi pusat perhatian teman-temannya.

"Bisa jadi."

"Kalo gitu, kelas kita makin pecah dong?"

Clara dan teman-temannya terkekeh kecil. "Makin gamau tuh para guru masuk."

Clara menoleh ke arah jam dinding yang sudah
menunjukkan pukul 08.30 , Bel masuk sudah berbunyi dari tiga puluh menit yang lalu. Dan seperti biasa, karena rasa malas dan enggan memasuki kelas ini, para guru dengan sengaja telat masuk ke kelas mereka.

"Kenapa Buk In lama banget sih masuknya? Gue udah kepo banget sama siswi baru itu!" dengus Clara dengan mata tertuju pada pintu masuk kelas.

"Kalo Buk In masuk kita belajar dong? Gue lagi males nih, mending jam kos seharian!" Qira, teman semeja sekaligus sahabat Clara yang sejak tadi hanya diam menyimak akhirnya bersuara.

"Perasaan Lo setiap hari malas muluk deh!" cibir Clara.

Qira hanya mendecih sebagai respon.

"Kalo..." Clara terlihat ragu bertanya, namun dia terlanjur penasaran dengan ekspresi Qira. "Kalo dia cantik dan suka sama Glend gimana?" sambung Clara menggoda Qira.

BRAKK

Qira memukul meja dengan keras, membuat satu kelas apalagi Clara terkejut sembari memegangi dadanya.

"Santai dikit Napa?!" lirih Clara kesal.

"Lo sih! Pagi-pagi udah mancing emosi gue!"

"kan 'kalo'!" dengus Clara kesal.

"Coba aja tuh cewek berani-berani deketin Glend bakal gue habisin pake tangan gue sendiri!" ancam Qira dengan suara tinggi agar semua orang terutama para cewek di kelas ini mendengarnya.

Clara meneguk salivanya takut. Cewek itu menggeser kursinya agak menjauh dari Qira. Takut dengan aura seram yang di pancarkan oleh Qira.

Selang beberapa menit pintu kelas pun bergeser. Awalnya mereka mengira Bu Indri, wali kelas merekalah yang datang tapi ternyata tidak, yang datang adalah Glend dan teman-temannya, dalang dibalik perusak nama harum sekolah.

suansana yang tadinya hiruk hening sejenak hingga...

"GUYS! MAIN UNO YUK, GUE BAWA KARTU NIHHH!" Teriak Daffa, teman Glend, dengan heboh. Si maniac game.

"Ayuk-ayuk! Kemaren lagi seru-serunya maleh di tegur guru sebelah!"

"Tau ah, padahal gue mau menang loh!"

"YUK-YUK NGUMPUL SINI YANG MAU MAENNN!" ajak cowok itu lagi.

"Yang kalah bikin JJ fix no debat!"

"Gasss lah!"

"Posting di insta story nih?!"

"Oke siapa takut?!"

Kelas itu pada akhirnya kembali heboh bahkan lebih heboh.

Glend dan teman-temannya yang lain selain Daffa memilih duduk di kursi mereka masing-masing karena sudah lelah akibat main basket dengan teman-teman mereka dari kelas lain. Keringat mereka bercucuran, seragam mereka tidak lagi rapi, tubuh mereka terasa panas. Dan mereka dengan seenak jidatnya menurunkan kipas angin dinding di kelas dan meletakkannya di atas meja mereka.

"Huahh, segerrrrnyeee!" ujar Zey, teman sebangku Glend ketika kipas angin besar itu berada di depan wajah mereka.

TBC

Sudut Tak BersuaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang