5th: "Trust and The Stranger in Bed."

786 101 7
                                    

singkatnya, percakapan mereka tidak berakhir mudah. Sung Jinwoo dan Baek Yoon-ho sama-sama beradu kepala, meskipun begitu tidak ada yang terluka. semuanya berkat cepat tanggapnya si ketua guild yang langsung menyadari potensi yang dimiliki Jinwoo hanya setelah bertukar beberapa kata.

Jinwoo tak sedikitpun nampak goyah kala Yoon-ho menggunakan teknik ancaman--perintah mutlak sebagai ketua guild yang kerap ia kenakan. mereka sama-sama tahu bahwa rank Jinwoo dan Yoon-ho sama sekali tak sepadan, namun Jinwoo tetap berhasil memperingati Yoon-ho untuk lebih tahu diri, dan Yoon-ho memilih untuk tak memperpanjang masalah ini.

Jinwoo lelah, ditambah lagi kini dia membawa pulang sesosok anomali bercahaya yang tak jelas statusnya. pria yang bukan manusia, namun bukan juga monster yang haus darah.

kala itu jarum jam menunjukkan angka tiga dini hari, dan Akuji tak kunjung bangun lagi. ia pun dilarikan ke rumah sakit terdekat, demi bisa dirawat. Jinwoo dan Song-yi pun dibawa ikut. meskipun ia masih belum mendapatkan jawaban dari Heejin soal keadaan pria jepang ini, mau tidak mau dia harus menjadi penanggungjawab Akuji karena telah berani membawa si tampan keluar dari dungeon tadi.

"Apa aku akan ikut diperiksa juga?" tanya Song-yi, yang kemudian hanya dilirik ringan oleh siempunya mobil van besar yang mereka kendarai.

Jinwoo menggelengkan kepalanya, "Tidak. aku akan mengantarmu pulang sebelum menyusul ke rumah sakit." ujarnya.

Song-yi mengangguk dan hening menguasai rungu sepanjang perjalanan mereka, hingga pada akhirnya Jinwoo berhasil mengantarkan si gadis SMA sampai ke rumah. Song-yi tidak lupa berterimakasih, dan Jinwoo juga memuji kerja kerasnya. pun sebelum Jinwoo sempat pergi, Song-yi tiba-tiba bertanya lagi: "Mm.. bagaimana dengan Kak Akuji?"

untuk beberapa saat, Jinwoo terlihat diam seolah-olah tengah dihadapkan dengan pertanyaan yang sulit. pun setelah beberapa saat, kepala si pemilik iris violet itu segera terangkat, "Dia akan baik-baik saja." jawabnya. "Kalau memang manusia pasti akan dikembalikan ke keluarganya."

Jinwoo tidak yakin sebenarnya, namun mau tidak mau ia tidak bisa membuat Song-yi yang cuma seorang anak SMA untuk ikut memikirkan nasib Akuji yang masih menjadi tanda tanya.

"Entahlah, kak. Perasaanku tidak enak." Song-yi bersuara, menatap telak pada hunter yang jauh lebih hebat darinya dengan sorot khawatir yang ketara. "Aku yakin kakak lebih bisa membuat keputusan mengenai masa depan Kak Akuji untuk saat ini. dia juga pria yang sopan dan baik sekali."

untuk beberapa saat hening menghampiri. hening yang enggan dipecahkan bahkan oleh Jinwoo sebelum Song-yi menyelesaikan kalimatnya sendiri: "..Aku.. hanya berharap tak akan ada dari kita yang akan menyesali hal ini."

menyesali apa? kedatangan Akuji?

dalam petak kecil dengan pencahayaan yang terlampau terang, Akuji berbaring dengan Jinwoo yang terus memandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dalam petak kecil dengan pencahayaan yang terlampau terang, Akuji berbaring dengan Jinwoo yang terus memandang. kelopak mata itu masih rapat melapisi iris keemasannya, kata 'mereka', Akuji berada dalam keadaan sempurna. tidak terdapat luka, atau cedera otak yang parah. hanya saja, benturan di kepalanya adalah apa yang dia butuhkan untuk langsung masuk ke mode tidur setelah trauma yang disaksikannya.

" Blatherskite " [ Sung Jinwoo x Readers/Male OC ] [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang