"Eh kamu udah pulang dek?" kak Glo menyambutku dan ia dengan kak Zeva sedang menonton TV.
"Kok kamu nangis dek? Ada apa?" kak Zeva seketika bangkit dari duduk santainya dan menghampiri aku yang lewat di depan mereka.
"Dek kamu kenapa? Ayo sini cerita sama kita." kak Glo menarikku untuk duduk bersama mereka.
"Nggak apa kak." Aku masih menangis.
"Nggak mungkin kamu nangis kalau nggak ada apa-apanya." kak Zeva melihat aku sembari mengelus rambutku.
"Ayo dek cerita aja. Kamu kenapa? Tadi pulang sama Ify kan?" kak Glo bertanya sembari merengkuh aku.
"Tanya aja sana ke dia." Aku ngeloyor ke kamar meninggalkan mereka yang kebingungan.
Aku masuk ke dalam kamar dan mengunci rapat-rapat.>>><<<
Gloria's POV
Aku dan Zeva seketika benar-benar bingung. Ada kejadian apa dengan mereka berdua sehingga Icha menangis seperti demikian. Lalu Kami bergegas ke depan rumah karena mungkin masih ada Ify di sana.
"Ayo yank ke luar. Siapa tau masih ada Ify." Aku menarik Zeva.
"Iya sayang. Aku jadi bingung ni." Zeva mengikutiku.
Kami lihat masih ada mobil Ify di sana. Baiklah kami hampiri dia. Sebenernya ada apa dengan ini semua.
Aku melihat Ify tertunduk di kemudinya dan nampak lesu tak seperti biasanya. Pasti ini ada yang tidak beres. Lalu kami menyadarkan Ify.
"Ify." Aku menepuk pundaknya.
"Eh. Kalian?" Dia tersentak lalu ke luar dari dalam mobilnya.
"Fy langsung aja deh. Kamu ngapain si Icha? Sampai nangis tuh anak. Bukannya happy habis diajak jalan. Gimana sih?" Zeva jutek.
"Sayang, sabar dulu." Aku berbisik padanya.
"Kesel yank. Itu si Icha baru mendingan udah begitu lagi." Zeva geregetan.
"Maaf ya, aku memang salah. Aku memang bodoh banget." Ify datar.
"Emang kamu tuh ngapain dia?" Zeva semakin mencecar.
"Aku udah ambil first kiss dia." Ify hanya tertunduk.
"Apa? Kiss? Kamu cium dia?" Aku kaget.
"Kok nekat amat sih Fy? Baru juga kenal." Zeva langsung bernada semakin tinggi.
"Sorry, sorry banget. Aku jadi lupa diri, aku jadi keinget sama mantan aku yang udah nikah itu." Ify mulai berargumen.
"Apa? Eh, kamu kira si Icha pelampiasan gitu? Kita kenalin kamu ke dia karena kita anggap kamu itu bakalan nyambung sama Icha dan nyembuhin luka Icha." Zeva makin mencak-mencak.
"Maaf banget. Seriusan nggak ada maksud. Aku nyesel dan bakalan minta maaf ke Icha dan aku sama sekali nggak anggap dia pelampiasan." Ify memang terlihat sedih dan menyesal.
"Ok, kamu boleh minta maaf sama Icha tapi ingat jangan sekarang. Dia pasti masih shocked banget sekarang." Aku memberi nasihat.
"Thanks Glo. Aku balik aja kalau gitu. Salamin buat Icha ya, maaf aku khilaf dan maaf juga udah ngecewain kalian. Tapi aku janji bakal memperbaiki ini semua. Permisi." berlalu Ify dari pandangan kami.
Kulihat Zeva masih kesal dari wajahnya dan aku tentu ikut geram. Ternyata Ify sangat agresif. Kami jadi merasa tidak enak hati sama Icha karena kami yang mengenalkan Ify padanya.
"Sayang, kita coba ke kamar Icha yuk. Kita ngobrol." Aku memberi saran.
"Nggak usah sekarang sayang. Icha pasti masih nggak mau ngobrol banyak. Udah kita biarin dulu. Besok aja kita ngobrol. Sekarang kita juga istirahat aja ya." Zeva menarikku dan kami masuk ke dalam rumah kembali.
Lalu kami berdua harus tidur karena besok akan memasuki hari kerja kembali. Hari yang sangat melelahkan. Semoga esok hari Icha mau bicara dengan kami perihal kejadian malam ini.
>>><<<
Grify's POV
Aku merasa kesal, aku merasa bodoh banget karena melakukan hal seperti itu pada Icha yang mana ia baru aku kenal dua hari ini. Aku tak habis pikir karena bisa agresif seperti demikian. Padahal aku biasanya pelan-pelan kalau ngedeketin seseorang.
Perempuan seperti Icha itu kan baru pertama kali aku temui. Bodoh sekali aku ini. Apa yang harus aku katakan padanya nanti.
Kemudian aku memberhentikan mobilku ini di tepian jalan. Keadaan di sini cukup sepi, lumayan untuk aku menenangkan diri. Lalu aku ambil ponselku.
Aku melihat ketiga foto wefie aku bersama Icha. Rasa penyesalan benar-benar menyelimuti batinku. Sebenernya aku tidak ada maksud seperti itu padanya, aku begitu terbawa suasana apalagi Icha begitu polos.
Baiklah, nanti aku pasti minta maaf padanya dan memperbaiki ini semua. Kemudian tanpa pikir panjang aku langsung menjadikan salah satu foto itu untuk foto profil WA-ku. Entah aku ingin sekali menunjukan keakraban bersama Icha kepada semua orang.
Terus saja pikiranku memutar. Bingung dengan semua ini. Kalau begitu aku coba mengirim pesan saja padanya. Lalu aku mencari chat aku yang terakhir dengannya, sebelumnya masih manis-manis namun kini jadi berkebalikan.
Rupanya dia sedang online. Senang sekali rasanta melihat ia masih aktif. Semoga ia segera membalas pesanku.
Ify:
"Hai Cha."
"Kamu udah tidur belum?"
"Cha, aku minta maaf ya atas kejadian tadi."
"Maaf banget. Aku memang bodoh."
"Kamu boleh kok maki-maki aku."
"Tapi tolong jangan diemin aku ya."Pesan itu sudah double checklist. Aku terus menatap layar ponselku namun tanda checklist itu belum berubah menjadi biru padahal sudah setengah jam aku menunggu. Aku jadi kesal sendiri nih, akan tetapi akhirnya Icha terlihat mengetik pesan juga.
Icha:
"Aku nggak butuh maaf kamu!"
"Dasar pencuri!"Aku terkejut dengan balasan dari Icha yang bilang bahwa aku pencuri. Memang aku ini tega sekali karena sudah mengambil first kiss miliknya. dengan paksa. Aku semakin tidak karuan.
Ify:
"Cha, maaf banget Cha."
"Aku nggak bermaksud kayak gitu ke kamu."
"Aku khilaf. Aku refleks Cha."Icha:
"Terserah!"
"Kamu menjauh aja dariku."
"Satu lagi. Ganti foto profil kamu! Aku nggak sudi lihat foto pencuri bersama aku."
"Bye!"Mendapat balasan seperti itu rasanya ingin teriak sekencang-kencangnya. Ternyata Icha sangat marah padaku. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana.
Di chat saja ia seperti itu, bagaimana kalau kalau aku menemui secara langsung nanti. Ya sudah lebih baik aku langsung pulang saja. Kepalaku rasanya mau pecah karena aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.
>>><<<
Icha's POV
Ngapain ini orang masih WA? Berani banget dia! Ini lagi pakai memajang foto aku segala. Jengkel sekali rasanya.
Sudah lah lebih baik aku tidak usah dekat dengannya lagi. Untung saja hanya dua hari kenal. Nggak sampai begitu jauh mengenal dia atau dia mengenal aku.
Bagaimana selanjutnya coba? Orang agresif kayak dia itu. Pasti dia sering cekcok sama GF yang dulu karena sikap dia yang agresif atau jangan-jangan dia sebenarnya playgirl. Apalagi relasinya dia kan pastinya banyak. Jangan-jangan dia baru ketemu cewek maunya langsung nyosor aja lagi. Nggak nyangka banget deh.
Eh? Ngapain juga masih mikirin tentang dia. Lebih baik aku tidur. Lupain itu si Ify. Nggak penting banget deh ngurusin dia. Dasar egois, agresif!
BERSAMBUNG...
Salam Manis
Canimangel
Q (Kyu)
Senin, 12 Februari 2024
09.00 WIB

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Let Go
RomanceKisah ini adalah naskah nostalgia murni hasil imajinasi dari buah pikiran saya pada tahun 2018 Seperti apa kisahnya? Mari disimak saja ya Selamat membaca, semoga kalian suka Warning!!! This is GxG (GirlxGirl) genre Skip untuk yang tidak berminat Bes...