CHAPTER IX : TEROR

12 3 0
                                    

FLASHBACK ON

Leo, Star, Lona, El, dan Marvin berkumpul di gazebo koridor kelas VI. Mereka tertawa mendengar cerita lucu dari Lona yang notabene nya paling muda diantara mereka.

"Eh, tau gak? Di kelasnya Marvin ada murid baru lho" Leo berseru.

Lona menatap Marvin. "Siapa kak?"

Marvin mengeddikan bahu. "Gak tau, gak peduli. Soalnya bukan cewek"

"Cewek aja terus di fikiran lo" Sindir El.

Marvin meliriknya "harus dong El. Kita tuh haris belajar cinta-cintaan dari kecil. biar nanti pas udah gede, gak telat pugertas "

"Pubertas Marvin. " Star membenarkan

"Iya deh, kalah gue mah kalo sama ceweknya Leo" murung Marvin. Teman-temannya tertawa

Tidak lama kemudian datanglah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun menghampiri mereka.

"Hai semuanya!" Sapa anak laki-laki itu

Leo, Star, Lona, El dan Marvin menatapnya heran.

"Aku murid baru di kelas VI 3, namaku Alex"
Anak laki-laki-murid baru di kelas Marvin. Yang menyebut dirinya Alex itu mengulurkan tangan.

Leo yang memang humble menerima uluran tangan itu duluan "Leo"
Bergantian dengan El dan Lona.

Alex kini menyodorkan tangannya pada Star "namaku Alexander King, kamu bisa panggil aku Alex" ucapnya dengan senyum merekah

Star menjabat tangan Alex "Leana Starla, Lea aja" ia tersenyum tipis. Tapi Alex tidak mau melepaskan tangannya, ia menatap mata indah Star dengan intens.

Marvin yang merasa aneh segera melepas jabat tangan mereka dan langsung diambil alih olehnya. "Marvin Aksa willmer, Marvin aja. Sayang juga boleh" Marvin nyengir. Sedikit bergidik juga ia mengatakannya.

Alex tersenyum miris dan segera melepaskan tangannya.

"Maafin Marvin, dia mah emang suka bercanda" ucap Leo. "Semoga kita bisa berteman dengan baik" lanjutnya.

Alex mengangguk.

*

Leo dan Star yang sedang duduk di bangku taman dihampiri oleh Alex yang langsung duduk di sebelah Star. "Star" ia menyodorkan sebuah ice cream " nih buat kamu"

Star hanya menatap Ice cream itu "maaf Lex, tapi aku gak bisa-"

"Wish lumayan, panas-panas gini"
Tiba-tiba saja Marvin muncul dan langsung mengambil alih Ice cream dari tangan Alex.

"Itu buat Star!" Sentak Alex

"Gigi Star lagi sakit, jadi buat gue aja"

"Yaudah!" Alex merebut kembali ice creamnya "kalo Star gak makan, gak ada yang boleh makan ini" ia membuangnya ke tempat sampah dan segera berlalu dari sana.

"Malah dibuang lagi" gerutu Marvin

Leo bangkit "Vin, kita harus bicara"
Marvin meliriknya. "Apaan?"

Tanpa mengatakan apapun Leo mengarahkan Marvin untuk berdiri agak jauh dari tempat Star duduk.
"Jangan pernah lakuin hal itu lagi, gak sopan Vin." To the point Leo

Marvin berdecak "Yo, Alex sayang sama Star!"

Leo mengangguk "sama. Gue Juga sayang sama Star. Gue sayang sama lo, Anna, El, Alex karna kita itu sahabat."

Langitnya Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang