Hai hai haiiiiiii jangan lupa follow ayuyayyy dan jangan lupa follow instagram aku @ayuyayyy._
Happy Reading 😍😍
Tak terasa sudah setahun Gistara sekolah di SMA BINTANG dan selama setahun kejadian pemerkosaan sudah tidak banyak dibicarakan walaupun hampir setiap bulan ada kejadian seperti itu namun sudah dua minggu pemerkosaan tak lagi dibicarakan hingga muncul korban lagi yang menyebabkan Gistara sangat muak dengan kondisi ini, ini sudah saatnya ujian kenaikan kelas namun salah satu murid tidak bisa mengikuti ujian karena bunuh diri disekolah.
Gudang sekolah mereka ramai karena salah satu murid perempuan mereka mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri, Gistara, Skayara, dan Anvaya sedang duduk melingkar dimeja, suara mereka mengecil karena takut ada yang tau.
"Menurut lo siapa dalangnya, Gis?" tanya Skayara.
"Gue gak bisa nebak siapa dalangnya, karena setiap tahun ada aja kejadian kayak gini, bahkan si korban gak tau siapa yang udah bikin dia hamil." ucap Gistara.
"Gue takut kalau gue korban selanjutnya, Gis, Skay..." ucap Anvaya dengan raut wajah ketakutan.
"Vay, lo harus percaya sama gue, kita akan menemukan pemerkosaan itu." ucap Gistara dengan raut wajah yang serius.
"Kita harus bicara sama Pak Ranjaya." ucap Gistara membuat kedua sahabatnya menatapnya bingung.
"Kenapa harus Pak Ranjaya?" tanya Anvaya.
"Karena cuma beliau yang selalu tau awal pemerkosaan itu." ucap Gistara dengan tatapan sendunya.
"Bukan karena lo suka dia?" tanya Skayara.
"Ih gak jelas kalau suka mah ya emang suka tapi cuman beliau yang bisa bantu kita karena menurut gue kalau kita ajak guru lain ya gak akan bener, masalahnya apa? Pasti guru itu bakalan langsung cerita ke grup guru, lo pada emang gak inget waktu Ananta bilang ke Pak Jairo? Pak Jairo langsung koar-koar." jelas Gistara membuat kedua sahabatnya mengangguk paham.
"Sekarang banget kita harus ke Pak Ranjaya?" tanya Anvaya menatap bingung kearah kedua sahabatnya dan langsung mendapat anggukan dari Skayara.
"Kapan lagi emangnya? Pak Ranjaya lagi ngajar olahraga di depan kelas kita, ayo kita samperin dan bicara sama beliau." ucap Skayara membuat mereka menghampiri Pak Ranjaya.
Saat mereka sampai dihadapan Pak Ranjaya, mereka menunggu Pak Ranjaya sampai selesai mengetes para siswa lain dan kebetulan kelas mereka sedang jamkos.
"Jadi, kalian ingin bicara sama Bapak ada apa?" tanya Pak Ranjaya.
"Bapak maaf sebelumnya kalau kami mengganggu Bapak, yang saat ini kami percaya ya cuma Bapak, Bapak selalu jadi yang pertama tau tentang 'pemerkosaan' itu kan? Kami tidak menuduh Bapak sama sekali tapi kami ingin mencari tau tentang siapa dalang dibalik semua ini..." ucap Gistara dengan menunduk, bukan apa dirinya takut gugup saat bertatap mata dengan Ranjaya karena ia menyukai guru muda itu.
"Jadi apa bapak mau bantu kami untuk menemukan pelaku itu? Bahkan korban pun gak tau menau soal tersebut yang korban tau saat terbangun ia dalam keadaan sudah tidak perawan." lanjut Anvaya.
"Bapak mau membantu kalian, tapi rasanya gak mungkin kalau kita cuma berempat, setidaknya kita butuh laki-laki lagi untuk bantu kita." ucap Pak Ranjaya membuat Gistara, Skayara, dan Anvaya tersenyum lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
GISAN
De Todo"Please bantu gue, Skay, dan Anvy untuk bongkar kasus ini, gue mohon sama lo..." ucap Gistara menatap memohon kepada Ananta. "Gue bantu, kita juga harus mengandalkan satu guru." ucap Ananta. "Pak Ranjaya bakal bantu kita." ucap Gistara membuat Ana...