Prolog

129 8 6
                                    

ASHIRA, gadis cantik yang tidak pernah berpacaran meski banyak pria mengejar cintanya, namun sayang semua pria itu tidak pernah dihiraukan oleh Ashira. Dia hanya fokus terhadap satu pria yang ia sukai semenjak memasuki masa putih abu ini, dia adalah Juan, Pria yang dikenal kasar terhadap perempuan, Tapi hal itu tidak membuat Ashira mundur.

"Ka Juan!" Pekik Ashira, dia berlari untuk menyeimbangi langkahnya dengan Juan.

"STOP!!" Pekik Ashira dia menghalangi langkah Juan, membuat sang empu menatapnya datar.

Juan, menghela nafas jengah melihat gadis di hadapannya ini yang kerap sekali mengganggu dirinya setiap waktu. Seperti tidak ada kata lelah walau dia sudah berperilaku kasar terhadap gadis dihadapannya ini. Ashira tersenyum lebar menatap Juan, dia mengeluarkan donat yang sempat ia buat pagi tadi.

"Lo bisa stop ganggu gu-"

"Hira bikin donat khusus untuk Ka Juan. Ini dibuat penuh kasih sayang dari Hira, diterima ya kak, please.." Hira menatap penuh permohonan kepada Juan dengan harapan pemberian kali ini di terima oleh Juan.

" Stop kasih gua makanan!" Ucap Juan penuh penekanan, namun Hira tidak menghiraukan itu. Dia mengambil lengan Juan agar menerima pemberiannya.

"Hira gak menerima penolakan. Ingat itu kak!" Jawab Hira tanpa tau malu, bahkan dia tidak gentar sedikit pun ditatap tajam oleh Juan.

"Lagian kenapa sih ka juan selalu nolak pemberian Hira? Rezeki itu gak boleh ditolak loh kak," lanjut Hira dia masih tersenyum manis, sedangkan Juan langsung membuang pemberian Ashira tadi.

Hal itu tentu membuat mata Ashira membola, dia susah payah membuat donat itu, bahkan dia harus bangun lebih awal. Ashira menghela nafas sebisa mungkin dia menahan emosinya.

"Gua GAY! Sampai kapan-pun gua gak akan suka sama lo! Karna gua suka cowok!" Pekik Juan membuat Hira terpaku, bahkan dia menahan nafasnya beberapa saat setelah mendengar itu.

"Babe!!" Seru seseorang, Dia langsung bergelayut manja kepada Juan. Hira tidak habis pikir karna Juan tidak menolak sedikit pun. Dia paham sekarang bahwa Juan menyukai Boti.

"You! Gak usah ganggu pacar i, paham?" Ungkap Boti tersebut dengan menunjuk Hira menggunakan jemari lentiknya itu.

"Ka Juan serius? Boti kak? Kenapa harus dia kalau ada Hira yang cantik ini." Ungkap Hira, dia mengebaskan rambutnya kecentilan, sedangkan Juan masih menatapnya datar.

"You tau dia gak suka sama cewek model you, dia suka i, karna i lebih cakep," Ungkapnya dengan nada yang gemulai, membuat Hira mengedikan bahunya geli.

"Why? You kalah saing sama i?" Sambung boti tersebut membuat Hira melotot tidak terima.

" Hahaha your dreams," Balas Hira lalu dia kembali menatap Juan.

"Kak are you kidding? Ayolah kak lu tuh ganteng, badan lu keker! Masa suka sama cowok lembek." Ucapnya kepada Juan.

"Hidup gua gimana gua! Lo jangan so ngatur, paham!" Jawab Juan selepas itu dia melenggang pergi, sedangkan Hira mendengkus kasar.

"Oke kak lu liat aja, gua bakal tetep jadi Cegil lu!" Gumam Hira ketika melihat Juan dan botinya itu berjalan beriringan.

Bukan masalah besar bagi Ashira, fakta itu tidak membuatnya mundur sedikit pun, justru sebaliknya Hira semakin menggebu-gebu untuk mendapatkan cinta Juan. Segala cara akan dia lakukan agar Juan kembali normal.

"Gua gak akan biarin ini, yakali gua kalah sama boti, gak etis banget!" Gerutnya pelan, dengan perasaan jengkel dia menuju ke dalam kelasnya.

Brak

Naya tersentak karna Hira membanting tas sekolah tepat di hadapannya. Wajah Hira yang ditekuk seperti itu membuat Naya menghela nafas lelah, Dia yakin pasti ada sangkut pautnya dengan Juan.

"HUAAA NAYA...." Rengeknya tiba - tiba membuat Naya memutar bola matanya malas.

"Berisik, gua bosen denger curhatan lu tentang Ka Juan." Balas Naya cepat membuat Hira menghembuskan nafasnya kasar.

"Lo harus dengerin gua," rengek Hira dia mengguncangkan pundak Naya agar memberi respon.

"Oke, apa?" Tanya Naya dengan nada yang malas.

"Lo percaya gak? Ka Juan Gay!" Seru Hira membuat Naya melotot tidak percaya dengan yang diucapkan Hira.

"Kaget kan lu? Apalagi gua! Dan lu tau apa yang botinya bilang ke gua?" Tanya Hira lagi, Naya menggeleng cepat, dia bahkan tidak bisa berkata-kata mendengar itu semua.

"Botinya bilang you gak usah ganggu pacar i. Gila kan tuh boti!" Seru Naya menirukan gaya boti tersebut.

"Prftt" Naya menahan tawa mendengar itu. Hira semakin kesal ketika melihat respon Naya seperti ini. Dia menyesal bercerita kepada Naya.

"Sorry sorry, gua gak kuat pengen ketawa," Ucap Naya dia mencoba meredakan tawanya terlebih dahulu. Sedangkan Hira sudah menyilangkan kedua tangan dan menatap datar Naya.

"Menurut gua lu uncrush, banyak cowok normal yang suka sama lu, lah lu malah suka sama yang belok." tambah Naya setelah tawanya mereda, Hira tidak terima mendengar itu.

"Gak! Sampai kapan pun gua gak akan nyerah buat dapetin ka Juan!" kukuh nya. Naya tidak Habis pikir mendengar itu, sepertinya Hira sudah benar-benar tidak waras.

"Lu waras kan Hir? Ayolah cowo gak cuma Ka Juan."

"Tapi yang gua mau itu Ka Juan! Memangnya lu mau kalau gua suruh lu tinggal-in Agam hah?" Sontak Naya menggeleng keras mendengar pertanyaan Hira, Yang benar saja dia harus meninggalkan kekasihnya?

"tapi ini beda cerita, Agam normal, sedangkan Juan?"

"Dengar ya Anaya, Ka Juan itu Cuma lagi salah jalan, Jadi tuhan mengirim gua untuk menuntun Ka Juan ke jalan yang benar."

"Up to you."

"Semesta tolong restui aku untuk menormalkan kembali Ka Juan yang amat aku cintai." Ucap Hira penuh permohonan.

"Tolong dengarkan seruan wanita gila disamping-Ku, berikan dia hidayah Tuhan." Tambah Naya yang tidak dihiraukan Hira.

●●●●

H

AII SEMOGA SUKA YA SAMA CERITANYA🌹

JANGAN LUPA VOTING NYA GUYS ⭐️

BANTU RAMEIN YA GUYS HEHE ❤️‍🔥🤏

MAKASIH🦋

Sial Dia GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang