Part 6. Aa kasian aa

77 5 2
                                    

Juan terus membasuh pipinya untuk menghapus jejak cewe gila itu, Agam terus memperhatikan Juan hingga akhirnya dia menghela nafas panjang.

"Mau sampai kapan lu basuh tuh pipi? Sampai pipi lu bolong?" Tanya Agam membuat Juan menatap pantulan dirinya sendiri, terlintas kejadian itu kembali dipikirannya dengan segera dia membasuh kembali wajahnya.

"Cowo gila! Lo bener bener udah belok?" Tanya Agam.

"Berisik lu!" Ketusnya.

"Cewe gila itu udah melebihi batas sabar gua! Dia bener bener nguji amarah gua! Berani beraninya dia cium gua!" Rancau Juan, tepukan dipundaknya membuat dia menoleh kearah Agam.

"Tapi lu seneng kan di cium cewek? Udah lama lu gak ngerasain di cium cewe," Tutur Agam dengan tersenyum jahil, Juan menepis lengan Agam dipundaknya.

"Liat aja gua bakal bales perlakuan cewe gila itu sampai dia kapok!"

"wah wah wah, jangan bilang lu bakal balik cium dia sampe dia sesek nafas?"

"Gila lu gam!"Kesalnya, selepas itu dia mencari keberadaan Ashira.

Bel berbunyi pertanda jam pelajaran sudah selesai, Juan mencari keberadaan Ashira membuat Agam terkekeh saja melihat kelakuan sahabat nya ini.

Agam melenggang pergi menghampiri Naya, Juan berdecih melihat kemesraan Agam dan juga Naya, selepas itu dia melihat Ashira yang menghampiri dirinya.

"Hai Ka hehe, mau pulang bareng aku ya?" Tanya Hira dengan senyuman yang mengembang seperti biasanya.

"Gua mau peringatin lu! Jangan pernah lo ganggu gua lagi! Apalagi sampai melakukan hal bodoh! Camkan ini, sampai kapanpun gua gak akan pernah ngejar lu ataupun cinta sama lu." Tegas Juan bahkan dia mencengram dagu Hira begitu kuat.

Naya akan membantu Hira namun ditahan oleh Agam "Biar mereka urus itu semua, kita gak perlu ikut campur." Unjar Agam membuat Naya berdiam diri dan menyaksikan itu semua.

Hira merasa perih dibagian dagunya, dia tersenyum membuat Juan menepis secara kasar cengraman itu.

"Dan gua bakal bikin lu ngejar gua!" kekeh Ashira, dia tidak gentar sedikitpun walau sudah menerima peringatan dari sang empu.

"Gua pastiin itu gak akan pernah terjadi!" Balas Juan, selepas itu dia melenggang pergi.

Hira melepaskan salah satu sepatunya lalu dia melemparkannya kearah Juan, sepatu itu tepat mengenai kepala Juan.

"KA JUAN PIKIR AKU BAKAL NYERAH? ENGGAK KA!" Teriak Hira lantang.

Agam dan Naya saling memandang ketika melihat itu, Juan memejamkan matanya dia mengambil sepatu tersebut lalu berbalik menatap marah Hira. Dengan perlahan Hira melangkah mundur ketika melihat wajah marah Juan yang benar benar emosi karna perbuatannya.

Juan mendekat kearahnya dengan segera dia berlari menjauhi amukan dari Juan, dia berbalik dan melihat Juan yang mengejarnya balik, seketika dia tersenyum tipis.

"HAHAH LIAT KA LU NGEJAR GUA BALIK KAN!" Seru Hira dia terus berlari namun menoleh kebelakang untuk menatap Juan.

Juan menghentikan langkahnya seketika dia tersenyum penuh kemenangan, dan..

BYURR

Hira tercebur kedalam kolam ikan sekolah karna dia tidak memperhatikan jalan didepannya. Seketika mereka semua yang melihat kejadian itu tertawa puas karna Hira sudah basah kuyup.

"OMG!!! AAA SIALAN!!" Teriaknya, Juan menghampiri Hira dia memukul kepala Hira menggunakan sepatu itu.

"Butuh bantuan?" Tanya Juan sembari mengulurkan tangannya, tanpa pikir panjang Hira menggapai lengan Juan namun naasnya yang dilakukan Juan membuat mereka semua kembali tertawa.

Sial Dia GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang