14. kita bakal cari dia

717 58 7
                                    

Happy Reading

"Ndraa, rumah Lo benar-benar nyaman banget. Kalau gue jadi lo, gue bakal betah banget dirumah" Ujar Haji masih dengan pernyataan yang sama, setiap berkunjung kerumah Candra.

"Mau tukaran nggak, Ndraa?" Haji melontarkan candaan dan berbalik pada Candra yang berada diatas sofa.

Candra tersenyum puas saat bola yang ia Giring berhasil masuk kedalam gawang Taro, dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan kepadanya. Lalu menatap Haji yang masih menatapnya menunggu jawaban atas candaanya.

"Boleh" Kata Candra dengan senyumnya.

"Gue juga mau dong tukaran" Taro ikut-ikutan.

Haji kembali pada layar didepannya, menyandarkan punggungnya pada kaki sofa.

"Enak banget yaa, orang kaya" Ujar Haji, Taro mengangguk.

"Lo nggak usah ngangguk, lo nggak diajak. Lo juga orang kaya, ege"

Taro membulatkan matanya
"Siapa bilang?, keluarga gue gak kaya, cuman berkecukupan aja"

"Iri deh sama orang anak artis, apapun yang dia mau tinggal bilang, nggak perlu mikir-mikir kaya gue. Sebenarnya bisa aja gue minta sesuatu dan mungkin aja gue bakal dibeliin, tapi tetep aja rasanya gak enak. Walaupun gue udah dapet apa yang gue mau, tapi kalau itu dari capeknya bokap itu rasanya gak enak banget. Apalagi kalau barang itu cuman semata-mata buat kesenangan gue. Gue juga sering kasian kalau ngeliat adik gue yang senyam-senyum ngeliat wahana dipasar malam, tapi gak gue ajak main karna berfikir hal itu buang uang aja" Haji mengatakan itu diiringi tawanya yang hambar, membayangkan bagaimana ia telah banyak menelan keinginan yang sebenarnya sangat ia inginkan.

"Suruh aja, bokap atau nyokap lo jadi artis"
Ujar Taro santai

"Kocak lo, artis yang seumuran emak bapak gue aja udah pada mau pensiun, lo malah nyuruh emak bapak gue merintis"

Taro tertawa kencang.
"Tapi nih ya, gue lebih iri sama orang yang dari kecil udah dibeliin saham, atau anak CEO. Keren banget gak sih? pas udah gede nanti gak perlu mikirin gimana cari kerja"

"Bener juga, pokoknya orang yang ber-uang itu patut di jadikan patokan buat iri dengki" Tawa haji meledak mendengar candaannya sendiri

"Gue sering banget menghayal dimasa depan, gue punya banyak uang terus bisa ajak Mak, bapak, sama adek gue jalan, terus punya keluarga bahagia kaya Atta halilintar"

"Kenapa harus Atta?"

"Kenapa nggak?"

"Yaa, kan banyak tuh keluarga harmonis lainnya"
Jangan tanyakan mengapa Taro bertanya seperti itu, karena ia pun tak tahu mengapa pertanyaan itu keluar.

"Kenapa sih, kaga seneng banget orang ngayal. Biarin aja kalau Atta halilintar, orang dia orang pertama yang muncul diotak gue kok"

Taro mengangguk-anggukkan saja, walaupun sebenarnya ia tak paham apa yang dikatakan Haji.

"Tapi nih ya, gue lebih iri sama keluarga Andre Taulany."

"Lah lo kocak banget sih, melenceng jauh." Haji mendorong sedikit bahu taro

"Lah suka-suka gue lah, orang bener kok keluarganya itu harmonis, liat tuh anaknya aja udah mulai terjun ke dunia entertainment"

"Apa hubungannya kocak" Emosinya berapi-api.

"Pokoknya Atta halilintar itu, bikin itu iri banget. udah kaya, akur sama saudaranya, keluarga kecilnya harmonis juga. pokoknya gue juga mau jadi Youtuber."

Which Has Been Forgetten || Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang