2. Rumah baru

963 79 2
                                    


happy reading

Di sini mereka sekarang, berada dikota tempat masa kecilnya Lintang _Ibunya_

"Ibu, mana? " Tanyanya setelah turun dari mobil panjang yang ia tak tahu apa namanya.

"Kota baru"

"Kota balu, apa jawu? " Tanyanya sembari tangannya terus menarik ujung baju ibunya

"Lumayan, apa kau tak suka? "

"Suka" Jawabnya antusias

Setelah menaiki bus, kini mereka berganti menaiki taksi. Menuju salah satu rumah yang berada di komplek atau perumahan yang berada di salah satu dikota yang akan menjadi rumah baru mereka.

Mereka kini berada di rumah klasik. Cukup luas hanya untuk mereka berdua.

"Ini rumahnya. Bagaimana menurutmu? " Ibunya melepaskan kopernya sembari berjongkok dihadapan jaemin

Anak itu menarik senyumnya
"Baik, tapi lumah Ayah lebih besal." Wajahnya masih tersenyum. Tapi, tak dapat dipungkiri ada nada lain saat ia berbicara.

"Nana dengar sekarang kita hanya berdua, jadi rumahnya tak sebesar rumah ayah. Coba Nana pikir, dulu saat dirumah Ayah kita tinggal bersama Ayah, Ibu, Nana dan Echan. Jadi coba nana hitung ada berapa orang yang tinggal disana dulu? "

Anak itu mengernyit, matanya berputar keatas untuk berpikir
"Hmm, ini?" Jawab anak itu sembari menunjukan kedua tanganya yang melambai

Ibunya terkekeh
"10?"

"Hm iya, apa calah?" Jaemin menurunkan tangannya

"Bukan salah. Tapi, kurang tepat"

"Nana tidak tawu ibu, nana anya tawu ini" Tangannya terangkat lagi menunjukkan sepuluh jari jarinya.

"Siapa yang mengajarkan mu? "

"Echan" suaranya lirih. Matanya menatap tanah, kesedihanya teringat lagi.

"Baiklah, lupakan saja. Sebaiknya kita masuk"

••••

"Len, ayo lali lebih kencang!! "

"Apa maksudmu? Aku sudah bellali dengan tenaga kencang"

"Apa hanya itu tenagamu_

_huhh sehalusnya aku tak pellu beltanya, melihat tubuhmu yang kecil sehalusnya aku sudah tau" Ucap anak itu sembari melipat tanganya didada dengan mata yang berotasi keatas.

anak jaman sekarang memang benar-benar cepat dewasa yaa.

"Heii apa yang kau maksud, akan kulapolkan pada mamaku nanti!!" Anak itu berteriak kesal sembari menaruh kedua tanganya dipingganya.

"Lapolkan saja, aku juga akan lapolkan pada mamaku. Memangnya kau saja yang punya mama" Balas anak itu dengan menjulurkan lidahnya.

"Wah akan ku lapolkan pada bibi, kau mengelualkan lidahmu. Lidahmu akan dipotong nanti"

"Aku ti-"

"Ibu apa guguk. Kenapa libut?!! " Ucapan anak yang tadi berteriak terpotong dengan teriakan anak dari balik pagar yang berada disamping mereka.

Dua anak tadi mungkin lupa mereka sedang berada di depan rumah orang lain.

Dua anak itu menatap satu sama lain. Sedikit terkejut, karna sebelumnya rumah ini adalah rumah kosong.

"Len, kau dengal? "

Anak yang dipanggil "Len" itu mengangguk. Mereka berjalan mendekati satu sama lain.

Which Has Been Forgetten || Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang