bab 9

92 8 1
                                    

Tuk!

Tuk!

Tuk!

“phi! Dimana singto?? Singto baik' saja kan phi???”  ujar Krist dengan terburu-buru, wajah Krist yang tampak khawatir dengan keadaan Krist menjadi Tay sedikit kebingungan

Kenapa?? Wajah Krist tampak habis orang nangis, dan keadaannya sedikit berantakan itu membuat dirinya bertanya-tanya namun ia tepiskan itu

“tenang lah Krist, singto sedang diperiksa oleh dokter jadi gausah khawatir ókeyy, sekarang kamu duduk dan tenangin dirimu, kenapa kau sedikit berantakan?” Krist pun menuruti perkataannya phi nya itu, ia duduk disampingnya Tay sambil menatap kosong kedepannya

Dan datanglah gun dan newwie yang seperti habis lari lari maraton, dengan disela nafas mereka, mereka mengatakan “phi dimana singto??” ucap mereka berdua bersamaan

“dia sedang diperiksa oleh dokter, aku mau tanya kekalian, ada apa sama Krist?? Ko Krist berantakan??”  newwie menatap gun seperti gun saj lah yang berbicara, namun gun tidak mau, alhasil mereka berantem melalui mata

“heyy! Ada apa sama kalian?? Kenapa kalian berantem lewat mata?? Sebenernya apa yang terjadi?!” mereka berdua kaget oleh ucapan Tay, gun yang kalah telak akhirnya ia berbicara tentang Krist kenapa Krist berantakan

“saat kau nelpon phi, Krist menangis mendengar kalau singto kecelakaan, dia mematikan telponan mu kan?? Nah dia memelukku dia nangis dipelukan ku, aku tanya ada apa kenapa kit nangis dia ga jawab, lalu tiba-tiba Krist melepaskan pelukanku namun Krist pingsan ditempat praktek ” jelas gun, Tay yang mendengar penjelasan gun menatap Krist dengan sendu

krist apa kau lupa teman lama mu?? Segitu parahnya kecelakaan itu sampai sampai ingatan tentang singto kehapus” batin Tay, Krist hanya díam dan Mandang didepannya dengan tatapan kosong

aku harap kau bisa mengingat Toto kesayangan mu”  batin gun. Día seperti tahu isi pikiran Tay, dia juga kasian dengan Krist tapi lehih kasian singto, dia mencoba membuat Krist mengingat dirinya tapi selalu gagal

toto ku harap kau siuman, aku mohon

CEKLEK

“keluarga pasien?” ucap sang dokter membuat fokus mereka teralihkan, Tay, gun Krist dan newwie menghampiri sang dokter

“kita teman nya dok, mamahnya ga tahu kejadian ini, dia baik baik aja kan dok??” ujar Krist membuat sang dokter menjawab pertanyaan yang mana dahulu

“ah begini, ada yang bernama kit?? Soalnya dia selalu mengumam nama kit” mereka terdiam membisu ditempat, Krist yang merasakan ga asing nama itu, ia seperti mendengar seseorang memanggil nya dengan nama “kit”

“s-saya dok”  jawab Krist

“ah ternyata anda, silahkan masuk, dia sudah menunggu mu daritadi, eee ada yang tahu nama Frank?? Selain mengumam nama anda tuan, dia juga mengumam nama Frank” mereka bertiga, gun newwie dan Krist menatap kearah Tay

frank?? Bukannya itu adik kandungnya singto ya?? Ah saya kenal dok dia adik kandungnya pasien, kenapa ya dok?” ujar Tay, sang dokter menghela nafas

“ini cukup private si and tuan Krist silahkan masuk dan kalian bisa nunggu diluar” Krist menengok kearah gun, Tay dan newwie, mereka bertiga mengangguk kepala dan membiarkan Krist masuk kedalam

Krist pun masuk kedalam, día melihat singto tertidur lemas dibankar ítu, tangannya diperban, Krist yang menengok temannya itu dengan tatapan sendu

Krist menghampiri singto, dia duduk di kursi samping nya bankar singto

“singto…” ucap Krist dengan lirih, singto membuka matanya saat mendengar suara Krist, ía menatap kearah Krist lalu tersenyum tipis

“oh kau, bolehkah aku minta tolong kepada mu?? Bawá kan Frank kesini aku mohon” Krist terdiam sejenak, dia kaya mengenal nama itu Frank? Itukan adik junior nya itu

“frank??”

“iya, btw ini rumah sakit apa?” ujar singto

“Samitivej Hospitals” jawab Krist, singto yang mendengar itu langsung berenjak dari tempat tidur nya namun ditahan oleh Krist

“singto! Kau mau apa? Kau baru siuman istirahat lah dulu” ujar Krist, lalu menidurkan singto kembali

“frank dirawat dirumah sakit ini Krist!!!, dia berada di lantai VVIP!, adik ku sakit aku harus menjenguk adik ku!!!”
Singto gak memperdulikan omongan Krist, dia langsung berenjak dari bankar dan mencabut infus ditangan nya itu, dia berjalan sedikit tertitah karena kakinya yang masih sakit

“singto!!!” namun tak didengar oleh singto, singto membuka pintu ia bisa melihat Tay newwie dan juga gun sedang duduk bersama

“sing?? Kau…” gun melihat ujung kepala sampai kaki, ia melihat bekas infus yang baru sja dilepas

“kau kenapa tak istirahat??” singto langsung berjalan begitu saja tanpa mendengarkan mereka berempat

Krist yang melihat tekat singto membuat dirinya menahan air mata, ntah kenapa hatinya sakit mendengar suara tinggi singto yang tadi

toto aku kangen Dengan sifat mu yang dulu”batin Krist

Bentarr?? Ko Krist menyebutkan nama panggilan singto?? Apa yang… apa Krist sudah mengingat semuanya?? Author pun tak tahu hahah......


_rabu, 14 Febuari 2024

hate or love? || singtokrist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang