tw: blood
This dream is also absurd but it feels so real. Although I don't even know who am I talking about.
Waktu itu aku di sekolahku. Gedungnya masih di gedung TK, SD, SMP-ku, tapi tokoh-tokohnya campur dari teman-teman SMP dan SMA-ku. Aku ingat waktu itu kita ada di lantai 4, tapi latar waktunya sore mau ke malam. Jadi langit udah gelap.
Waktu itu juga pelajarannya pelajaran Bahasa Indonesia atau kayak PKn gitu. Guru nya laki-laki tapi dia agak tua. Dia juga waktu itu lagi ngomongin tentang Pemilu yang bakal datang besok gitu. Kayak kasi wejangan gitu.
Terus pada akhirnya kita nonton film. Aku gak tau film apa. Tapi yang pasti kita nonton itu kayak waktu sore menjelang malam di kelas tersebut.
Tiba-tiba aja, kita kayak di film horror gitu. Ada seperti darah muncrat di mana-mana, di tembok, di atap kelas, di backboard belakang. Aku kaget dan karena aku cukup terbiasa dengan darah aku merasa biasa-biasa aja dan mulai cari dari mana asalnya. Karena memang waktu darah itu muncrat, bener-bener seperti bau yang gak enak ada di ruangan tersebut.
Ternyata waktu aku cari dari mana asalnya, aku lihat guruku itu. Dia tertunduk seperti gak sadarkan diri dan dari hidungnya keluar darah. Aku juga liat dia kayaknya sudah gak sadarkan diri, alias meninggal. Karena aku tahu biasa orang dengan kondisi seperti itu, mereka biasanya sudah gak ada.
Aku buru-buru keluar dan bilang ke teman-temanku kalau si bapak guru udah gak ada. Dan aku langsung meluncur keluar. Anehnya, di sekolahku itu sebenarnya gak ada telepon gitu tapi di mimpiku ada. Di Surabaya kita punya Call Centre mirip sama Amerika punya, tapi waktu aku masuking nomornya gak bisa malahan ada orang bilang coba pakai nomor lain yaitu nomor telepon 78.
Aku coba telpon ke nomor itu dan aku bilang ke operator nya mengenai situasi yang ada sekarang di sekolah. Pokoknya banyak banget yang mereka tanyain ke aku sampai-sampai aku dicari temenku, ditanyain sudah selesai telpon atau belum.
Aku bilang terus sama operatornya cepet kirim ambulans ke sini, takutnya si bapak guruku itu masih hidup tapi ada kondisi tertentu yang tidak bisa berikan pertolongan pertama. Kemudian kita sudah selesai ngomong di telpon dan operator bilang akan kirim ambulans.
Waktu aku kembali ke kelas, aku coba cek lagi keadaan guruku itu. Aku masih lihat dia tertunduk. Aku coba periksa dia sekali lagi dan tiba-tiba aja mata guruku itu terbuka. Aku kaget banget dan tiba-tiba saja dia bernapas. Ada lagi satu guru yang masuk dan gak lama kemudian ambulansnya datang. Mereka juga lihat kenapa guruku ini yang tadi gak sadarkan diri tiba-tiba seperti hidup kembali.
Paramedis juga bingung karena dilihat dari kuantitas darah yang muncrat juga cukup banyak. Tapi yang membingungkan adalah dari mana sebenarnya darah itu datang.
Kemudian kami baru sadar, di balik layar proyektor itu ada tempelan-tempelan kertas milik guruku itu. Menuliskan kondisinya. Ada berbagai macam tulisan mengenai kondisinya yang harus menjadi perhatian jika hal tersebut terjadi. Aku membaca tulisan itu satu-satu dan aku baca juga pelan-pelan. Aneh juga karena tidak satupun kondisi tersebut yang barusan terjadi.
Kita cuma bingung dan hanya menatap guruku itu. Memikirkan kejadian barusan dan keanehan yang ada.
THE END.