(Literally one of the craziest dreams that I have ever had. I almost cried when I wake up this morning.)
(Dimodifikasi sedikit karena beberapa memori sudah mulai terhapus dari ingatanku, biasa mimpi memang diprogram untuk ada waktu kita tidur dan akan terlupakan ketika kita bangun).
Latarnya itu seperti di masa depan dan aku ingat tempat nya itu seperti sekolah ku dulu. Waktu itu ada berlangsung suatu acara yang aku lupa acara apa. Tapi, acara nya cukup meriah dan di situ rame banget.
Aku waktu itu juga sendirian dan karena aku suka main jadi aku jalan-jalan sambil main-main ketemu orang-orang. Nah, waktu itu aku ketemu satu anak kecil perempuan lucu banget dan kayaknya dia punya interest sama aku. Jadi selama acara itu aku main sama dia.
Anaknya sekitar 4-5 tahun dan anak itu punya penyakit langka dan cukup mematikan sehingga acara itu sangat membuatnya merasa gembira dan bahagia banget. Aku selalu main sama dia kalau aku bisa.
Ada beberapa kegiatan yang aku lakukan di mimpiku tapi jujur aku gak terlalu ingat lagi karena ya namanya juga mimpi, didesain untuk dilupakan ketika kita bangun tapi yang gak akan aku lupakan adalah akhir dari mimpiku.
Mimpiku berjalan cukup ceria sih di awalnya. Aku merasa cukup bahagia dan senang waktu main sama dia dan karena aku juga suka anak kecil, dia cukup memberikan aku perasaan senang.
Aku saat itu sedang berusaha mencari tahu apa sih penyakit yang diderita anak itu sampai dia harus merasakan rasa sakit yang luar biasa walaupun dia masih sekecil itu. Aku pun coba cari-cari informasi ke orang-orang di sekitarku. Itupun sambil aku tanya-tanya ke anak itu juga.
Alhasil aku tidak menemukan apa penyakit anak itu tapi aku mendengar suatu rumor yang buat aku takut banget. Rumor bahwa ada saat di mana kita di acara itu akan terkena sebuah bencana besar.
Ada beberapa scene yang aku tidak ingat dan rasanya di ingatanku agak blur dikit tapi aku ingat bahwa di akhir mimpiku ini, anak itu tidak sadarkan diri. Alias pingsan.
Di sekitar situ ada tempat duduk dan akhirnya anak itu ditidurkan di situ. Ada beberapa orang di situ, ada aku, mama anak itu, sama satu lagi kayak orang yang membantu anak itu. Kita coba sadarkan anak itu tapi tidak bisa dan akhirnya kita panggil dokter.
Dokter pun tiba di tempat tersebut tapi katanya anak itu sebenarnya tidak kenapa-kenapa. Kita pun bingung karena dibangunin pun juga gak bisa. Dokter pun mencoba berbagai cara bagaimana caranya membangunkan anak itu ketika aku mendengar suara.
Anehnya, suara tersebut cuma aku saja yang bisa dengar. Suara itu bunyinya seperti timer, 'tit... tit... tit...' Dengan jarak antar 'tit' yang satu dengan 'tit' yang lain cukup dekat. Suara tersebut beneran cuma aku saja yang bisa dengar. Di situ lah hal yang cukup aneh. Suara itu mulai bertambah besar dan aku bilang ke mereka bahwa ada suara itu. Mereka tidak bisa mendengarnya dan aku mulai frustrasi dan mencoba untuk mendengar darimana suara itu berasal.
Asalnya dari anak perempuan itu. Aku pun heran. Kenapa dari dalam tubuhnya bisa muncul suara seperti itu. Lama kelamaan suara itu makin cepat dan sadarlah aku suara apa itu.
Timer bom.
Tidak lama setelah aku sadar, bom tersebut meledak dan anak itu meledak. Orang-orang di sekitarnya terluka cukup parah. Kecuali aku.
Aku tidak terluka sama sekali. Seperti by miracle, aku tidak kenapa-kenapa, aku baik-baik saja. Di situlah aku sadar. Bahwa anak itu adalah bom waktu berjalan. Itu yang membuat dia sakit dan kritis. Aku gak tahu kenapa dia bisa ada bom waktu di tubuhnya. Itu yang membuat aku bingung banget.
Aku menangis sejadi-jadinya waktu sadar bahwa anak itu sudah gak ada. Aku benar-benar nangis banget karena bisa dibilang I'm quite fond of her. Dan selesai sudah, tiba-tiba mimpiku jadi hitam, aku kebangun dan aku merasa sedih banget.
Selesai.
(Bom-nya aku gak ngarang. Beneran ada di mimpiku).