Part 2

189 8 0
                                    

Setelah mengantar Sean dan Ren, papa nya mengantar si bungsu ke sekolah nya.

"Nah udah sampe, adek belajar yang baik ya, biar pinter" mengelus rambut El. El tersenyum "Siap papa, El masuk ya, dadah" El keluar dari mobil dan masuk ke sekolahnya.
Di kelas jungwon langsung di sambut oleh sahabatnya "Morning El"

Di kelas jungwon langsung di sambut oleh sahabatnya "Morning El"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hazka Brilian Octavian

El tersenyum "Morning to ian" ya, El memanggilnya Ian, "kalo hazka terlalu panjang, mending ian" ya begitulah kira-kira perkataannya.
El duduk di sebelah Ian "Ian, El ngantuk" mengusap-usap matanya. Ian langsung memeluk El dan menyandarkan kepala nya di dadanya "El tidur aja sebentar, biar Ian yang peluk" Ian tersenyum pada El.

El membalas memeluk Ian dan menyandarkan kepalanya di dada Ian. Fyi aja, Ian itu lebih tinggi dari El, sekitar 145 cm.

A few minutes later

*Bel berbunyi*

"El bangun, udah mau mulai belajar" Ian menepuk pipi El. El mengerjap dan menguap "Makasi ya Ian" El tersenyum ke arah nya, Ian membalas mengusap rambut El. Nea jadi iri deh༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Lalu guru mereka masuk ke kelas "Selamat pagi semuanya" "Pagi buk" jawab mereka serentak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, ibu harap kalian bisa akrab sama dia ya, silahkan masuk" suruh nya pada orang yang sedari tadi menunggu di depan pintu.

Wajahnya datar, tangan menyilang di depan dada dan tatapannya yang tajam.

"Nah silahkan perkenalkan diri kamu" dia menoleh pada gurunya dan mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah silahkan perkenalkan diri kamu" dia menoleh pada gurunya dan mengangguk

"Rashaka Zetta Pramudya" ujarnya singkat. Wali mereka mengerjap "Hanya itu?" Rasha mengangguk sebagai jawaban.

"Oke Rasha kamu bisa duduk di sebelah Leo, tolong nama yang disebutkan angkat tangannya"

Leo pun mengangkat tangannya, lalu Rasha berjalan ke arah bangkunya dan duduk dengan Leo.

Leo pun mengangkat tangannya, lalu Rasha berjalan ke arah bangkunya dan duduk dengan Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anthaleo Baskara

Leo mengulurkan tangannya kepada Rasha "Leo" Rasha menoleh dan tanpa menjabat tangan Leo dia menjawab "Rasha" perlahan tangan yang tadinya terulur turun kembali.

El dan Ian yang berada di belakang mereka saling bertatapan seolah mereka mengatakan "anak itu sombong sekali" bagaimana tidak, dia bahkan tidak membalas jabatan tangan Leo, hah~ melihat itu mereka jadi enggan untuk berkenalan bahkan sampai berteman dengannya.

...

Jam istirahat tiba, semua siswa berbondong-bondong pergi ke kantin, kecuali bayi kita satu ini, dia membawa bekal dari rumah dan tidak diperbolehkan jajan sembarangan.

"El, kamu mau beli sesuatu? biar aku beliin sekalian" Ian bertanya sesaat sebelum dia ke kantin

"Aku nitip susu cokelat ya Ian" Ian mengangguk dan pergi ke kantin.

Ternyata bukan hanya El saja yang ada di kelas, melainkan si murid baru itu juga, sebenarnya El ragu untuk bertanya, tapi karena rasa penasarannya sangat amat tinggi mengalahkan tinggi badan nya sendiri, dia langsung bertanya

"Rasha, kamu ga pergi ke kantin?" dia menoleh dan menjawab "Gue gatau kantinnya dimana" El mengerjap

"Kenapa ga bilang, kan biar sama Ian aja tadi barengan, mau aku anterin ke kantin?" Rasha tidak memberi respon, El yang greget langsung menarik Rasha keluar dari kelas menuju ke kantin.

Rasha sedikit terkejut karena ditarik, dia melihat sosok El dari belakang, tubuhnya yang kurus, tangan halus, rambut coklat dan harum buah-buahan yang menyegarkan indra penciuman Rasha.

Rasha merasa kalau dia sedang ditarik oleh adiknya dibandingkan temannya karena tinggi El yang hanya sepundaknya. Dia tersenyum, ternyata tidak buruk juga pikirnya.

...

*Sesampainya di kantin*

"Nah ini kantinnya, udah tau kan jalannya?" Rasha mengangguk

"Terimakasih" El tersenyum

"Sama-sama, lain kali tanya aja sama yang lain tempat yang kamu gatau" Ia mengangguk lagi.

Lalu Ian tiba-tiba muncul entah darimana "Loh El kok ke sini, kan aku udah beliin susunya" sambil menunjuk susu yang ada di genggamannya.

"Rasha tadi katanya gatau jalan ke kantin, jadi aku ajak dia ke sini" Ian mengangguk dan menoleh ke arah Rasha.

"Lain kali sama gue aja, biar barengan" Rasha menatap Ian

"Iya, makasi kalian" El dan Ian mengangguk "Kalo gitu aku sama Ian ke kelas duluan ya, dah~" lalu menarik Ian pergi ke kelas.

Rasha tersenyum sangat tipis dan memesan makan untuk makan siang nya di sekolah.

Tbc























maaf masih singkat" bgt

jujur aku bingung aku harus buat ceritanya gimana, tapi aku usahain nyambung, hehe
votment nya ya temen-temen, makasii

Antarixa's Family (Hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang