Sesampainya mereka di rumah, Ren lantas turun dengan El yang tertidur digendongannya.
Ia dan Sena berjalan perlahan agar tidak membangunkan si kecil. Mereka membuka pintu utama dan melihat bunda mereka yang sedang bersantai.
"Eh anak-anak bunda udah pulang, El dibawa ke kamar ya nak" mereka kompak mengangguk dan berjalan ke lantai atas.
"Gw taruh El di kamar dulu" Ren langsung pergi ke kamar sang adik dan Sena yang masuk ke kamarnya sendiri.
...
Siangnya El bangun, ia menguap dan mengucek matanya dan pergi ke kamar mandi.
Selesai di kamar mandi, El langsung pergi ke bawah dimana Jane dan saudara El berada.
Mereka yang menyadari kedatangan langsung menyapa nya "Halo sayang, gimana tidurnya?enak?" Jane bertanya dengan nada lembut.
El hanya mengangguk efek bangun tidur. Jaden yang melihat itu menarik adiknya untuk duduk dipangkuannya.
Jane menyadari bahwa sudah waktunya makan siang segera menyuruh anak-anaknya untuk segera ke meja makan.
*Skip makan siang*
Mereka lantas duduk kembali di ruang tamu dan mengobrol.
Jaden juga sudah memangku El kembali, memeluk dan menguyel uyel adiknya.
Sampai El tiba-tiba meringis karena Jaden yang tidak sengaja menyenggol luka yang ada di siku El "sshh"
Jaden lantas bertanya dengan khawatir "Eh El? kak jaden terlalu keras peluknya? maaf maaf kakak gatau"
Ren dan Sena saling memandang sampai akhirnya Ren berkata "El ada luka di siku nya kak" mendengar itu mereka langsung mendekat ke arah El.
Jaden lantas mengecek siku El. Dan benar saja, disana terlihat beberapa goresan yang sedikit mengering.
"Loh? adek? kok bisa gini, jatuh?" Jaden bertanya dengan nada khawatir dan yang lain juga menunjukan raut khawatir apalagi Jane.
El hanya menunduk dan menyembunyikan wajahnya di dada Jaden. Mereka yang melihat itu langsung menatap Ren dan Sena meminta penjelasan.
Ren dan Sena pun menceritakan apa yang terjadi dengan si kecil El. Kakak-kakak El langsung menunjukan ekspresi marah, terutama Jaden.
"Berani-beraninya dia nyentuh adik gw, kita sendiri aja ga pernah kasar sama El, tapi manusia itu dengan mudahnya menyakiti adik ku"
Yang lain mengangguk mendengar perkataan Jaden "Apa sekolah tidak mengetahui hal seperti itu? apalagi mereka masih di Sekolah Dasar, tidak sepatutnya hal ini terjadi" Hades berkata dengan nada tidak bersahabat.
Jane yang melihat anak-anaknya emosi lantas menenangkan "Kakak, bunda minta jangan kebawa emosi dulu ya, kasian El nya itu, nanti kita bicarakan dengan pihak sekolah ya"
Mereka yang mendengar perkataan sang bunda lantas mengangguk dan kembali dengan keadaan El.
"Adek? sini dulu nak, bunda mau ngobatin siku nya" El lantas berpindah ke arah bundanya.
Saat akan mengobati El, Trystan memasuki rumah "Loh rame banget nih tumben, itu adek juga kenapa bun?!"
Mereka yang melihat sang ayah sudah pulang sedikit terkejut "Loh? ayah kok tumben udah pulang?" Sam bertanya pada ayahnya.
"Oh tadi di kantor emang kerjaan udah selesai, jadi ayah pulang deh, eh itu adeknya kenapa" lantas mereka pun menceritakan apa yang terjadi dengan El.
Trystan mengepal kan tangannya karena emosi, ia menarik nafasnya lalu membuangnya perlahan untuk menahan emosinya. Ia berjalan menuju El dan Jane berada lalu memangku si kecil dan melihat siku nya.
Trsytan menatap wajah sang anak dan dibalas senyuman polos oleh El "Halo ayah, El seneng ayah udah pulang" dengan riang dia memeluk ayahnya.
Sang ayah terkekeh dan mengusap rambut El "Ayah juga seneng kalo El seneng, sikunya masih sakit El?"
El lantas mengangguk dengan bibir melengkung ke bawah "Tapi udah ngga terlalu ayah, kan udah diobatin bunda" El tersenyum dengan menampilkan deret giginya.
Mereka yang melihat mengigit pipi dalam karena gemas dengan tingkah El.
Trystan pun mengelus kepala sang anak "Anak ayah kuat ya, nanti sembuh kok, biar ayah yang urus yang berani-beraninya nyakitin anak ayah oke?"
El mengangguk "Terimakasih ayah, El sayang ayah" Ia memeluk ayahnya dan mencium pipinya.
Sang ayah mengangguk "Yaudah sekarang mandi gih, udah sore ini, kalian temenin El mandi ya nak" suruhnya pada anak-anaknya.
Mereka pun mengangguk, Jarrel mengambil El untuk digendong "Ayo kita mandi sayang" El memeluk leher Jarrel dan meletakkan kepalanya di bahu Jarrel dengan menghadap kesamping, yang mana membuat pipinya tergencet lucu.
Mereka yang melihat terkekeh gemas dan langsung menuju kamar masing-masing sedangkan Jarrel yang masuk ke kamar adiknya untuk memandikannya.
Saat anak-anak mereka sudah kembali ke kamar, Trystan dan Jane sedang berdiskusi apa yang harus dilakukan kepada anak yang sudah menganggu El.
"Kita laporin ke pihak sekolah yah, biar mereka dapet hukuman yang setimpal, kita juga ga boleh ambil hakim sendiri ya" Jane mengusap lengan sang suami dengan lembut.
Trystan menghela nafas dan mengangguk "Aku heran dengan tingkah anak jaman sekarang, ada-ada saja, aku harap anak-anak kita tidak akan menjadi seperti mereka ya" Ia membalas menggenggam tangan sang istri dan tersenyum.
Jane mengangguk dan tersenyum balik "Aku harap begitu"
Tbc
Wuhuu, jujur agak bingung nih sama alurnya huhu.
Tapi semoga suka ya
Enaknya diapain tu anak yang gangguin kesayangan kita.
Let's see on the next part
See youuCharacter Unlock 🔓
Trystan Briliant Antarixa (Ayah)
Jane Austen Francesca (Bunda)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antarixa's Family (Hiat)
Randomga pinter bikin deskripsi -Bahasa campuran -Not bxb Jika ada kesamaan cerita tolong dimaafkan