Part 10

110 8 0
                                    

"KAKAKK TOLONGGGG"

"gedubrak"
"prangg"
"bugg"
"wuff"

Mereka yang mendengar si bungsu berteriak langsung lari tunggang langgang ke halaman belakang rumah mereka.

"Kenapa dek kenap.. WOY REN LO NGAPAIN DI ATAS POHON, TURUN BAHAYA" Jarrel berteriak ketika mendapati Ren yang berada di atas pohon.

"Itu dia masalahnya kak, Ren gabisa turun ini" mereka saling menatap.

"Terus tadi kamu naiknya gimana?" Sena bertanya dengan satu alis terangkat.

El pun menjawab "Tadi kak Ren manjat sendiri, terus katanya gabisa turun, makanya El panggil kalian"

Mereka semua serentak menepuk kening masing-masing "Udah lah turun aja, lagian kaki lo panjang dah" Hades berkata dengan lelah.

"Dibilangin gabisa, ini pohonnya tinggi kak hadesss" El hanya mengerjap melihat Ren.

"Kak Ren tunggu ya? El panggilin ayah dulu" Ren mengangguk, lalu El langsung berlari masuk untuk memanggil ayahnya.

Beberapa saat kemudian

"Astaga Ren, ngapain kamu nak" Trystan berjalan cepat ke depan pohon.

"Hehe, peace ayah" Ren hanya cengengesan, sementara Trystan hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah, ayo turun pelan-pelan, ayah bantuin" dengan perlahan Trystan membantu Ren untuk turun.

Saat di bawah, sang ayah langsung menoyornya "Kamu ini, untung ada ayah di rumah, kalo ngga diem kamu disana sampe sore"

"Ya maaf yah, tadi El minta mangga soalnya, yaudah Ren ambilin" Trystan menoleh pada El yang hanya menunjukkan deret gigi putihnya.

"Udah-udah, ayo masuk udah jam makan siang" Jane datang ke halaman belakang.

Mereka semua mengangguk serentak dan berjalan masuk, Sam menggenggam tangan mungil El dan berjalan bersama.

...

Selesai makan, mereka semua memasuki kamar masing-masing untuk istirahat.

Di kamar, El sedang berguling-guling di kasur karena tidak bisa tidur.

"Aduh, El ngantuk tapi ga bisa tidur"
El mengerucutkan bibirnya.

"El ke kamar ka Jaden kali ya, siapa tau dia belum tidur" El beranjak dari kasur dan berjalan keluar menuju kamar Jaden.

Sesampainya di depan kamar Jaden, El pun mengetuk pintu kamarnya

"Kak Jadennn" pintu terbuka menampakkan Jaden yang terlihat sedikit mengantuk "Kenapa El?"

"El mau tidur sama kakak bole?" El menatap Jaden dengan mata bobanya.
Ayolah, siapa yang bisa menolak jika El sudah mode menggemaskan begini.

"Yaudah, ayo masuk" El mengangkat kedua tangannya, Jaden yang mengerti langsung membawa sang adik ke gendongan koalanya.

Jaden merebahkan tubuh El di kasur dengan hati-hati dan menyusul untuk berbaring di sebelahnya.

"Tapi El ngga ngantuk kak" Jaden tersenyum tipis "Pejamin aja matanya, nanti kakak pukpuk pantat nya adek ya?"

El mengangguk semangat dan mulai memejamkan matanya. Jaden mulai menepuk pantat si kecil agar cepat tertidur.

Beberapa saat terdengar dengkuran halus milik El yang sudah terlelap. Jaden yang melihat tersenyum, lalu ia mencium kedua pipi adiknya itu.

"Have a nice dream baby boy" Jaden pun menyusul ke alam mimpi karena memang sudah sangat mengantuk.

Tbc

Heiiii, wah akhirnya bisa up nih
HAPPY READING SAYANG"KU

Antarixa's Family (Hiat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang