Senin pagi yang cerah hari ini, seluruh anggota keluarga Antarixa lagi pada sarapan.
"Hah~" Jaden menghela nafas dan membuat semua tertuju kepada Jaden "Jaden kenapa nak?" sang bunda bertanya.
"Gapapa bun, Jaden cuma males aja sekolah hari ini" lalu mereka semua mengangguk bersamaan "Kita juga si"
Setelah pengaduan dari Jaden tersebut, mereka lantas menghabiskan makan dan mulai bergegas untuk sekolah maupun bekerja.
"Bun, Ayah kerja dulu ya, bunda hati-hati di rumah ya" sang suami mencium kening istrinya.
"Iya ayah, ayah semangat kerjanya ya" El yang melihat itu mengerucutkan bibirnya lucu "Ayah doang yang disemangatin bun? adek ngga?"
Bunda terkekeh pelan "Adek juga yang rajin dan semangat sekolahnya ya, biar pinter" Ia mencium pipi El dan dibalas pelukan oleh anak bungsunya itu.
"Yang lain juga semangat ya anak-anak bunda yang ganteng-ganteng ini" Bunda ingin menghampiri mereka untuk dicium seperti El, sebelum mereka semua menolak untuk itu.
"Et et bun, gausah ya, kita udah besar jadi ngga cium cium kaya El" sang bunda tersenyum maklum.
"Kalian semua udah pada besar ya? padahal rasanya baru kemarin bunda nimang-nimang kalian dan cium cium juga, sekarang kalian udah tumbuh jadi laki-laki yang tampan dan udah gamau dicium lagi" sang bunda terkekeh dengan mata sedikit berkaca-kaca.
Mereka yang melihat itu lantas menghambur ke pelukan sang bunda "Bunda, kita semua mau terimakasih karena udah ngerawat kami dengan baik dan penuh kasih sayang sampai kami sebesar ini, Hades gatau gimana lagi mau berterima kasih sama bunda" Hades berkata dengan mengeratkan pelukannya pada sang bunda.
"Papa ga diajak peluk peluk nih?" mereka semua tertawa sejenak lalu menarik sang ayah untuk bergabung.
Beberapa saat kemudian pelukan dilepas "Udah-udah sana berangkat nanti telat" sang bunda tersenyum.
Mereka salim kepada sang bunda "Kita pamit ya bun" Kakak-kakak pun menuju ke mobil untuk berangkat kuliah, kecuali Hades yang membawa motor sport menuju kantornya. Kenapa ngga sama ayah aja? yakan ayah nganter piyik-piyik ke sekolah.
Sang ayah dan adik-adik berangkat menggunakan mobil "BYEBYE BUNDA WE LOVE YOU" El berteriak semangat sembari melambaikan tangannya, sang bunda pun tersenyum dan melambai juga "Bunda sayang kalian"
Keluarga impian banget nih
...
Setelah sampai di sekolah, El lantas berjalan menuju kelas, namun El melihat kakak kelasnya sedang memalak adik kelasnya.
Tidak mau ambil resiko, El berjalan dengan cepat, naas menimpa El, si senior memanggilnya untuk mendekat.
"Heh lo yang badannya kecil, siniin duit lo" dengan tampang eeknya dia menyodorkan tangannya kepada El.
El lantas mengerjap "Kakak ga punya uang?" si senior tadi menggeram "Kasih aja bisa ga si lo"
"Kalo El kasi uangnya nanti El ke kantin gimana?" si senior terkekeh lalu merangkul El
"Not my problem, sekarang kasi uang lo" El lantas menggeleng.
Karena kesal, si senior itu mendorong El hingga terjatuh "Akh..aw" karena di dorong agak keras, siku El jadi sedikit tergores dan mengeluarkan darah.
"Cih" dengan tidak sopannya, senior tersebut mengambil tas El dan menggeledahnya dan merampas semua uang di dalam sana.
El yang melihat itu melotot "HEH UANGNYA EL JANGAN DIAMBIL DONG, KALO MAU UANG MINTA SENDIRI SAMA ORANG TUANYA"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antarixa's Family (Hiat)
De Todoga pinter bikin deskripsi -Bahasa campuran -Not bxb Jika ada kesamaan cerita tolong dimaafkan