Dua orang melawan sepuluh orang yang bersenjata lengkap, bahkan sebelum bertarung sudah jelas siapa pemenangnya tapi siapa yang tau? Hal gila apa yang akan terjadi di dunia yang gila ini.
Hila berteriak "siapa disana!"
Bayangan ramping melayang melompati semak belukar,Hila segera melepaskan tembakan demi tembakan mengikuti bayangan itu orang-orang berjas putih juga mulai mengepung bayangan itu.
Karena merasa terpojok bayangan itu melompat tinggi menuju salah satu pohon tertinggi di sana tidak membiarkan kesempatan kosong itu bayangan ramping itu juga melempar beberapa pisau bundar yang bergigi tajam ( nama lainnya suriken) hingga mengenai lengan dua orang berjas putih hingga putus.
Hila mengejar orang itu sambil terus melepaskan tembakan bahkan tangannya kini memerah.
Tiba-tiba cakar tajam dan runcing tumbuh dari tangan banyangan ramping itu, dan kini dia tidak lari atau melompat seperti monyet lagi. Hila akhirnya dapat melihat dengan jelas wajah dari bayangan ramping itu..
"Kau..!!"
"Lama tidak jumpa,kapten!."
Hila mengepalkan tangannya menahan berbagai emosi rumit di dalam dadanya.
"Terkejut? Aku ternyata belum mati seperti yang kau inginkan,benar kapten?"
Hila menelan ludah dengan kasar
" Bagaimana..?"
Bayangan ramping itu tersenyum miring, kapten Hila yang selalu ditakuti kini membuat raut wajah seperti ini hanya karna bertemu dengannya? Apakah dia lebih menakutkan dari pada hantu?
"Cerita nya panjang.. bagaimana dengan kau menjamu ku dengan secangkir teh?"
Kini dia mulai menggoda Hila.
"Dalam mimpi mu! Jendral Liu!!"
Hila mengeluarkan pedang ramping dari balik jubahnya, langsung menuju jendral Liu yang belum siap.
Tapi memiliki tubuh ramping adalah sebuah keunggulan sendiri, jendral Liu dengan mudah menghindari serangan Hila. Hila menyadari satu hal sejak dia melihat jendral Liu menumbuhkan cakar tajam.
Itu tandanya dia bukan lagi manusia!!
Maka dia harus dibunuh!
"Kau sama sekali tidak berubah kapten.."
"Aku tidak akan pernah berubah."
Aku tidak akan pernah berubah..
Seperti kalian!!
Mereka saling menyerang dengan sengit,
Jendral Liu mengayunkan cakar tajam nya ke arah leher Hila, sementara Hila mengayunkan pedangnya tepat ke arah jantung jendral Liu.Keduanya saling menyerang satu sama lain, tapi Hila lebih unggul dalam hal kekuatan. Jendral Liu mencoba mencakar wajah Hila tapi Hila langsung menangkap tangannya lalu memelintir hingga suara krak dari tulang patah terdengar.
"Senang bertemu dengan mu lagi jendral Liu,mungkin jika kau masih seorang manusia aku akan senang.."
"Berkacalah kau berengsek!!, kau pikir dirimu pantas disebut Manusia!?"
Hila menindih jendral Liu yang memengang tangannya yang terpelintir, dia memandang Hila dengan mata merah. Hila mengangkat pedangnya dan menempatkan ujung tajamnya tepat di jantung jendral Liu
"Semoga kita bertemu disurga."
Hila memberi tekanan kepedangnya, pedang tajam mengiris kulit pucat jendral Liu. Tapi tiba-tiba sosok jakung berlari dan menendang Hila menjauh dari jendral Liu.
Hila terpental jauh oleh tendangan orang itu, saat dia bangun, jendral Liu sudah menghilang begitu pula dengan orang yang menendangnya
"Moster sialan!!"
Saat Hila berbalik dan melihat ke belakang dimana para orang berjas putih berada,dia membatu
Seluruh orang berjas putih bersamanya tergeletak dengan kondisi termutilasi,.kepala,kaki,bahkan setengah badannya putus. Hila mengepalkan tangannya kuat-kuat,kini dia sungguh murka.
Di setiap mayat yang tergeletak ada sisa-sisa jaring laba-laba yang hampir tersparan, Hila mencoba mengambil jaring laba-laba itu tapi ketika dia menyentuhnya tangannya langsung berdarah dan meninggalkan bekas yang dalam.
Sial, kucing dan laba-laba?
"Kau bodoh!"
Jendral Liu menendang pria jakung yang menyelamatkannya tadi.
"Kenapa tiba-tiba kau memaki?"
"Bodoh!, kau punya kesempatan membunuh si berengsek itu! Kenapa malah membawa ku lari!?"
Pria jakung itu mengelengkan kepalanya menatap jendral Liu.
"Karena belum saatnya, dan ada orang yang lebih pantas membunuhnya dari pada kau atau aku."
Jendral Liu menatap heran, pria jakung itu melanjutkan
"Itu Yang shiyu."
Mendengar nama yang disebutkan itu Liu menjadi murung
"Bukankah dia sudah..."
"Belum."
Liu memandang lawan bicaranya dengan tatapan rumit.
"Aku sudah menemukan nya,Liu cong."
"Bohong."
"Aku tidak berani berbohong kepada mu,Lao bo."
Liu cong terkejut dengan panggil yang sudah lama tidak mereka pakai lagi itu, Liu cong menatap Chen lu
"Sialan!"
Kemudian dia berjinjit dan meraih tekuk Chen lu. Perbuatannya membuat Chen lu harus menunduk dan merendahkan tingginya
Cup
Satu ciuman kecil di bibir tipis Chen lu membuatnya menjadi patung dengan wajah yang perlahan memerah, sedangkan pelakunya langsung berjalan seperti tak melakukan hal yang salah
Liu cong kau benar-benar!
----------
Momen coupelPasangan muda berbagi es cream
Pasangan tua berebut es creamRauw, khusus coupel Kawai ..
Btw agar lebih paham, jendral Liu itu Liu cong
Dan pria jakung yang sama dia itu chen lu.😬👏
KAMU SEDANG MEMBACA
Terminal Ellnes [BL]
Science FictionYang shiyu menemukan dirinya terjebak didalam dunia simulasi dimana dia harus menjalani kehidupan yang normal,tapi semakin hari semakin tenang.ketenangan membuat Yang shiyu gelisah,seperti air yang dalam dengan arus yang tenang. yang shiyu takut ten...