(5)

8 0 0
                                    

1 bulan kemudian,

Setelah pertemuannya dengan Pangeran Valerin sore itu, Skyla sudah tidak pernah kembali ke Hutan. Dia kembali ke kebiasaanya yaitu mengurung dirinya di kamarnya berhari-hari. Hingga suatu hari Skyla berniat belajar untuk menguasai ilmu pedang ke Kakak tertuanya-Nexan.

Saat ini semua anggota keluarga sedang melakukan sarapan bersama karna pagi ini mereka harus pergi untuk mengikuti sebuah rapat penting. Sedangkan Skyla ikut serta dalam sarapan kali ini karna dia berniat bertemu dengan Nexan untuk meminta ajarkan tentang ilmu pedang namun ternyata pagi ini Nexan ada rapat jadi dia mengurungkan niatnya, mungkin nanti malam dia akan menemuinya lagi.

Saat sarapan tidak ada yang bicara, hanya suara dentingan sendok yang bersentuhan dengan piring. Disaat semua orang fokus pada makanan didepannya, berbeda jauh dengan Karell-kaka ke-3nya yang selalu memfokuskan matanya pada buku yang dia pegang dan saat akan menyendok makanan dia akan melihat sekilas lalu kembali melihat ke buku.

"Kak?" panggil Skyla tiba-tiba saat dirinya sudah selesai dengan acara makannya.

Semua yang berada di meja makan pun menoleh seraya menghentikan acara makannya. "Why?" tanya Nixie.

"Sorry dad, bund" ujar Skyla meminta maaf karna mengganggu acara makan mereka. Mereka hanya menggangguk menanggapi perkataan dari putri mereka dan mulai menikmati makanan kembali yang sempat terhenti.

"Skyla mau belajar ilmu pedang, apa boleh?"

Hening..

Hingga suara dari tersedak terdengar dari Daddy membuat yang disana terkejut dan dengan sigap sang bunda memberikan segelas air kepada suaminya.

"dad, are u oke?" tanya Skyla dengan tatapan khawatir. Daddy hanya menggangguk dan mengangkat tangannya ke arah Skyla menandakan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Boleh," kata Karell dengan tatapan yang tidak beralih dari buku. Mendengar perkataan Karell membuat senyum Skyla pun terbit di bibirnya.

"Masuk Academy ya?" tanya Daddynya dengan nada sedikit ragu, karna selama ini putrinya ini selalu menolak saat diperintah untuk pergi ke Academy.

Skyla yang mendengar pertanyaan Daddynya pun menurunkan bahunya, "aku bisa belajar sendiri dad, tidak perlu ke Academy," kekeh Skyla.

"Dek, masuk Academy itu bukan seperti yang kamu pikirkan," jelas Nixie.

"i know but banyak peraturan yang harus di patuhi." Skyla menatap bergantian keluarganya yang juga menatap nya.

"Coba aja dulu, kalo kamu tidak suka tidak perlu di teruskan. Bagaimana?" Saran Daddynya membuat Skyla berfikir.

Skyla berfikir seraya menatap Nexan dan Nixie bergantian. "coba saja dulu," kata Karell tiba-tiba. Setelah mengatakan hal itu Karell beranjak dari duduknya.

"Saya pergi dulu." Setelah mendapat anggukan dari sang Daddy, Karell pun bergegas pergi dengan membawa buku ditangannya.

Setelah menatap kepergian Karell, kini semua mata tertuju pada Skyla. "Kenapa?" tanya Skyla saat semua mata tertuju kepadanya.

"Apa jawabanmu?" tanya Nixie, mereka semua menunggu jawaban dari Skyla.

"Oke." Final Skyla membuat mereka bernafas lega.

"Tapi,"

"Tapi apa lagi sih dek," kesel Nixie karna Skyla terlalu banyak alasan jika diperintah pergi ke Academy.

"kalo Skyla ngak nyaman, Skyla ngak pergi?" tanya Skyla seraya menatap Daddynya intens, meminta jawaban.

"Iya," jawab Daddynya lalu mulai beranjak dari duduknya. Skyla yang mendengar jawaban dari daddynya pun tersenyum.

ABOUT SKYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang