07 : Jam Istirahat

15.8K 85 8
                                    

Kebetulan hari ini Juan mengajar di kelas Kanya. Setelah adegan panas pagi tadi, Kanya tidak bertemu dengan Juan lagi. Mereka dipertemukan saat jam pelajaran Sejarah setelah jam istirahat pertama berakhir.

Sebenarnya tadi Juan menyuruhnya datang ke ruang BK, namun Kanya berpikir bahwa waktu 15 menit di istirahat pertama terlalu singkat untuk mereka. Akhirnya Kanya memutuskan untuk berada di kelas dan menghampiri Juan saat istirahat kedua nanti.

Juan mengajar seperti biasa, bedanya beberapa kali ia sempat mencuri pandang kepada Kanya yang duduk di Pojok kanan belakang bersama Arin. Beberapa kali ia melihat Kanya sedang asik bergurau dengan Arin hingga tak jarang mengabaikan penjelasannya.

Meski hubungan Juan dan Kanya kini lebih dari sekedar guru dan murid, Juan tetap tidak suka dengan murid yang menyepelekannya, apalagi mengabaikannya.

“Kanya coba kasih tau saya, pada masa pemerintahan siapa Majapahit mencapai puncak kejayaan?” Juan bertanya dengan wajah serius, tak ada senyuman yang terpatri di bibir tipisnya.

Seperti dugaan, Kanya tidak bisa menjawab.

“Ck, kalau ingin bergurau, jangan pada saat jam pelajaran saya. Kamu juga Arin.” Juan berdecak dengan malas, mood-nya seketika turun padahal jam pelajaran Sejarah masih tersisa 30 menit lagi sebelum bel istirahat berdering.

Juan mengambil ponselnya yang sejak tadi diabaikan karena fokus mengajar, ia mengirimkan sebuah dokumen berisi soal latihan kepada ketua kelas.

“Kalian kerjakan soal latihan yang sudah saya kirim ke ketua kelas, kita bahas minggu depan. Jam sejarah masih 30 menit lagi, terserah kalian mau tidur, main game, ataupun makan, asalkan jangan keluar dari kelas dan membuat kegaduhan.”

“IYA PAAAAK” jawab seisi kelas dengan kompak.

“Kanya ikut saya, hari ini tidak ada jam istirahat untuk kamu” seru Juan seraya meninggalkan kelas.

Bagaimanapun ucapan Juan terdengar sangat ambigu untuk Kanya. Tapi Juan tak sedikitpun menunjukkan gerak-gerik mencurigakan, mungkin benar hari ini Kanya akan menerima hukuman dari Juan karena telah mengabaikannya pada saat pembelajaran tengah berlangsung.

Kanya mengekor di belakang Juan dengan kepala yang menunduk ke bawah. Nampaknya Juan benar-benar marah, sepanjang kaki mereka melangkah, tak sedikitpun Juan mengeluarkan suara.

“Mati gue, pak Juan bener-bener marah”

“Masuk, Kanya.” ucap Juan mempersilahkan Kanya masuk terlebih dahulu ke ruangan yang belakangan ini menajdi tempatnya berdiam.

Kanya menurut, ia masuk ke dalam ruangan dengan wajah tertunduk. Nyalinya menciut karena Juan nampak seperti tak segan memarahinya.

“Duduk dan dengarkan saya, Kanya.”

Kanya mengangguk lemas, sepertinya hari ini Juan sangat marah kepadanya.

“Iya, Pak.”

Juan menatap Kanya dengan serius sementara Kanya mati-matian menghindari kontak mata dengan Juan.

“Kamu tahu kesalahan kamu, kan? Kanya, kamu tau saya paling tidak suka ada yang mengabaikan saya saat pelajaran berlangsung.” Juan berucap seraya mendekat, tubuh bagian depannya terantuk kepala Kanya yang sedang menunduk.

Kanya hanya diam, lidahnya terlalu kelu untuk menjawab. Ia takut. Jika menjawab, pasti Juan akan tetap menyalahkannya.

“Tatap saya, Kanya. Saya berbicara dengan kamu”

Juan menengadahkan kepala Kanya menggunakan satu telunjuk yang ia letakkan di dagu siswanya. Bibirnya menyeringai saat melihat Kanya terlihat sangat ketakutan.

“Apa yang kita lakukan memang sudah terlalu jauh, Kanya. Tetapi saat di kelas, kamu tetap menjadi murid asuhan saya.” ucap Juan lebih lembut dari sebelumnya.

TO BE CONTINUED AT KARYAKARSA

link:
https://karyakarsa.com/hilangasa/jam-istirahat

Spoiler:
( 2080 words) Enjoy!!


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimasukkan ke KaryaKarsa karena bahasanya terlalu vulgar ya guis, lalu lebih panjang dua kali lipat daripada biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimasukkan ke KaryaKarsa karena bahasanya terlalu vulgar ya guis, lalu lebih panjang dua kali lipat daripada biasanya. 😔

Mungkin ada yang request Juan–Kanya mau ngewe dimana lagi? 😀

You Too? 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang