04 : Karena Dia

29.5K 223 6
                                    

Tak seperti biasanya, Juan pulang cepat hari ini. Hari-hari sebelumnya ia biasa pulang lebih sore, sekedar berbincang dengan satpam sekolah untuk mengakrabkan diri karena ia terhitung baru di sekolah ini.

Setelah bel berbunyi, Juan segera menutup kegiatan belajar mengajar, mengambil tas ranselnya di ruang guru lantas bergegas pergi setelah absen.

Seharian ini ia tidak bisa fokus karena terbayang-bayang oleh Kanya yang menyentuh diri sendiri sendiri sembari mendesahkan namanya. Tak pernah sekalipun ia membayangkan hal tersebut.

Juan tinggal di apartemen yang tak jauh dari sekolah tempatnya mengajar, meskipun tak terlalu besar, fasilitas di sana cukup lengkap. Apartemennya memiliki ruang tamu dan dapur yang cukup luas serta 1 kamar tidur dan kamar mandi. Lebih dari cukup untuknya sendiri.

Juan terlalu tak sabar, padahal kamarnya tinggal beberapa langkah lagi namun ia lebih memilih untuk mengistirahatkan diri di sofa yang berada di ruang tamu.

Ia segera mengambil laptopnya dari dalam ransel, membukanya lantas masuk ke dalam akun WhatsApp miliknya yang telah tersambung di dalam laptopnya.

Tentu saja hal yang selanjutnya ia lakukan adalah membuka video yang tadi dikirim oleh dirinya sendiri dari ponsel milik Kanya.

Di detik awal video, Kanya sedang mengatur posisi kamera di belakang gadis itu, di saat yang bersamaan, Juan pun mulai membuka resleting celananya.

Saat kanya membelakangi kamera dan menunjukkan memek yang telah basah, Juan juga mengeluarkan kontolnya yang telah tegang dari dalam cd.

Gadis itu berucap jika memeknya basah karena Juan.

“Kontol saya juga tegang karena kamu, Kanya.” Juan menjawab seolah Kanya bisa mendengar suaranya.

Juan mulai mengurut kontolnya selagi Kanya menggesekkan memek di atas guling. Lelaki itu membayangkan jika saat ini kontolnya tengah bergesekan dengan memek becek Kanya yang memabukkan.

“Sshhhh memek kamu becek sekali, Kanya” desahnya seraya tak henti mengurut kontolnya sendiri.

Suasana yang kian memanas membuat Juan melepas 3 kancing teratas kemejanya, wajahnya mulai berkeringat sebab gairah yang hebat.

Sedetik kemudian Kanya mengarahkan kameranya ke arah memek sembari berucap jika memeknya berlendir akibat disentuh oleh Juan.

Juan mengira jika videonya telah selesai, ia mengocok dan mengurut kontolnya semakin cepat. Namun gerakannya terhenti sejenak saat melihat Kanya tiba-tiba menduduki sebuah boneka beruang besar

Gadis itu terlihat sedang menggesekkan itil ke hidung boneka beruang sembari membayangkan jika ia sedang menggesekkan itil ke hidung besar Juan.

Melihat hal itu membuat Juan semakin bergairah, gerakan tangannya semakin cepat untuk mengurut serta mengocok kontolnya yang kian mengeras, tak ingin kalah, ia pun tak henti mengucapkan nama Kanya di sela desahannya.

“Hmmhhh Kanya, saya pasti terima dengan senang hati kalau kamu datang lalu nawarin memek ke saya”

Ucapan Juan kian melantur, otaknya seolah disfungsi karena gairah kiana menguasai.

Tak berapa lama kemudian, Juan mencapai pelepasan hebatnya. Telapak tangannya berlumuran oleh peju lengket yang disebabkan oleh Kanya.

Pemuda itu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana menggunakan tangannya yang masih bersih. Segera ia merekam kontolnya yang masih berlumuran peju dengan latar video di laptopnya yang menunjukkan Kanya tengah terkencing-kencing sambil mendesahkan namanya.

“Baru ngebanyangin saya aja kamu udah kencing-kencing, Kanya. Gimana kalau saya entot? Pasti badan kamu kelojotan sampai lemes karena keenakan saya entotin” ucap Juan dengan kalimat kotornya yang terlewat kotor itu.

***

You Too? 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang