Bab 1

566 78 63
                                    


Hidup itu kadang seperti roda, kadang di atas kadang juga dibawah. Begitu pula dengan kebahagiaan dan juga kesedihan.

Seorang wanita dengan rupawan nan cantik itu sedang berjalan di koridor kampusnya. Wanita dengan rambut yang tergerai panjang dan berwarna kecoklatan menambahkan sensasi keindahan diwajahnya.

Ia berjalan menuju balkon yang berada di ujung koridor tersebut. Ia menghela nafas beratnya. Betapa rasa tenangnya saat wanita itu memandang pemandangan yang berada di depannya.

"Sungguh tenang nya pemandangan ini."

Wanita itu terus memandang kearah depan. Saat ia masih terfokus pada pandangan nya, tiba-tiba seseorang yang bernada suara berat memanggil namanya.

"Kinara." Panggilnya.

Si pemilik suara berdiri tepat disamping Kinara nama wanita yang ia panggil tadi.

"Owen!." Seru Kinara saat melihat seseorang yang telah berdiri di samping nya.

Owen,pria itu tersenyum tipis. Dan bertanya kepada Kinara. "Sedang apa kamu disini?."

"eh.., aku lagi lihat pemandangan doang,kok." Jawab Kinara menunjukkan pemandangan udara segar setelah dialiri air hujan, wangi air hujan yang mengguyur sebuah pepohonan sangat tercium di hidup Kinara dan Owen.

"Udaranya segar,ya?." Tanya sekali lagi Owen.

"Ya. Aku suka bau hujan. Eumm.., Owen hari ini kamu ada kelas engga?." Tanya balik Kinara pada Owen.

"Tidak. Kenapa?."

"Kamu bisa antar aku pulang?. Soalnya hari ini uang jajan aku di stop sementara sama Abi." Jelas Kinara.

Alis Owen berkerut membuat garis di tengah kedua alisnya. "Kamu berbuat apa lagi kepada Abi kamu,Kinara?." Tanya Owen sambil terkekeh.

"Aku.., aku enggak suka pakai kerudung,kamu tau itu gerah banget. Tapi Abi terus aja maksa aku, dan sampai ngancam aku untuk di masukkan kedalam pesantren milik sahabat Abi. " Kinara menjelaskan semua kejadian itu tadi malam.

"Mau gimana pun, tujuan Abi kamu sudah baik. Kinara didalam agama kamu, wanita itu wajib menutup auratnya termasuk rambut."

"Kamu cantik,apa lagi dengan rambut kamu yang tergerai seperti ini membuat semua orang tertarik padamu. Turuti perintah Abi." Sambung Owen sambil merapikan anak rambut Kinara yang sempat berantakan di dahi Kinara.

"Aku hanya bisa mengajarkan itu kepadamu,Kinara. Karena aku tidak begitu tahu tentang agama kamu." Kata Owen membenarkan posisinya mengarah depan.

"Bentukan kaya Owen aja ngerti agama gue. Dia ngejaga gue banget,dan menerima gue apa adanya." Batin Kinara.

"Kamu tahu, aku sempat membaca buku tentang agama kamu, Kinara. Ada shalat yang harus diwajibkan,dan di sana banyak sekali tentang wanita. Ternyata di Islam itu wanita sangat di istimewakan,ya."

Kinara tersenyum tipis tak melirik Owen. "Kamu keren, bisa tau segala hal. Apalagi kamu mencari tau tentang agama aku, Owen."

"Kamu wanita impianku, Kinara. Aku harus mengenal kamu lebih dalam." Sahut Owen sambil tersenyum lebar.

Sekarang,Kinara telah sampai di depan rumahnya. Di antar oleh Owen dengan motor ninja yang berwarna full hitam. Owen tak lupa melepaskan helm yang Kinara kenakan selama perjalanan tadi, untuk melindungi kepalanya dari benturan saat kecelakaan.

"Makasih,Owen kamu selalu baik sama aku tau." Ucap Kinara dengan santun.

"Sama-sama cantik. Kamu jangan ngelawan Abi lagi,ya?. Sekarang kamu masuk, terus minta maaf sama Abi." Pinta Owen kepada Kinara yang tersenyum akibat tingkah Owen padanya.

Pilihan AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang