Bab 15 (Club)

83 13 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum semua,maaf aku baru up. Acara di sekolah dan dirumah banyak banget jadi engga ada waktu untuk nulis maaf yaa.

 Acara di sekolah dan dirumah banyak banget jadi engga ada waktu untuk nulis maaf yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di malam hari pada pukul 23.47 PM Kinara serta dua temannya itu telah menguntit seorang pria yang merupakan kekasih Hazel, bisa dibilang tunangannya.

Baru beberapa hari Hazel dijodohkan dengan sahabat nya sendiri yang bernama Samuel. Pria ini telah dipergoki oleh Hazel yang mengajak Denada serta Kinara untuk ikut melabrak Samuel.

Sudah dua hari orang tua Samuel menghubungi Hazel bahwa Samuel tunangannya itu tidak pulang kerumah, namun saat ia mendengar dari kabar orang lain, Samuel selalu pergi ke Club untuk bermain dengan wanita lain (wanita penghibur).

Setelah masuk kedalam Club itu, Kinara nampak begitu sangat risih dengan orang-orang yang beradegan mesra dan ya tidak pantas dilihat, pakaian para wanita itu tentu sangat kurang bahan, banyak pria tua yang berdatangan ke Club tersebut. Macam tak punya dosa mereka masuk dan menemui wanita penghibur itu.

"Dimana,Zel?Gue takut banget om-om disini ngeri, mending spek sugar Daddy lah ini spek aki-aki." Kata Denada memegang erat tangan Hazel karna takut.

Pertemanan mereka bertiga engga pernah masuk kedalam Club seperti itu, mereka bertiga juga termasuk keluarga yang mengekang.

"Ya,sabar. Gue tadi liat Samuel kesini cuma ini susah karna banyak orang." Jawab Hazel.

"Gimana kalo mencar? Gue yakin kita bakal ketemu Samuel." Kata Kinara membuat kedua temannya menatap datar kearahnya.

"K-kenapa?" Tanya Kinara setelah melihat ekspresi wajah temannya.

"Jangan kin, kalo kita digoda sama aki-aki kita gak akan bisa berontak karna kita mencar. Tapi kalo kita sama-sama terus digoda sama tuh aki-aki tinggal kita bawa aja tuh ke kamar terus diikat kita bekep dia." Ujar Denada.

"Sadis amat." Cetus Hazel tangannya meminggang.

"Yaudah, ayo cari Jan diem aja." Sambung Hazel.

Setelah beberapa jarak mereka mencari Samuel, dipojok sana Kinara menemukan seseorang yang terlihat tidak asing baginya. Sempat ia menyipitkan matanya agar terlihat jelas siapa pria itu.

Dan benar saja Kinara sangat mengenal pria itu, ia tampak tak percaya bahwa itu seseorang yang sangat dipercayainya.

"Lo jahat." Celetuk Kinara langsung menarik tangan Hazel dan bergegas menghampiri pria itu.

Pilihan AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang