Bab 3 (kedatangan Gus)

175 62 24
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum, apa kabar?. Kembali lagi dengan update nya.

Saya sewaktu author cerita ini ingin minta maaf jika ada ketikkan yang typo. Karna itu tanpa kesadaran author🤗 dan lupa untuk mengedit nya.

Saya sangat berharap kalian suka dengan cerita ini. Dan penyampaian yang saya simpan di cerita ini. Jika ada kesalahan penyampaian maaf ya.

 Jika ada kesalahan penyampaian maaf ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari tiba di pukul 19.50 setelah sholat isya selesai. Kinara dan Aulia bersama temannya Aulia keluar dari masjid bersamaan.
Serta segerombolan Santriwan dan santriwati yang juga keluar dari masjid itu.

Kinara memakai sendal jepitnya yang berwarna pink dan lengannya yang memegangi sajadah serta lipatan mukenah miliknya. Sekian lamanya perjalanan, akhirnya mereka telah sampai di area santriwati. Yang dimana lokasi itu hanya ditempati oleh kaum Hawa.

"Ngantuk banget." Kata Kinara sambil menguap tanpa ditutupi telapak tangannya.

"Kinara, tutuplah mulutmu ketika sedang menguap. Itu telah diajarkan di dalam agama Islam." Cakap Aulia memperingatinya.

"Iya-iya maaf."

Perjalanan mereka tiba-tiba terhenti sejak Kinara menyuruh kedua temannya berhenti. Ia sedang memperhatikan salah satu Santriwan yang baru saja keluar dari masjid.

"Eitss, bentar-bentar." Suruh Kinara.

"Itu.., kaya. Adam!." Lanjut Kinara setelah mengingat bahwa Santriwan itu adalah teman kecilnya saat di pengajian milik pamannya.

"K-kamu, kenal Adam?." Tanya dengan ragu Zahra teman Aulia.

"Ya,jelas kenal. Dia temen gue waktu di pengajian. Kita deket tau, cuma ternyata dia masuk pesantren ini juga." Jelas Kinara.

Adam teman kecil Kinara saat Kinara masih menginjak kelas 3 SD. Mereka sangat akrab, bahkan mengikat hubungan persahabatan. Gelang yang di tangan Kinara itu juga gelang persahabatannya, liontin gelang Kinara yang berbentuk bulan sedangkan Adam berbentuk bintang.

Kinara tak tahu kalo gelang itu masih dikenakan oleh Adam atau tidak. Ia berharap gelang itu masih dipakai Adam. Karna itu sangat berarti bagi Kinara, selama ini Kinara mencari keberadaan Adam yang tiba-tiba pergi begitu saja.

"Akhirnya gue ketemu juga sama Adam." Seru Kinara. Ia ingin berlari menghampiri Adam, namun sayangnya. Aulia dan Zahra telah menghalangi nya.

"Tidak. Jangan Kinara, kamu tidak boleh menghampiri Adam begitu saja. Kita santri sangat dibatasi, menatap matanya saja tidak boleh." Perintah Aulia.

Pilihan AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang