Bab 10 ( keributan)

99 27 9
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum teman-teman kembali lagi di up Pilihan Abi. Sebelum baca utamakan vote yawww biar tenang bacanya insyaallah engga ada iklan, berdoa aja hehe🤗.

Keesokan harinya keluarga Kyai Hussein ingin berpulang kembali ke pesantren Al-fatah, karna memang hanya menginap semalaman saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya keluarga Kyai Hussein ingin berpulang kembali ke pesantren Al-fatah, karna memang hanya menginap semalaman saja.

Mereka berpamitan pada keluarga Arman begitupula dengan Kinara yang hanya diam tak perduli dengan semuanya.

"Saya pamit, assalamu'alaikum." Ucap salam Hussein saat sudah didalam mobil.

"Waalaikumusalam, hati-hati dan maaf tidak membawakan oleh-oleh." Jawab Arman.

"Tidak apa-apa,saya berangkat ya," Kata Pak Kyai Hussein.

"Iya." Jawab Arman dengan lembut.

Seusai mereka menghantar Kyai Hussein dengan keluarganya itu. Mereka semua pun kembali masuk kedalam rumah menuju ruang tamu, karna Arman menyuruh semua anaknya dan istrinya untuk berkumpul sejenak didalam ruang tamu.

Kini mereka sudah duduk disana sesuai tempat yang mereka pilih ataupun nyaman.

Namun seketika melihat wajah Kinara, Akbar dan Arman begitu sangat dingin, tidak dengan Hana dan Aisyah kini mereka berdua sangat mencemaskan Kinara yang akan dapat teguran dari Abi nya (Arman).

"Kalian semua pasti tau tujuan Abi mengumpulkan kalian semua disini," Cakap Arman memulai pembicaraan.

Tatapan Arman tertuju pada Kinara yang membekukan wajahnya, ia sangat mengerti apa yang akan dilakukan Arman. Diruang tamu itu sudah terbiasa mendengar teguran Arman kepada Kinara.

"Kinara," panggil Arman dengan datar sambil berdehem dan membenarkan posisi duduknya.

"Abi hanya ingin mempertegas keputusan Abi untuk kebaikan kamu, jika kamu masih mengulanginya akan ada resiko untuk kamu, masuk pesantren dan putus kuliah di Jakarta." Tegas Arman to the poin.

Mata Kinara membelalakkan dan langsung menatap Arman tak terima.

"Abi, Kinara engga mau putus kuliah. Bukannya Abi mendukung pilihan Kinara untuk mencapai cita-cita Kinara?" Tanya Kinara dengan nada lembut diakhiri pembicaraan.

"Ya,itu resiko kamu tentu Abi sangat mendukung keputusan kamu namun tidak dengan pria yang sekarang kamu jadikan kekasih." Ucap Arman menatap Kinara lebih dalam membuat Kinara membuang wajahnya ke sembarang arah.

"Betul itu Kinara, Owen memang baik dan sangat sopan namun apa boleh jika dia menikahi kamu dengan tidak membawa ilmu agama yang banyak untuk kamu,"

"Tujuan kami menjodohkan kamu dengan Ummar agar kamu bisa mendapatkan imam yang sangat mengerti agama,itu juga untuk kebaikan kamu. Namun jika kamu mendapatkan pria yang engga tau sama sekali tentang agama kita, apa dia akan menuntun kejalan yang sesat?" Sambung Hana membuat Kinara membukam diam.

Pilihan AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang