Babak Baru

289 38 3
                                    

Naruto mendapat tawaran menarik dari tante kesayangannya.

"Kalau kamu serius dengan anak dari Tuan Hiashi itu, aku akan menyewakan sebuah apartemen secara gratis. Tempatnya tepat di belakang kampus Universitas Hokkaido namanya Orchid Apartemen. Tidak besar, hanya 36x100 meter persegi ada 2 kamar, 1 kamar mandi, dapur yang menyatu dengan ruang santai untuk menonton televisi dan ruang tamu. Tidak bertingkat dan tidak ada fasilitas ac, yang ada hanya pemanas ruangan saja. Jika ingin membeli perabot, beli apa yang benar-benar diperlukan karena kamu hanya beberapa bulan di sini, hingga proyek ini selesai. Tapi jika kamu hanya bermain-main saja dengannya, silakan bayar sewanya sesuai dengan harga yang tertera. Aku tidak akan memberi potongan harga sepeserpun untuk kamu,"

Terkesan galak memang, tapi itulah Ryuki Namikaze. Jika sudah memberi ancaman, ia tak main-main. Setidaknya, Naruto masih bersyukur ditengah minimnya uang yang terisi di dompet, tante cantiknya itu masih berbaik hati, memberinya bantuan walaupun ada syarat khusus. Oh, ayolah .. Di dunia ini ada beberapa hal yang tak seutuhnya gratis. Betul 'kan?

Dan di sinilah, dia sekarang. Ia sudah menetap di Apartemen Orchid yang direkomendasikan oleh Ryuki. Pantatnya terduduk di kursi kayu minimalis yang baru ia beli, satu set dengan mejanya. Yang mana benda itu ia letakkan di dalam kamarnya, yang hanya berukuran 7x7 meter persegi. Sejujurnya ia kurang nyaman, karena ia terbiasa duduk di singgasana yang empuk berbahan kulit dan bisa disetel tingkat kemiringan berikut ketinggiannya. Belum lagi hawa pengap sekaligus panas yang menusuk kulit, membuat ia harus bertelanjang dada serta mengenakan bokser pendek di dalam kamar. Apa mau dikata, inilah risiko yang harus ia hadapi. Ia masih berusaha untuk menerimanya dengan lapang dada. Tangannya terulur, untuk mengeluarkan sisa lembaran yen yang ada di dalam dompet, meletakkannya di atas meja. Pandangan miris ia layangkan ke kertas berharga yang digunakan untuk bertransaksi itu.

Tangan kanannya bergerak lagi, untuk menyentuh layar android. Mengecek sisa saldo yang ada di dalam rekening barunya. Pria ini menghela napas berat dan mengusak helaian kuningnya. Sesekali ia juga akan menggaruk pelipis. Ia harus memutar otak, bagaimana caranya uang yang menurutnya sedikit ini, bisa benar-benar bermanfaat dan cukup hingga 2 minggu menjelang menerima gaji pertamanya.

Ditambah, ia harus membeli beberapa perintilan kecil untuk rumah singgahnya. Naruto menolak untuk tinggal di rumah Ryuki alasannya karena ia merasa kurang nyaman dan kurang bebas untuk melakukan hal yang ia mau. Ryuki sudah mengetahui masalah sebenarnya bahwa keponakannya diberi pekerjaan ini sebagai jalan di masa pertobatan atas kasus yang menimpanya. Semua fasilitas mewahnya dicabut oleh Minato. Ryuki menanggapi dengan suara tawanya yang menggelegar. Serta menyetujui apa yang Minato lakukan agar Naruto jera untuk melakukan hal serupa.

Telapak tangan Naruto bergerak ke perihal lain. Yaitu untuk menepuk-nepuk pelan dadanya,"Harap bersabar, ini ujian. Sabar ya Naruto, sabar... "katanya menguatkan diri, setenang mungkin ia menghadapi situasi dimana semua tak lagi sama.

Jika kemarin, ia akan dengan sangat senang menghambur-hamburkan uang dan tak menghitung segala pengeluaran yang ada. Sekarang, ia harus benar-benar cermat mengelola keuangannya sendiri. Hidupnya benar-benar berubah tiga ratus enam puluh derajat, jungkir balik dan nyungsep ke bawah. Itulah ada pepatah bilang, bahwa roda itu berputar, tak selamanya di atas, dan Naruto sedang berada di posisi bawah.

Ia belum terlelap hingga pukul 12 malam. Sepasang alis kuningnya berkerut, raut tampannya menunjukkan keseriusan. Jari-jarinya bergerak untuk menarikan pulpen di atas kertas, menulis rentetan daftar apa saja yang harus ia beli untuk mengisi apartemennya dan merinci biaya pengeluaran selama ia hidup sendiri di sini. Hari ini dan selanjutnya selama di Sapporo adalah fase dimana ia menjalani babak baru. Menyandang predikat pria biasa, bukan pria kaya raya dengan sejuta pesona seperti yang sudah-sudah. Ia berada di titik pasrah, menjalani hidup yang sudah dipilih oleh Ayahnya.

The Cover (End)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang