8. Putus Cinta

268 18 0
                                    

“Pi, kamu yakin anak bontot kamu nggak apa?” tanya Felix sesaat setelah Jungwon keluar dari mobil dan berjalan memasuki gerbang universitasnya.

“Emang kenapa si mochi kedua itu?” Changbin masih belum menyadari sesuatu.

Felix tampak risau, matanya terus mengekori Jungwon hingga menghilang dibalik pagar kampus.

“Ih! Kamu nggak ngerasa apa? Jungwon akhir-akhir ini itu diem banget, pi!” Jelas Felix tak dapat menyembunyikan nada paniknya.

“Palingan juga sedih karena ditinggal Sunoo nginep di rumah temennya, bentar lagi juga balik itu.”

“Papi, ih! Kok gitu jawabannya! Apa Jungwon ada masalah di kampus, ya? Apa sama dosennya? Apa dia dibully, pi?”

“Hah? Anak kita dibully? Yang ada yang mau ngebully lari duluan, mi! Udah, ah! Biasa anak puber.”

Changbin lanjut mengendarai mobilnya keluar dari kawasan universitas menuju ke tempat istrinya bekerja terlebih dahulu untuk mengantar Felix tercinta.

Perasaan seorang ibu memang tidak pernah salah, Jungwon sedang ada masalah dengan hatinya. Berapa hari terakhir kekasihnya sulit sekali dihubungi maupun ditemui, padahal mereka ada dalam satu universitas.

Jungwon jadi curiga kalau kekasihnya itu akan selingkuh. Wajar, kekasihnya adalah most wanted di kampusnya. Dari segala penjuru fakultas tahu dan menyukai kekasihnya.

Selain populer di kampus, kekasih Jungwon ini merupakan idol yang sedang naik daun. Bisa dibilang bukan idol baru, karena kekasihnya ini sudah debut sejak usia sekolah menengah pertama, hanya saja namanya mulai dikenal seluruh dunia baru-baru ini.

Jungwon berjalan melewati jalan setapak yang mengarah ke taman di tengah gedung kampusnya. Taman yang luasnya hampir setengah dari bangunan kampus itu menjadi tempat favorit para mahasiswa. Banyak dari mereka menggunakan taman sebagai ruang belajar terbuka, tempat bolos, atau lebih parahnya destinasi kencan dengan kekasih satu kampus.

Jungwon duduk di bangku batu yang menghadap ke tengah taman. Hah ... Suasana sejuk dan hening di taman membuatnya semakin kalut dalam kebingungan.

Jungwon meraih ponsel yang ada di saku celananya, mencoba memeriksa apakah ada pesan terbaru dari sang kekasih?

Nihil.

Hanya sebuah pesan beruntun darinya dengan simbol 'delivered' yang dari semalam masih tak berubah. Badan Jungwon terkulai lemas di atas meja batu, ia malas melakukan apa-apa hari ini.

Ting!

Buru-buru Jungwon membuka ponsel memeriksa apakah kekasihnya sudah membalas pesan. Hati Jungwon langsung kecewa begitu didapati pesan dari kakak satu-satunya.

Jungwon buka pesan tersebut dan membalas dengan malas, tak peduli jika kata-katanya banyak yang disingkat, padahal tak biasanya dia seperti ini.

Sedikit panjang Jungwon bertukar pesan dengan Sunoo, hingga sebuah foto datang dari kakaknya.

Jungwon jelas terkejut, ia tahu betul siapa yang ada di foto tersebut. Lama ia memperhatikan ruang obrolannya, seketika hati kecilnya berkecamuk.

Jadi ini alasan orang ini menghilang? Karena foto yang diambil baru beberapa menit yang lalu, Jungwon yang kenal latar belakang foto tersebut langsung berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi ini alasan orang ini menghilang? Karena foto yang diambil baru beberapa menit yang lalu, Jungwon yang kenal latar belakang foto tersebut langsung berlari. Ia meraih tasnya dan pergi menghampiri, semoga saja orang yang dicarinya belum pergi.

Dengan amarah yang menggebu-gebu, Jungwon menjadi brutal. Syukurlah orang yang dicari belum pergi. Dengan sekuat tenaga Jungwon mendorong bahu Haruto dengan keras hingga menghadap kearahnya.

Bragh!

“Jadi ini alasan lo ngilang?!”

Haruto sedikit terkejut dengan kedatangan Jungwon, ia ingat kemarin Jungwon bilang libur hari ini, tapi kenapa 'kekasihnya' itu ada disini?

“Jungwon? Kamu ngapain ke kampus? Bukannya kamu bilang libur?”

“Kapan gue bilang?! Kapan gue tanya?!”

“Jadi gini kelakuan lo selama gue nggak ada? Pantes ya lo gue hubungin nggak bisa, gue samperin ilang-ilangan mulu! Ternyata lagi jilat ludah bekas sendiri?” Jungwon menatap sinis pada pemuda di samping Haruto.

Suara Jungwon menarik perhatian orang yang berlalu-lalang di sekitarnya. Jungwon tak peduli jika sang superstar menjadi bahan tontonan massal karena perbuatannya.

“Dulu lo bilang apa?! Lo bilang nggak bakal kan lo balikan sama mantan lo? Dan Lo bilang nggak sudi buat ketemu mantan lo lagi? And now? Nggak ada malu-malunya, ya, lo!”

“Jungwon! Kamu salah paham, Jeongwoo baru disini dan kebetulan aku satu fakultas sama dia, jadi aku bantuin.”

“Alah basi! Eh, gila, dengerin baik-baik ucapan gue, ya!”

“Kita udah berhubungan dari lama, bahkan dari sebelum lo se sukses ini! Dan sekarang lo tega khianatin gue? Lo mau gue bikin hancur karir, lo?”

“Siapa lo berani nyakitin hati gue? Lo lupa ya gue siapa?”

Semakin banyak orang yang berkerumun, Haruto tampak sedikit panik.

“Lo lupa siapa orang tua gue? Dan lo lupa siapa orang-orang terdekat gue?” Jungwon memasang senyum jahatnya.

“Gue bisa minta semua orang disini buat rekam lo dan unggah semua di sosial media, biar semua fans lo tau gimana kelakuan bejat idolanya!” Jungwon maju dan mencengkeram kerah kemeja Haruto.

Dug!

“Oh, jadi lo ngancam gue?” Dengan kasar Haruto mendorong Jungwon menjauh diikuti dengan wajah tak tahu diri.

“Lo perhitungan? Lagian, selama ini yang gue lakuin itu buat, lo!” Haruto menunjuk-nunjuk bahu Jungwon seraya mendorongnya.

“Buat gue? Sorry, ya! Buat lo deketin orang lain kali! Inget, siapa yang bikin lo naik sampe kayak gini? Emang dasarnya lo nggak tau diri, nggak tau malu, plus nggak tau terima kasih.”

“Terserah lo mau bilang apa aja, mau ngebala diri lo apa aja. Gue udah terlanjur kecewa dan sakit hati sama lo! Semoga karir lo tetep jaya, ya! Kita putus sekarang!” Diakhir dengan senyum jahat yang bercampur sedih dan kecewa, Jungwon pergi menjauhi kerumunan.

*

Jay baru saja sampai di kampus, karena kebetulan kelasnya dimulai satu jam lagi, ia memutuskan untuk berkeliling fakultas FISIP.

Baru ia menginjakkan kaki memasuki kawasan FISIP, kerumunan orang tampak menutupi jalan. Jay tidak tahu apa yang sedang terjadi. Yang pasti, ia kenal betul mahasiswa jurusan ini jarang ada yang tawuran.

Sebisa mungkin Jay menerobos kerumunan hingga ia berhasil sampai di barisan paling depan.

“Jungwon?” gumamnya begitu melihat apa menyebab ditutupnya jalan secara mendadak.

***
TBC.

-Jizah

INSIDE THE PALACE || Stray Kids x EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang