PTT~Chapter 08

223 15 7
                                    

Good night all...

Jangan lupa vote and coment nya ya guys.

∆Typo berserakan di mana-mana! Jangan lupa tandai!∆

#mohon maaf jika ada perkataan yang kasar jangan di ikuti ya ges ya.

Happy Reading:)

∞∞∞

Malam hari, Syifa sedang merenung di balkon kamarnya seraya menatap langit malam yang menampilkan banyaknya bintang-bintang bersinar.

"Perut aku sakit banget yaallah, punggung pun rasanya perih jika terkena baju," keluh Syifa dengan mata berkaca-kaca.

Brak!

Pintu kamar Syifa di buka secara kasar oleh kembarannya.

"Kemana tuh si si*lan," gumam Syafa seraya melangkah mencari Syifa.

"Woy!" panggil Syafa ketika melihat Syifa yang sedang duduk di balkon kamarnya.

Syifa menoleh ke arah Syafa dengan tatapan kaget, "mau apa lagi kak?" tanya Syifa ketakutan.

"Nih," Syafa langsung pergi setelah melemparkan sesuatu ke Syifa.

Baju? Hijab?

Degh

Syifa tak pernah lupa dengan baju itu, baju yang membuatnya di fitnah oleh semua orang. Sungguh Syifa sangat benci dengan baju dan juga hijab itu, dulu baju itu tersayang Syifa karena itu kado dari sang ayah 3 tahun yang lalu dan itu terakhir kali Raka memberikan kado ke Syifa.

Baju itu di cengkram sangat kuat oleh Syifa menyalurkan rasa emosinya ke baju itu.

Tapi, tunggu? Syifa merasa aneh kenapa baju ini ada di tangan Syafa?

Syifa masuk ke dalam kamarnya dan mengambil handphonenya, lalu mencari sesuatu. Tak lama foto itu muncul, Syifa mencoba memerhatikan foto itu.

"Tempatnya saja, aku tak mengenalinya. Bagaimana pula aku melakukan hal itu," gumam Syifa.

"Tunggu! Ini memang bajunya sama seperti bajuku, tapi aku merasa kenal dengan tubuh itu," ucap Syifa.

"Gak mungkin Syafa kan?" tanyanya pada diri sendiri.

"Kalau memang itu Syafa, sungguh sangat kejam sekali, segitu bencinya kah dirimu pada diriku?" gumamnya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

"SYIFA!! KELUAR KAMU!!" teriak Raka dari lantai bawah

Syifa terkejut mendengar teriakan itu dan juga tubuhnya bereaksi ketakutan.

"SYIFA!" panggil Raka lagi.

Syifa dengan cepat turun dari kasurnya lalu melangkah menuju lantai bawah meski ada rasa takut di dalam diri Syifa dengan ke dua orang tuanya.

Sesampainya di ruang keluarga, semua anggota keluarga sudah kumpul di sana.

"Saya tidak mau berbasa-basi lagi, sekarang kamu keluar dari rumah saya! KELUAR! JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI KE SINI!" ujar Raka seraya berdiri.

Syifa pun terkejut mendengar itu, "enggak ayah, jangan usir aku, aku mohon ayah," ucap Syifa dengan menangkupkan tangannya.

Plak

"Jadi anak harus nurut! Keluar ya keluar jangan ngebantah!" ujar Syakira, "oiya, satu lagi! Jangan membawa satu pun barang dari rumah ini!" lanjutnya.

Pesantren Tempat Ternyamanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang