"Isi kepala ini kian rumit, karena masalah yang selalu muncul tanpa lelah."
Bisakah saya hidup dengan damai? Hanya sebentar? Sepertinya tidak. Tumbuh dewasa itu melelahkan. Setiap hari saya hanya memikirkan hal-hal yang tidak penting bagi sebagian orang.
Mencoba bersikap bodoamat terhadap masalah tak penting itu, tetap saja tidak berhasil! Ahh, beginikah rasanya menjadi orang yang mudah memikirkan sesuatu? Sulit.
Sepertinya tidak ada yang benar-benar peduli dengan kita? Lihat saja, kebanyakan orang hanya penasaran dengan masalah kita, setelah mereka tau, mereka tidak peduli. Jadi, berhentilah berharap orang lain peduli!!
Berbagai pertanyaan selalu muncul di kepala saya. Mengapa banyak orang yang selalu merasa paling tersakiti?
Padahal yang memiliki masalah tidak hanya mereka, yang diberi ujian hidup tidak hanya mereka. Setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri.
Masalah orang itu berbeda-beda, kita tidak akan tau rasanya jika kita tidak merasakannya. Jangan anggap enteng masalah orang lain. Belum tentu kita bisa sekuat mereka, jika diberi ujian seperti hidupnya.
Egois? Mungkin itu kata yang tepat untuk orang yang selalu merasa hidupnya paling susah, berat, melelahkan. Tanpa mereka tau, ada orang yang hidupnya lebih susah dari mereka.
Entah itu susah dalam ekonomi, keluarga, pertemanan, percintaan, diri sendiri, sekolah, dan hal lainnya. Bersyukur, apa pun yang kita punya, itu sudah yang terbaik.
Saya selalu berharap, akan ada keajaiban dari Tuhan. Saya tau, Tuhan itu Maha Baik, Maha Melihat, Tuhan pasti melihat kita yang sedang berusaha keras.
Tuhan....
Bantu kamiTuhan....
Terima kasih untuk nikmatmu selama iniTuhan....
Kali ini saja, saya ingin hidup dengan damai, tanpa memikirkan hal-hal rumit ituTuhan....
Tolong, jangan buat saya menjadi orang yang mudah mengeluhTuhan....
Tolong, kuatkan saya- 𝖈𝖕𝖚𝖈𝖓𝖔
Jum'at, 16 Februari 2024.
04.00 - 04.45
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Non-FictionSetiap bait kata, pasti memiliki makna. Menulis itu menenangkan untuk sebagian orang, mungkin untuk mereka yang tidak memiliki rumah sebagai tempat cerita. Menumpahkan segala isi kepala dengan tulisan, tidak hanya ketenangan untuk hati yang bisa did...