Chap 13 Pernyataan Cinta

102 6 1
                                    

Di halte bus

Saat ini mereka sedang menunggu taksi untuk pulang

Sean terus melirik kearah Yibo seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan

Sean terus melirik kearah Yibo seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo menyadari hal itu

"Kau ingin mengatakan sesuatu"

"Hah!" Sean terkejut

"Dari tadi kau terus melirikku, kalau bukan karena ingin mengatakan sesuatu, apa karena kau terpesona dengan ketampananku " ucap Yibo dengan percaya diri

"Kenapa kau begitu narsis" keluh Sean

"Itu bukan narsis tapi fakta"

"Itu bukan narsis tapi fakta"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean menghela nafasnya

"Kau baik-baik saja" tanya Yibo khawatir

"Kenapa bertanya begitu"

"Maaf..!" Ucap Yibo sambil menatap Sean

"Kenapa kau minta maaf"

"Seharusnya tadi aku lebih cepat membantu mu, sehingga kau tidak akan dipeluk oleh tua b*ngka itu"

"---" Sean menundukkan kepalanya karena malu

"Kau kenapa?"

"Yibo..."

"Mm.. ada apa? Kau butuh sesuatu?" Tanya Yibo cemas

Sean menatap Yibo

"Tidakkah kau merasa aku menjijikkan"

"Kenapa kau bicara begitu?"

"Bukankah itu aneh melihat seorang pria dilecehkan oleh pria" ucap Sean dengan sedikit ragu

Yibo menatap Sean dengan dalam

"Yibo.. kenapa kau diam saja"

"Satu hal yang pasti Sean... Orang yang melakukan pelecehan adalah manusia rendah terlepas siapa korbannya, kau tidak perlu merasa malu tentang hal itu, kau adalah korban harusnya mereka yang malu"

"Yibo.." Sean terharu dengan ucapan Yibo

" Sean terharu dengan ucapan Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kaulah matahari ku (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang