04.

49 26 41
                                    

"tidak apa-apa bila kita kecewa, tetapi kalau bisa jangan sampai kalian membenci mereka"
-By Liana



Beberapa menit kemudian..

"ekh.. Ter, Alister.. ini dimana.." tanya Tasia linglung.

"Teh! teteh Anastasia! teteh udah sadar, bentar saya telpon bang Alister dulu ya" ucap Angel.

Drtt Drrtt

"Halo ada apa Ngel? Lo mau pulang?" tanya Alister di seberang sana.

"Bukan bang, ini teteh Anastasia udah sadar" jawab Angel.

"Hahh!! yang bener Ngel!! yaudah gue kesana sekarang"

"I-i-iya ba-"

Tutttt Tutttt

***

"Sa!! Lo udah sadar!! gue khawatir sama Lo Sa!!" ujar Alister.

"Kenapa.. KE-NA-PA!! KENAPA LO BAWA GUE KESINI!!" Sentak Tasia serak.

Deg

"Ya karna, gue takut Lo kenapa napa Sa!!" jawab Alister.

"Ya, tapi gue ga mau kesi-"

Alister langsung memeluk erat Tasia.

"udah Sa, gue tau Lo punya trauma tapi gimana lagi gue ga mau Lo kenapa napa"

"gue mau pulang sekarang" jawab Tasia melepaskan pelukannya dengan kasar.

"Lo butuh istirahat Sa.."

"tapi gue ga suka disini!" ucap Tasia.

"mending Lo keluar dulu, gue mau ngomong sama Angel" lanjut Tasia.

Alister seketika diam dan berjalan keluar.

"Ngel, gimana acara keluarga nya? lancar?" tanya Tasia.

"Lancar atuh" ucap Angel.

"ada yang nanya aku ga Ngel?"

"Eem.. ada teh, dari keluarga Zerga"

"Temen papa? oiya Abang datang ga?" tanya Tasia.

"Datang, bang Rico nyariin teteh" Jawab Angel.

"Oh"

Tumben Abang Rico nyariin. batin Tasia.

"yaudah, mending kamu pulang sekarang Ngel" ucap Tasia.

"Aku bareng Alister pulangnya, jadi mending kamu pulang sekarang Ngel" lanjut Tasia.

"yaudah teh, saya pulang dulu ya" ucap Angel.

"iya"

Ceklek

"apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WE ARE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang