Chapter ▫️ 22 : Kenyamanan dan Perubahan

186 27 2
                                    

Di depan gedung yayasan—matahari yang menyengat langsung menyambut mereka setelah menginjakkan kaki keluar dari gedung yayasan. Yeonjun menghentikan langkah kakinya, berbalik arah menghadap ke empat temannya kemudian berkata.

"Bagaimana menurut kalian?"

"Apa?" Ucap Beomgyu.

"Soal tawaran direktur."

"Hmm, menurutku kita terima saja karena kita tidak tahu menggunakan kekuatan ini." Perkataan Beomgyu ada benarnya, Kai juga setuju atas perkataan Beomgyu.

"Baiklah, sudah kita putuskan. Besok pagi kita akan pergi ke kediamannya." Ucapan Yeonjun menjadi final keputusan.

"Bagaimana kita pergi ke sana? Daerah Anyang cukup jauh, kita harus pagi buta berangkat."

Anyang memang cukup jauh dari Seoul, mungkin memakan waktu satu setengah jam. Karena pertemuannya di buat sangat pagi, mereka sangat terpaksa bangun agak dini.

"Benar juga."

"Bagaimana kalau kita menginap saja di satu tempat? Jadi dari sana kita langsung berangkat bersama." Kai memberi saran.

"Ide bagus. Kalau begitu, mau menginap di rumah siapa?" Ucap Yeonjun.

"Jangan rumah ku. Ayah ku sudah pulang dinas, nanti akan canggung." Kata Beomgyu.

"Kalau rumah ku juga tidak mungkin. Rumah ku terlalu kecil." Yeonjun menolak juga.

"Oh! Kalau tempat Taehyun saja bagaimana?"

Taehyun yang hanya diam menyimak agak terkejut karena tiba-tiba di tanya. "Eh? Hmm, tidak bisa. Orang rumah ku pasti tidak membolehkan. Lagi pula aku juga orang yang numpang tinggal."

"Oh iya, aku baru ingat kau tinggal dengan bibi mu. Kalau begitu," Empat pemuda itu langsung menatap kearah Soobin yang sedari tadi hanya diam dengan pandangan mata jatuh ke bawah.

"Oke, sudah kita putuskan. Kita akan menginap di tempat Soobin. Tak apakan, Soobin?" Kata Yeonjun.

"Ha? Apa?" Soobin kebingungan. Anak itu sedari tadi tidak menyimak apa yang mereka bahas. Dia terlalu larut dengan dunianya sendiri.

"Kami akan menginap di rumah mu supaya kita bisa langsung berangkat bersama besok."

"Kenapa harus rumah ku?"

"Karena hanya rumah mu yang memenuhi kriteria. Rumah mu besar, dan kau tinggal sendirian. Jadi tempat mu sangat pas."

"Iya juga. Tapi... hah.... Baiklah." Soobin pasrah. Lagi pula ia tidak masalah karena orang tuanya juga tidak akan pulang sampai akhir tahun ini.

"Oke. Kita pulang dulu ambil barang. Kami akan datang ke rumah mu nanti siang." Yeonjun melambaikan tangannya. "Dah, kami pulang dulu. Ayo, Kai."

"Dah semua." Kai pun pergi mengikuti Yeonjun, tak lupa pamit dengan yang lainnya juga.

"Aku juga pulang." Kata Beomgyu.

"Aku pun." Ucap Taehyun.

"Kami pulang ya, kak." Pamit Beomgyu.

"Oh? Ya, hati-hati." Ujar Soobin.

Beomgyu mengangguk, ia pun pergi bersama Taehyun menuju halte bis. Sekarang hanya Soobin yang tersisa. Ia juga memutuskan untuk pulang, ia harus membereskan rumahnya sebelum teman-temannya datang.

 Ia juga memutuskan untuk pulang, ia harus membereskan rumahnya sebelum teman-temannya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maze of Answer | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang