Chapter ▫️ 06 : Tidak percaya

224 29 1
                                    

"Sikap keras kepalanya lebih keras dari batu."

✿—мαzє σf αиѕωєя—✿


Pada akhirnya Yeonjun menyerah. Ia pun terduduk di semen panjang di depan gedung perusahaan yang ia tidak tahu namanya.

Yeonjun mengacak-acak rambutnya, keringat sudah membasahi seragamnya dan sepanjang perjuangannya, tidak ia temukan sosok Jinae di mana-mana. Yeonjun jadi takut, bahkan ia sampai berpikir negatif, kalau Jinae sudah tiada.

Sungguh, ia takut kehilangan kembali.

"Permisi."

Yeonjun mendongak, mendapati anak laki-laki berseragam sekolah berdiri tepat di sampingnya.

"Ya?"

"Ini, dasi anda terjatuh tadi." Pemuda itu memberikan sebuah dasi yang sangat tidak asing padanya.

Yeonjun langsung saja mengecek apa benar itu punyanya. Saat ia meraba sakunya, ternyata dasinya tidak ada, pasti terjatuh karena ia memasukkannya tidak benar.

"Terima kasih."

"Sama-sama." Balas pemuda itu.

"Serahkan diri."

Tiba-tiba suar bisikan aneh itu terdengar. Suara itu seperti pernah mendengarnya, batin Yeonjun.

"Arghh."

"Kau tak apa?"  Yeonjun mendekati anak tadi yang tiba-tiba saja terduduk dan mengeluh sakit.

"Kau tidak apa-apa?" Tak dapat jawaban, tapi raungan anak itu membuat Yeonjun makin panik.

Dia tentu saja bingung harus bagaimana. Meminta bantuan? Tidak, pasti tidak akam ada yang mau membantunya.

"Sakit." keluh anak itu.

"Eh? Yang mana?"

Pertanyaannya tidak di jawab, tapi Yeonjun tahu sumbernya. Anak itu memegangi lehernya, entah mengapa.

"Serahkan diri atau orang dekat mu akan mati."

Bruk

Anak itu kehilangan kesadaran, jatuh menyandar pada tubuh Yeonjun.

"Hey! Bangun!"

Yeonjun mengguncang tubuh anak itu, namun percuma saja. Namanya pingsan akan sulit dibangunkan. Dan terpaksalah Yeonjun membopong tubuh anak itu.

"Jangan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan!"

Teriak laki-laki itu berhasil membuat seluruh orang yang ada di ruang UGD terkejut bukan main, apa lagi orang yang duduk di dekat brankar yang ia huni.

"Taehyun, tenanglah." Dia Hueningkai, mengelus punggung Taehyun mencoba menenangkan.

"Kenapa aku bisa di sini?" Tanya Taehyun bingung.

Maze of Answer | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang