Chapter ▫️ 25 : Kesempatan

192 25 7
                                    

Percayalah, pasti ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

✿—мαz∂ σf αиѕωєя—✿

Keempat anak pemilik tanda sudah sangat kelelahan karena pelatihan yang mereka dapatkan. Kemarin, dan juga hari ini ini, mereka mengikuti pelatihan yang lebih menguras otak dari pada kekuatan fisik.

Diawal Wonhae menyuruh untuk megontrol pikiran dan juga memperluas imajinasi, menyuruh membayangkan segala bentuk elemen alam yang ada di dunia. Kemudian, mereka diminta untuk membayangkan adanya kekuatan sihir yang mengalir di tubuh mereka. Semua pelatihan ini melibatkan imajinasi yang tinggi.

Hampir setengah hari mereka hanya diam seperti seorang petapa karena beginilah yang mereka lakukan jika ingin mengembangkan imajinasi dan hal ini juga membuat mereka lebih dekat dengan alam. Karena pada dasarnya kekuatan sihir ini berasal dari alam. 

"Kalian sudah cukup bagus." Wonhae memuji walau pun di awal mereka kurang bisa fokus karena tidak pernah melakukan meditasi (apa lagi ada satu anak yang malah tertidur) mereka akhirnya bisa melaluinya.

"Sekarang kita akan melakukan pelatihan selanjutnya." 

Wonhae menyuruh asistennya Shin untuk menyiapkan peralatan untuk latiihan. Shin membawakan satu meja berukuran sedang dan juga wadah besar berisi air yang ia letakakan di atas meja.

"Sebelumnya kalian sudah berlatih membayangkan sihir mengalir di dalam tubuh kalian. Dari pelatihan itu kalian akan mencoba alirkan sihir ke dalam media air."

Keempat anak itu kebingguan, mereka tidak mengerti. Melihat itu, Wonhae kembali menjelaskan. "Maksud saya, kalian bayangkan sihir yang ada ditubuh kalian mengalir keluar kemudian mecoba mengerakan air di dalam wadah ini dengan sihir kalian."

Keepatnya mengangguk paham, walau sebenarnya belum paham sepenuhnya. 

"Siapa yang ingin memulai?"

Yeonjun langsung maju, lebih tepatnya dia di dorong oleh Beomgyu dan juga Kai. Mereka ini memang anak yang kurang ajar dengan yang lebih tua, kalau tidak ada Pak Direktur, mereka berdua sudah habis Yeonjun pukuli. 

"Bagaimana aku harus melakukannya?" 

"Taruh kedua tangan mu di atas air, tapi jangan sampai tersentuh. Tutup mata mu, dan bayangkan aliran sihir yang ada di dalam diri mu."

Meskipun Yeonjun agak ragu, ia tetap mengikuti arahan Wonhae.

"Setelah itu coba alirkan sihir ke dalam air. Banyangkan saja kau sedang mengaduk-aduk air itu dengan tangan."

Yeonjun melakukan sesuai instruksi, sehingga yang terjadi berikunya air yang ada di dalam wadah itu mulai begerak. Semua orang yang melihat kejadian itu sangat terkagum. Meski pun pergerakan yang dihasilkan sedikit pelan, Yeonjun berhasil melakukannya.

"Kau hebat, Yeonjun." Mendapatkan pujian itu Yeonjun tersipu. Kapan lagi bisa dapat pujian dari direktur secara langsung?

"Siapa berikutnya?"

"Aku!" Kai dengan semangat mengangkat tanganya.

Wonhae menyuruhnya maju, ia juga memerikan intruksi seperti sebelumnya. Kai melakukannya dengan baik, ia bisa mengerakan air itu jauh lebih kuat sampai setengah air keluar dari wadah. Apa lagi air itu mulai berkumpul membentuk sebuah bola. Melihat itu Wonhae langsung mengehentikan Kai.

"Kai, berhenti."

Pada saat itu bola air itu pecah membuat baju Kai jadi sedikit basah.

"Sepertinya aliran sihir mu sangat besar sampai kau mampu membuat bola air. Lain kali kau harus mengontrol kekuatan mu."

Maze of Answer | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang