Chapter ▫️ 28 : Sebuah kenangan

140 27 1
                                    

“Kebahagian yang terselip disela penderitaan adalah sebuah kenangan indah yang tak terlupakan.”

✿—мαz∂ σf αиѕωєя—✿

Tubuh Beomgyu dibuat merinding karena suhu dingin menampar kulitnya. Ia terus mengusap lengannya yang tak tertutup kain agar tetap hangat.

"Hachu!" Beomgyu bersin karena suhu dingin yang membuat dirinya jadi diserang pilek dadakan. "Astaga... kenapa hari ini dingin ya? Padahal masih siang, tapi udaranya sudah dingin sekali." Keluhnya.

"Ini karena sudah masuk musim gugur makanya udara hari ini agak dingin." Ucap Soobin.

Sekarang sudah memasuki bulan September, musim panas kini telah berganti ke musim gugur. Itulah kenapa suhu saat ini menjadi dingin.

"Aku menyesal hanya pakai baju satu lapis." Beomgyu sangat menyesal hanya mengunakan kaos saja hari ini. Dia pikir hari ini tidak akan dingin seperti hari sebelumnya, tapi ternyata dugaannya salah.

"Mau pakai kemeja ku dulu?" Kai menawarkan kemejanya yang ia pakai sebagai outer.

"Tidak perlu. Aku masih bisa tahan."

"Apa kita masuk saja ke dalam? Sepertinya mereka agak lama." Ucap Soobin.

Saat ini mereka ada di depan rumah sakit tempat Taehyun di rawat. Hari ini Taehyun sudah diperbolehkan pulang, itulah kenapa mereka menunggu Taehyun di luar untuk menjemputnya. Yeonjun juga ikut, dia saat ini sedang membantu Taehyun mengurus administrasi karena orang tua ataupun walinya tidak ada yang datang.

"Teman-teman," Seru Yeonjun. Dia akhirnya keluar juga bersama dengan Taehyun.

"Sudah beres?" Tanya Soobin.

Yeonjun mengangguk. "Ayo kita pergi cari makan. Aku sudah lapar." Yeonjun memegang perutnya yang sudah memberontak sejak tadi.

"Ayo kita makan sup tahu!" Ujar Beomgyu dengan semangat.

"Ide bagus." Yeonjun menyetujui saran Beomgyu. Di cuaca seperti ini tentu sangat cocok makan sup tahu yang begitu menghangatkan tubuh.

Yang lainnya setuju dengan usulan Beomgyu. Mereka pun segera pergi menuju restoran dengan dipandu oleh Beomgyu. Dia tahu restoran yang menyajikan sup tahu yang sangat enak di sekitar daerah rumah sakit. Tempatnya tak terlalu jauh, hanya butuh beberapa menit berjalan kaki saja untuk sampai restoran itu.

"Hachu!" Beomgyu bersin disela ia bercerita tentang restoran enak itu.

"Kau kenapa?" Yeonjun bertanya. Dia khawatir melihat wajah Beomgyu yang sudah memerah.

"Aku kedinginan." Beomgyu memeluk dirinya sendiri saking dinginnya.

Yeonjun menghela nafas panjang—Buru-buru Yeonjun melepaskan jaket yang ia pakai, kemudian melemparkannya ke muka Beomgyu. Kebetulan sekali Yeonjun mengunakan hoodie sebagai dalaman dan jaket denim sebagai luaran.

"Pakai itu," Ucap Yeonjun.

Walau diberikan dengan cara kasar, Beomgyu tetap menerimanya dengan senang hati. Ia pun mengunakan jaket itu dengan senang. Akhirnya ia tidak kedinginan lagi.

"Besok-besok pakai baju yang lebih tebal. Udara sudah makin dingin."

Beomgyu mengangguk, terlihat ia tersenyum kecil. Perhatian Yeonjun itu sangat menghangatkan, persis seperti perlakuan kakaknya. Ah... ia jadi rindu kakaknya.

Beberapa menit mereka berjalan, akhirnya sampai juga di restoran yang Beomgyu rekomendasikan. Restoran itu tidak terlalu ramai, sehingga mereka tidak perlu mengantri.

Maze of Answer | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang