Chapter ▫️ 26 : Apa yang dilihat

154 24 3
                                    

Di dunia ini tidak ada yang mau ditipu untuk kedua kalianya.

✿—мαz∂ σf αиѕωєя—✿


Jika anak sekolah biasanya setelah pulang sekolah akan bermain bersama temannya dulu sebelum pulang, maka Kai lebih memilih pulang lebih cepat. Sebenarnya ia ingin sekali bermain sebentar untuk menghilangkan beban setelah belajar seharian, tapi ia tidak bisa melakukannya karena Yeonjun melarang.

Semenjak kejadian Taehyun hilang, Yeonjun makin ketat dengan Kai karena dia sangat jauh dari mereka bertiga. Yeonjun kini membatasi Kai bermain dengan teman-temannya, menyuruhnya jangan mampir kemana-mana sendirian, dan langsung pulang jika pelajaran sudah selesai, bahkan sekarang Yeonjun jadi mengantar dan menjemput Kai setiap hari. Memang ini terlihat berlebihan, tapi demi keamanan Kai harus menurut.

"Kai, mau ikut main bola?" Teman sekelasnya, Sungmin Na. Datang mengajaknya bermain.

Kai menggeleng kepala—merapikan buku-bukunya—ia pun berkata, "Aku tidak ikut."

"Kenapa?"

"Aku ada urusan."

"Lagi-lagi alasan itu." Sungmin cukup muak mendengar alasan Kai yang selalu sama.

"Hehe, maaf."

"Ya sudahlah." Dengan rasa penuh kecewa Sungmin pergi bersama temanya yang sudah menunggu di luar.

Kai merasa sangat bersalah dengan Sungmin, padahal Sungmin salah satu teman sekelasnya yang mau bermain dengannya yang anti sosial. Kalau begini terus, kemungkinan dia akan kehilangan teman akrab lagi. Apa ia coba negosiasi saja dengan Yeonjun? Sepertinya ia harus mencoba dulu.

Kai memutuskan menelpon Yeonjun. Cukup lama ia menunggu sampai Yeonjun mengangkat teleponnya.

"Kenapa? Kau sudah pulang?" Pertanyaan pertama yang langsung diajukan oleh Yeonjun.

Sambil berjalan keluar kelas, Kai menjawab, "Iya, sudah."

"Cepat sekali. Kata mu hari ini pulang jam tiga."

"Hari ini guru-guru ada rapat jadi kami pulang lebih cepat."

"Yahh... bagaimana ini? Aku tidak bisa menjemput mu sekarang. Aku masih ada pelajaran tambahan. Oh, apa aku minta Soobin saja menjemput mu?"

"Anu, kak..." Kai menjeda beberapa saat. Kai ragu untuk mengatakannya. "Itu... apa hari ini aku boleh bermain dengan teman ku?" Kai akhirnya mengatakan tujuan awalnya.

Yeonjun dengan cepat menjawab, "Tidak boleh."  Katanya dengan tegas.

"Tapi—"

"Keadaan saat ini sangat tidak aman, Kai. Kita tidak tahu teman yang ada di samping mu itu benar teman yang kau kenal atau hanya penyihir yang menyamar."

Apa yang dikatakan Yeonjun itu benar, mengingat penyihir mudah sekali menyamar agar mereka bisa menipu para pemilik tanda.

"Baiklah." Kai pasrah, ia tidak bisa melawan Yeonjun jika sudah seperti ini.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk membatasi mu, Kai. Tapi ini untuk keamanan."

Kai tersenyum kecut, "Iya, aku tahu." Katanya.

"Kau tunggulah di sana. Aku akan menyuruh Soobin menjemput mu."

"Hmm, kak. Kalau aku saja yang ke sekolah kalian bagaimana?" Dengan hati-hati Kai memberikan saran. Tidak ada jawaban yang Kai dapatkan. Yeonjun sepertinya sedang merenung. Namun, tak berapa lama akhirnya Yeonjun bersuara.

Maze of Answer | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang