[END] Chapter ▫️ 36 : Memulai Akhir

85 25 5
                                    

⚠️ Terdapat adegan kekerasan dan beberapa kalimat yang mungkin mempengaruhi kesehatan jiwa. Harap pembaca untuk bijak dalam membaca⚠️


Keadaan saat ini jauh dari dugaan mereka. Dalam pertarungan ini mereka begitu terpojok, dikarenakan lawan mereka bukan lagi sang penyihir jahat, melainkan teman mereka sendiri.

Yeonjun yang berada dalam kendali iblis terus menyerang dengan pedangnya. Sedangkan empat temanya-yang kini menjadi lawan bertarung-hanya bisa menahan dan menghindar tanpa mau membalas serangan. Tidak ada satu pun di antara mereka yang berani untuk menyerang karena takut melukai Yeonjun.

Kekuatan Yeonjun saat ini lebih kuat dari sebelumnya, ini dipengaruh oleh kekutan iblis yang merasuki Yeonjun. Kekuatan iblis itu tidak dapat dikunci dengan batu penetral sihir. Jika terus-menerus seperti ini, mereka bisa saja kalah karena kelelahan. Ini tidak bisa dibiarkan lagi, sehingga Beomgyu akhirnya mengambil tindakan.

Beomgyu menahan pedang Yeonjun yang hampir melukai Taehyun dengan tameng yang terbuat dari tanah padat. "Kak Yeonjun, tolong sadarlah!" Beomgyu mencoba membuat Yeonjun sadar. Dia pikir dengan membuat Yeonjun sadar adalah cara satu-satunya agar mereka tidak terus saling menyerang.

Beomgyu memukul Yeonjun tepat di perutnya. Pukulan itu berhasil membuat Yeonjun mundur beberapa langkah. Walau begitu, usaha Beomgyu tidak berhasil membuat Yeonjun sadar. Kini Yeonjun menyerang Beomgyu balik. Beomgyu yang belum siap hampir saja terkena serangan, kalau Kai tidak cepat melindunginya. Kai menggunakan sihir airnya yang dirubah bentuk menjadi tali jerat, sehingga tubuh Yeonjun terikat dan tidak bisa bergerak.

Jeratan yang Kai buat tidak bertahan lama, Yeonjun berhasil lepas dalam hitungan detik. Dalam kesempatan itu, Beomgyu melayangkan pukulan tepat di wajah Yeonjun.

Yeonjun tersungkur di tanah, pada saat itu pula Beomgyu mengunci pegeraknya dengan duduk di atas tubuh Yeonjun. Beomgyu mencengkeram kera baju Yeonjun, kemudian tanpa memberi ampun. Beomgyu berkali-kali memukul wajah Yeonjun sampai hidungnya berdarah.

Sebelum melayangkan pukulan terkahirnya, Beomgyu dengan perasaan kalut meneteskan air mata. "Ku mohon, sadarlah. Sialan!" Setelah pukulan terakhir itu, Beomgyu melepaskan cengkeramnya. Matanya kini bertemu dengan mata milik Yeonjun. Beomgyu dapat melihat mata Yeonjun berkaca-kaca-bibir Yeonjun bergerak, dia mencoba untuk berbicara.

Tanpa bersuara Yeonjun berkata, 'tolong aku.'

Air mata Beomgyu keluar makin deras. Beritahu, bagimana caranya dia menyelamatkan Yeonjun?

'Apa... apa yang harus aku lakukan?'

Dalam suasana yang masih pecah itu, Yeonjun yang masih dikendalikan iblis mendorong tubuh Beomgyu dengan cukup keras. Yeonjun kembali mengangkat pedangnya, mengayunkan pedangnya ke arah Beomgyu. Serangan itu tidak memberikan Beomgyu cela, sehingga akhirnya pedang itu menebas tubuh Taehyun. Ya, bukan tubuh Beomgyu. Melaikan tubuh Taehyun, dia mengunkan tubuhnya sendiri untuk melindungi Beomgyu.

Seketika dunia menjadi hening. Taehyun kini terbaring tak berdaya dengan tubuh yang terus mengeluarkan darah. Beomgyu dengan gemetaran memegang pundak Taehyun. "H-hey, Taehyun... k-kau masih hidup, kan?" Beomgyu menguncang tubuh Taehyun. Namun, ia tidak mendapatkan respon sedikit pun.

Dengan ragu Beomgyu mengarakan jarinya ke leher Taehyun untuk mengecek nadinya dan ternyata, detak jantung Taehyun sudah tidak lagi terasa.

"Taehyun, ini tidak lucu." Beomgyu tidak terima. Taehyun tidak mungkin mati.

"Taehyun...."

Beomgyu menangis sejadi-jadinya. Kai yang berada di belakang Beomgyu-terduduk lemas, air matanya pun jatuh. 'Ah, tidak lagi. Kenapa harus kehilangan teman lagi.'

Maze of Answer | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang