3. Khawatir?

58 18 6
                                    

HAYYY kembali lagi,ck sebenernya agak males lanjut bab selanjut nya karena sepi,but i don't care!!!oke let's go!

__________________

Aku sakit?iya,tapi gak papa. Udah
"Biasa."
-Febri Anggraini-

Gak papa bukan berarti
Baik baik aja.
....

Brian pun menyeret sang anak kekamar mandi yang terletak dilantai satu,lalu menjatuhkan kan Febri ke lantai kamar mandi yang dingin.

"Lihat?kamu tau kan apa resiko jika kamu berani mengelak saya hah?!" Ucap Brian sambil berjongkok dan Febri pun terduduk di lantai sambil menunduk dan sesenggukan.

"A-ayah  m-maafin f-feb febri. " Tak lama kemudian Brian pun mengguyur Febri dengan air dari shower. Dan Febri pun hanya dapat menangis sambil memeluk kaki sang ayah.

"F-febri mohon hentiin yah... d-dingin," ucap Febri saat Brian mengguyur Febri dengan air dari shower. Brian pun mematikan shower nya dan menendang perut Febri hingga dia membentur tembok kamar mandi.

"Aghh!" Febri pun meringis sambil memegang perut nya yang terasa nyeri akibat tendangan dari sang ayah.

Cuih

Brian meludahi Febri tepat disamping Sang anak. "Heh?jangan harap kamu akan hidup dengan tenang. Ingat kematian dibalas kematian." Ucap Brian sambil tersenyum miring.

"M-maksud ayah?" Ucap Febri sambil mendongak menatap sang ayah.

"JIKA KAU TIDAK LAHIR MUNGKIN ISTRIKU MASIH HIDUP!" Ucap Brian sambil berteriak.
"Dan juga...laki laki itu mungkin tidak akan datang kembali kerumah ini." Setelah Brian mengucap kan kata itu dia pun pergi dan mengunci Febri dikamar mandi.

Febri pun hanya menangis sambil menggedor pintu kamar mandi.
"Yah...tolong bukain yah!!! d-dingin...," ucap Febri sambil duduk dan bersandar pada pintu kamar mandi. Wajah pucat pasi dan menggigil,keadaan nya benar-benar memprihatinkan.

Sampai pagi hari pun tiba,bik Jum berniat untuk pergi kekamar mandi sebelum membangun kan sang nona muda untuk kesekolah. Tapi saat mencoba membuka pintu kamar mandi tidak bisa.
"Loh?kok gak bisa?" Ucap bik Jum sambil mencoba membuka pintu kamar mandi.
"Kok kekunci?apa kunci nya dibawa tuan ya?" Ucap bik Jum lalu dia pun keruang tamu dan mencari sang tuan tapi tidak kunjung menampakkan batang hidung nya.

Setelah beberapa saat mencari sang tuan tapi tidak ketemu akhirnya bik Jum pun memutuskan untuk mengambil kunci cadangan kamar mandi.
"Astaghfirullah,kok lali aku...hadehhh padahal kan enek kunci cadangan," ucap bik Jum sambil menggeplak dahi nya karena lupa,wanita yang berumur hampir 50tahun itu pun berjalan menuju kamar tidur nya dan mengambil kunci cadangan nya.

"Alhamdulillah,akhir e ketemu," ucap bik Jum setelah mengambil kunci cadangan,lalu bik Jum pun berjalan menuju kamar mandi.

Tapi saat bik Jum membuka pintu dia terkejut "ASTAGHFIRULLAH!NON!" Bik Jum pun berteriak panik saat melihat sang nona muda dengan keadaan pingsan dengan tubuh yang basah.

   ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

    Setelah bik Jum membawa Febri kekamar nya dibantu dengan pak Hendi,satpam mansion,bik Jum pun segera mengganti pakaian Febri dengan pakaian kering. Setelah hampir setengah jam menunggu sang nona muda bangun bik Jum pun mengusap kan minyak kayu putih ke tangan Febri dan mencoba membuat Febri sadar.

CAN YOU STOP HURTING me? (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang