HAYY DISINI AUTHOR😻😻😻 siap lanjut bab selanjut nya~~. JANGAN LUPA VOTE DISETIAP BAB NYA!!JANGAN CUMA BACA DOANG ANJ-👿👿👿.
Maap kasar🥰🥰satu vote udah berarti banget buat authorrr❤️
Happy reading
^___^
Kejadian semalam benar benar membuat Febri hancur. Ia terus melempar semua benda yang ada dikamar nya. Bahkan kaca di kamar nya pecah berkeping-keping.
"aaarrrgggghhhh!!!!" teriak Febri dengan air mata yang perlahan mulai mengalir di pipinya bak air sungai yang mengalir. Ia pun meluruh dilantai sambil menunduk dengan keadaan yang kacau, Febri juga meremas dengan kuat pecahan kaca yang ia ambil hingga pecahan itu melukai telapak tangan nya.
"bunda...f-febri pengen k-ketemu..." ucap nya terisak dilantai kamar tidur nya. Kejadian semalam dimana sang ayah hampir melecehkan nya benar-benar membuat Febri terpuruk.Ia pun hanya menangis.
"bunda...Febri gak benci ayah...f-febri cuma g-gak pengen ayah jahat" ucap nya dengan terbata-bata dan terisak sambil memukuli dadanya. Febri benar benar lelah dengan dunia nya. Semua nya hancur.
Ia pun merasakan pusing di bagian kepala belakang nya akibat menangis, Febri pun perlahan memejamkan matanya dan terlelap di antara luka yang berserakan.
Febri berharap,semua ini hanya mimpi dan tidak akan pernah terjadi lagi.
"Tuhan...Febri udah gak kuat" itulah ucapan Febri sebelum ia memejamkan matanya. Dan terbaring di lantai kamar nya.***********
Cahaya pagi menyapa seseorang yang masih memejamkan matanya dan akhirnya terbangun. Ia pun mengerjapkan matanya. Febri pun langsung duduk dikasur dan mengambil kacamata nya lalu turun dari kasur dan melihat badan nya di kaca full body lalu ia pun bernafas lega. Semua yang terjadi semalam hanya mimpi.
Saat Febri ingin kembali ke kasur , ketukan pintu dari luar pun mengalihkan perhatian Febri.
"Nyonya?" ucap seseorang pria dibalik pintu kamar febri, Febri pun berdiri dan berjalan ke arah pintu. Ia pun membukakan pintu nya.
Febri pun bingung dengan pria yang ada didepan nya,bahkan dia tidak pernah melihat nya sama sekali "ya?kamu siapa?saya gak pernah liat kamu sebelumnya"
Pria itu pun tersenyum dengan sopan kearah Febri "Saya Bastian asisten pribadi tuan" ucap Bastian sambil menunduk hormat. Febri pun mengernyit bingung.
Bastian pun menyerahkan paper bag kepada Febri, Febri pun menerima nya dan melihat isinya. Baju dan juga makanan?
"Baju?" Febri pun mendongak dan menatap Bastian dengan tujuan bertanya. Bastian pun mengangguk.
"Iya nyonya,tuan Brian ingin anda memakai baju itu untuk makan malam bersama tuan Alexander Wijaya" ucap Bastian lalu Febri pun hanya mengangguk. Bastian pun pamit untuk pergi.
Febri pun masuk kedalam kamar dan menutup pintu dibelakang nya, ia pun berjalan ke arah kasur sambil menenteng paper bag pemberian sang ayah.
Ia pun duduk dikasur sambil memangku paper bag. Febri pun mengeluarkan makanan dari paper bag itu lalu menaruh nya di nakas samping kasur, ia pun mengambil dress hitam selutut yang berada di dalam paper bag.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU STOP HURTING me? (TAHAP REVISI)
Fiksi RemajaFebri Anggraini, seorang gadis yang selalu dituduh menjadi pembunuh oleh sang ayah karena kelahirannya. Pembunuhan dan juga penuduhan. Itu semua terjadi didalam cerita ini. Bak puzzle yang kehilangan bagian nya, menyiksa raga dan juga batin. Bagaim...