Kita di dunia ini hanya dipermainkan,
maka kita juga harus bisa lebih pintar untuk mempermainkan dunia ini.
_____"Lepasin tangan Febri!kamu apa apa an sih?!" Ucap Febri memberontak saat bayu menarik tangan nya ke arah montor nya.
"Saya cuma mau nganterin kamu pulang loh dek,"ucap Bayu dengan lembut sambil berhenti berjalan dan melepas genggaman tangan nya dari Febri.
"Tapi Febri gak mau!nanti ayah marah!"
"Tapi sekarang uwes wengi dek,area sekitar sini rawan,"(sudah malam)ucap Bayu menjelaskan dengan pelan agar Febri mengerti. Bukan modus atau apa tapi sekarang sudah jam 16.05 wib,dan Febri akan menunggu sendirian di halte?itu tidak mungkin.
"Tapi nanti ayah marah..."ucap Febri sambil menunduk. Bayu pun hanya menghela nafas lalu mensejajarkan tinggi tubuh nya dengan Febri yang hanya sebatas dadanya.
"Dek,ayah e sampean gak bakal nesu. Mengke mas mawon seng njelasne teng ayah e sampean njih?sak niki Saman mas anter mantuk mawon,nggih?"(dek,ayahmu gak akan marah.Nanti biar mas aja yang menjelaskan ke ayah kamu ya?sekarang kamu mas antar pulang saja,ya?) Ucapan bayu pun hanya di angguk i oleh Febri.
"Iya,Febri gak tau yang Bayu bilang apa tapi Febri mau diantar pulang Bayu," ucap Febri sambil mengangguk. Lalu Bayu pun mengambil helm cadangan nya dan memakaikannya ke Febri.
"Bayu,helm nya berat," ucap Febri dengan helm full face yang sudah terpasang di kepala nya. Bayu pun hanya terkekeh lalu memakai helm nya.
"Naik," ucap Bayu,yang sudah nangkring di motor nya sedangkan Febri hanya diam.
"Dek?"
"Gimana cara nya Febri naik?itu ketinggian," ucap Febri dengan cemberut meski wajah nya tertutupi helm full face.
Bayu pun turun dari motornya dan mengangkat tubuh Febri lalu mendudukkan nya di jok belakang.
"Nah sampun," (nah sudah) ucap Bayu setelah meletakkan Febri di jok motor nya. Lalu dia pun naik ke motornya dan mulai mengendarai motor dengan kecepatan sedang.
Perjalanan dari SMA Sanjaya menuju rumah Febri memakan waktu sekitar 35menit. Setelah sampai didepan gerbang rumah Febri,Bayu pun mematikan motornya dan Febri pun turun dari atas motor Bayu dengan memegang pundak Bayu. Lalu Bayu pun membantu Febri untuk melepas helm nya.
"Makasih udah nganterin Febri," ucap Febri sambil merapikan kaca matanya.
"Iyo,sami sami dek," (iya,sama sama dek)
"Kalau gitu Febri mas-" ucapan Febri pun terhenti saat mendengar suara bas dari seseorang yang dikenal nya.
"Febri,masuk kedalam rumah sekarang." Ucap seorang pria yang berumur sekitar 40tahun dan itu adalah ayah Febri,Brian Nugroho.
Febri pun segera menoleh kebelakang dan matanya langsung berbinar senang karena sang ayah telah pulang. "AYAH!!!" teriak Febri sambil berlari menuju sang ayah dan seger memeluknya, sang ayah pun hanya diam tanpa membalas pelukan sang anak.
"Masuk." Ucap Brian dengan tegas,dan Febri pun melepas pelukan nya dan segera masuk kedalam rumah dengan raut wajah sedih.
Setelah Febri masuk kedalam rumah,Brian pun mendekati Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN YOU STOP HURTING me? (TAHAP REVISI)
Fiksi RemajaFebri Anggraini, seorang gadis yang selalu dituduh menjadi pembunuh oleh sang ayah karena kelahirannya. Pembunuhan dan juga penuduhan. Itu semua terjadi didalam cerita ini. Bak puzzle yang kehilangan bagian nya, menyiksa raga dan juga batin. Bagaim...