𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏 🥀 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐚𝐬.

168 25 8
                                    

🍂🍂🍂

05:00 KSL.


"Aagghh"

Pria ini menggeram rendah saat terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan, menarik nafas panjangnya sejenak, lantas menoleh kearah samping tuk kemudian menatap wanita cantik di sebelahnya.

Amora, istri tersayangnya yang kini tengah tertidur pulas di sampingnya. Pria Park ini diam selama beberapa saat memandangi wajah Amora yang terlihat sangat cantik saat tertidur, bibir tipis berwarna merah muda, dengan bulu mata lentik yang menambah kecantikan di wajahnya, rupanya membuat suaminya Jimin terpesona untuk yang kesekian kalinya.

Kain tipis yang membalut tubuh indahnya pun tak luput memancing libido prianya. Jimin menelan saliva saat dua gundukan mulus itu nampak menonjol seolah tengah menggodanya.

"Shibal! Bahkan saat tertidur pun kau masih bisa memancing libidoku" ucapnya di iringi dengan seringai kecilnya.

Perlahan ia mengarahkan satu tangannya tuk kemudian memeluk perut Amora, ia lantas mengecup pelan bola kenyal yang sedari tadi memancing gairahnya.

Namun sepertinya hal itu sama sekali tidak membuat Amora terusik, ia masih tetap terlelap meski tangan suaminya tengah menggerayangi setiap inci tubuhnya.

Hingga beberapa waktu, tanpa meminta persetujuan Amora seperti biasanya, kecupan Jimin mulai turun hingga pada bagian paha Amora, ia menghentikan aksinya sejenak, mendongakkan kepalanya lantas menarik senyum tipis dan berkata.

"Maafkan aku sayang, aku harus mengganggu mimpi indahmu kali ini" katanya seraya menurunkan perlahan G-string Amora hingga terlepas.

Nampaknya pergerakannya kali ini membuat sang istri terusik dan membuka matanya perlahan, netranya mengedar kearah Jimin yang kini tengah melebarkan kedua sisi pahanya.

"Sayang..? kau emphh..."

Belum sempat Amora membuka mata sempurna, namun netranya harus kembali meredup saat lumatan lembut itu menyapu liang intinya.

Jimin terus pada aktifitasnya, ia mainkan lidah liarnya di bawah sana hingga membuat Amora tersentak beberapa kali, ia lumat daging kecil itu, sampai tubuh amora bergetar menahan geli.

Desahan-desahan kecilpun mulai lolos dari bibir Amora yang semakin menaikkan gairah prianya,
Ia meremat kedua sisi spray saat hendak mencapai pelepasan pertamanya.

Sementara Jimin yang melihat tubuh bergetar sang istri, perlahan mulai mengangkat sedikit bokong Amora, menggerakkan lidahnya naik dan turun dengan gerakan yang lamban kemudian cepat, sampai akhirnya, Amora menggelinjang dan mendesah sedikit lebih keras saat mencapai klimaksnya.

"hhhhh.. sayang..." lenguh Amora di sela nafas terengahnya.

Ia menjauhkan kepala Jimin yang nampak masih menggodanya dengan terus melumat miliknya.

"Cukup sayang, geli sekali.." ucap Amora dengan tawa kecil, jiminpun lantas berhenti dan merangkak di atasnya.

Ia tersenyum, namun tangan nakalnya tak di biarkan diam begtu saja, seraya merangkak, dia terus mengusap milik Amora dengan jemarinya.

Ia pandangi wajah Amora, mengukir senyum tipis kemudian mengigit kecil bibir bawahnya, hal itu tentunya membuat Amora tersedar bahwa saat ini, Mike lah yang tengah berada di atasnya.

Hanya dengan menatap matanya saja, Amora sudah dapat mengetahui bahwa suaminya Jimin tengah tertidur dan Mike lah yang kini mengendalikannya.

Tentunya sikap yang di tunjukan Amora pun harus berbeda, ia harus menjadi wanita yang lebih lembut dan penurut, guna membuat Mike merasa tetap nyaman dan tidak memancing sifat buruknya.

𝐉𝐢𝐦𝐢𝐧 & 𝐌𝐢𝐤𝐞 - 𝐒𝟐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang