Selama dua malam Pyeong dan orang seperjalanannya di atas sungai. Karena insiden kemarin, mereka tidak lagi singgah di permukiman yang lewat di Kanal Utara. Di malam kedua, pada saat petang hari, mereka sudah sampai di perempatan Kanal Utara, Sungai Wenyu, Sungai Yunchaojian, dan Sungai Tonghui. Sungai Tonghui sudah mengarah langsung ke Zijincheng. Pyeong tahu itu.
"Kita sudah dekat menuju Tempat Tinggal Sang Naga." Ujar Pyeong memberitahu para gadis-gadis Joseon.
Para gadis Joseon itu menoleh ke arah Pyeong. Pyeong sedang mempersiapkan setelan hanbok terbaiknya serta baettsi dan daenggi yang cocok. Mok Dan sempat termangu-mangu mendengar kata-kata Pyeong.
"Di manakah kita?" Tanya Mok Dan.
"Tonghui Gang" Jawab Pyeong.
Seorang dayang utusan masuk ke dalam tempat para gadis Joseon tinggal.
"Nona-Nona. Saat ini kita melewati Sungai Tonghui. Sebentar lagi kita akan tiba di Kota Terlarang. Namun, kita akan singgah dahulu di sebuah penginapan untuk persiapan masuk ke dalam Zijincheng." Kata dayang itu dengan hormat.
"Terima kasih." Jawab Pyeong.
Dayang itu pergi. Pyeong menghela nafas berat. Tidak terasa sudah hampir satu minggu ia meninggalkan Joseon. Ia bersandar di tembok, melihat kawan seperjalanannya Choi Hara menangis kangen orang tua.
Hari sudah siang dan menjelang petang. Pada saat itu, Pyeong keluar untuk mencari udara segar. Tatkala ia berdiri di geladak perahu, ia merasakan ada sesuatu yang jatuh di kepalanya, Meihua (bunga mei).
Pyeong menoleh ke dahan-dahan pohon. Benar saja, dahan pohon yang ia jumpai penuh dengan bunga mei. Ia melihat ada satu bunga yang rontok dari dahannya. Dengan anggun bunga itu jatuh dan mengambang anggun di atas sungai. Betapa indahnya Sungai Tonghui dihiasi bunga mei!
"Cantiknya bunga-bunga ini!" Puji Pyeong.
Utusan itu mendengar dan tersenyum. Ia datang menyusul Pyeong dan berdiri di sebelah kirinya.
"Sebentar lagi kita akan memasuki Festival Musim Semi. Itu mengapa dataran tengah ini sudah dihujani bunga mei." Celetuknya.
Pyeong kaget. Namun, ia mendengar apa yang dikatakan utusan itu. Maka ia mengangguk dan kembali memandang dahan-dahan pohon itu. Ia beralih ke arah depan sungai itu. Zijincheng sudah terlihat.
===
Joseon
Putri Mahkota Park, atau Park Jungyeon memperhatikan suaminya Yi Sang masih sangat bersusah hati. Suatu hari, Dayang Kim datang memberitahu Jungyeon bahwa suaminya hendak masuk ke ruang kerjanya.
"Sejabin mama... Seja jeoha baru saja kembali dari Ruang Pertemuan." Kata Dayang Kim.
"Di manakah jeoha? Aku ingin menyusulnya." Tanya Jungyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
더밝은달 The Moon Brighter than The Sun - Kim Sohyun
AventuraYi Pyeong, seorang putri Joseon menjadi upeti bagi kaisar tua. Hanya dalam waktu yang singkat Yi Pyeong menjadi selir dari kaisar tua. Tatkala kaisar petahana naik takhta, Yi Pyeong menjadi selir dari kaisar petahana tersebut. Menjadi selir merupaka...