𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐

710 56 2
                                    

𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐

"𝐀𝐤𝐮 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐨𝐚𝐥 𝐈𝐛𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐀𝐝𝐢𝐤𝐤𝐮" ɴᴀᴛᴛᴀ ɢᴀʙʀɪᴇʟ ᴇᴅᴡᴀʀᴅsᴀɪɴᴛ

•••

Pagi ini Ibunya masak seadanya, Adiknya terlihat murung sejak kemarin, ia masih memikirkan soal perilaku Papahnya kepada Kakanya kemarin.

"Attar berangkat sama Kakak ya sekalian kakak mau mampir ke Restoran buat melamar kerja. " Ujar Natta

"Apa persyaratan Restoran itu pada mu nak? " Tnya Ibunya

"Hanya memiliki keterampilan Memasak, Mengantar makanan, Melayani pelanggan, Dan mencuci-cuci piring, Dan semuanya aku bisa Bu" Jawab Natta

"Wahh anak ibu hebat" Puji ibunya

"Saat sudah besar nanti aku mau seperti ka Natta memiliki tanggung jawab penuh atas diriku dan ibu dan lagi ka Natta" Seru Attar

Natta dan Ibunya terdiam. Menjadi dewasa tak seenak pikiran Attar, banyak tanggungjawab yang harus di lakukan tak hanya mencari uang namun soal pergaulan dewasa yang di pastikan 'TOXIC'.

"Attar memang besarnya mau jadi apaa? " Tnya Natta

"Akuu mau jadi kakak!" Jawab Seru Attar

Natta hanya tersenyum, dan mengelus pucuk rambut adiknya.

"Ya sudah kalian sudah selesai makan kan cepat berangkat sana nanti terlambat" Ujar Ibunya

"Yaaa ibuu" Jawab keduanya

𝗕𝘂𝘀 𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝘁𝗮𝗻 𝘂𝗺𝘂𝗺.

"Ka Natta apakah masih sakit punggung kakak? " Tnya Attar

"Hemm udah cukup membaik" Jawab Natta

"Ohh, syukurlah, kakak , kata ibu kalau kakak mau kabur ajak aku sama ibu yah" Ujar polos Attar

Natta terkekeh, sudah pasti dia akan mengajak adek dan ibunya, biarkan saja papahnya membusuk di rumah karna tak di beri makan ataupun perhatian.

"Kakak ga akan kabur dari tanggungjawab kakak sebagai kakak kamu dan kakak sebagai anak ibu. " Jelas Natta

"Kakak kamu pr ker " Ujar Attar

"Pr ker apa itu? " Tnya Natta

"Pria keren" Jawab Attar

"Hahahaha kamu bisa aja" Ujar Natta tertawa puas

Attar sudah sampai di sekolah nya, Sepanjang jalan Natta mengusap air matanya, mengingat momen dulu saat ia dan attar masih Sama-sama sekolah, papahnya begitu perhatian.

Namun sekarang entah mengapa papahnya berubah.

Natta turun di halte bus, duduk disana dengan tangisan yang tiada henti, Dia terus menerus menangis, entah apa nya membuat dirinya mengingat masa lalu, hingga tidak sengaja ia bertemu Felix Kakak Pembimbingnya saat ia Masih sekolah menengah akhir.

"Nathaniel? " Panggil Felix

"Phi Felix? " Panggil balik Natta

"Ya ini aku" Jawab Felix

Natta buru-buru mengusap air matanya, Dan tersenyum manis pada Felix.

"Apa kabarnya Natt? " Tnya Felix

"Hem baik sangat baik" Jawab Bohong Natta

"Aku tidak yakin jika kamu baik baik saja natt.. " Batin Felix

Dear N [MileApo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang