Chapter 17

311 20 0
                                    

"Terkadang yang menurut kita Baik. Benar. Bisa jadi Buruk. Salah. Bagi kita, tapi siapa orang yang tau orang itu baik atau buruk? Jika bukan kita sendiri yang membongkar" Attarniel Gahabi Edwardsaint

•••

"Hai apa kabarmu?" Seseorang menghampiri Enttar yang sedang duduk sembari memainkan handphone nya

"Buruk sejak kamu menghilang dari hidupku" Jawab Enttar dengan datar

"Hahaha maaf membuat mu menunggu lama" Attar

"Topik apa yang harus kita omongin?"Attar

"Oh iya, aku akan pindah ke suatu tempat yang jauh darimu" Attar

"1 kesalahan akan di balas dengan ribuan rasa sakit?" Enttar

"So? Kepercayaan seseorang kepada orang yang di cintainya bisa 100% namun di sia-siakan oleh orang yang di cintai nya apakah dia akan tetep Percaya kepada sang kekasih?" Attar

"Kamu berengsek, penghianat, nafsuan" Gumam Attar

Enttar mendengar itu pun terkejut. Apa maksudnya

"Apa maksudmu?!"Enttar

"Kau menghamili sahabatku demi nafsu sekilas mu itu" Attar

deg.

Jantung Enttar berdegup kencang dengan wajah yang panik. Apkah Attar tau semuanya? Lalu apa yang di maksud Dengan kehamilan?

"Kau tidur dengan Cio 4 bulan lalu"Attar

"Dan sejak itu Cio langsung mengandung anakmu" Attar

"Jangan bercanda" Enttar

"Apa mukaku terlihat seperti sedang bercanda sayang?" Attar

"Mari kita lupakan semuanya, jalani hari-hari kita seperti biasa dan anggap saja semua hubungan kita tak pernah terjadi" ujar Attar ingin beranjak pergi dari sana

"Tunggu" Enttar

"Tolong beri aku pelukan terakhir" Enttar

"Aku sedang bur-"

Brak

Ughh

Enttar memeluk Attar dan mencium bibir manis yang membuat candu baginya, seterusnya ia takkan Merasakan pelukan dan kecupan manis bibir itu.

"Ughhhh lep-ashh kannhh"ujar Attar mencoba mendorong dada bidang Enttar

"Aku mencintaimu, selalu mencintaimu hingga nanti aku berpaling dengan seseorang percaya lah aku tetep mencintai mu" Enttar

Attar meneteskan air matanya di pundak Enttar, ia membalas pelukan Enttar dengan erat.

"Aku juga mencintaimu" Attar

Dari kejauhan terlihat kedua Manusia yang mengintip di balik Tong sampah dengan wajah sedih yang mendominasi kedua orang itu.

"Kau liat sendiri bukan? Karna ulahmu Attar dan Enttar putus" Buim

Dear N [MileApo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang