E [chap 5]

904 62 1
                                    

Jaemin sekarang panik pake banget. Haechan tiba tiba menghilang entah kemana, ditelepon ga diangkat, dichat juga ga di balas. Dibaca tapi ga dibalas kan itu bikin kesel.

"lo kemana si, daritadi gua telepon ga diangkat" ucap jaemin saat haechan mengangkat teleponnya

"pulang, lo kalau mau pacaran bilang aja si ngapain lo ajak ajak gua malah didorong lagi gua. Anjing emang lo na " jawab haechan

Jaemin mengigit bibirnya, oh shit apakah tadi dia keterlaluan?

"Lo dirumah kan? Gua otw" ucap jaemin lalu segera menutup teleponnya

Sedangkan haechan hanya diam. Terserah dia lah, dia lagi kesel sama jaemin. Cih, fuck buat tu orang.

don't cross the line

Haechan terburu buru menuruni anak tangga akibat bel rumahnya yang daritadi bunyi padahal dia udah jerit sebentar, tuli emang tu orang.

Haechan membuka pintunya dan menampakkan seorang pemuda yang rambutnya berantakan, namun malah terlihat lebih tampan. Kalau sekarang haechan itu cewek, dia bakalan salting guling guling.

"Apa? " tanya haechan yang ketus.

Jaemin ga ngejawab, dia langsung nerobos masuk ke dalam rumah haechan.

Haechan hanya bisa berdecak lalu menutup pintu rumahnya.

"Lo tinggal sendirian? " tanya jaemin setelah beberapa menit melihat lihat sekeliling rumah haechan

Haechan menganggukkan kepalanya, ia ikut duduk di sofa.

"to the point jaem, gua lelah mau tidur" ucap haechan

"maaf tadi gua keterlaluan" ucap jaemin, ia menatap haechan dalam sedangkan yang ditatap pipinya mulai merona. Unexpected banget.

"sa-sans aja, gua bakalan jadi sobat lo yang paling ngertiin lo. Tapi gua ingatkan lagi jangan didorong lagi ye gua, untung tadi ada yang nge nangkapin gua kalau ga patah tulang belakang gua" jawab haechan. Ia tu gugup karena dilihatin jaemin gitu padahal biasanya dia yang gituin orang.

Jaemin mengangguk meskipun hatinya entah kenapa jadi sakit pas dengar haechan bilang sobat.

"yaudah lah gua pulang dulu, tadi udah mendung ntar hujan lagi " ucap jaemin. Ia tadi datang menggunakan motor ntar kalau hujan mati dia.

haechan mengantar jaemin sampai kedepan pagarnya.

"Hati hati lo" ucapnya

Jaemin mengangguk lalu dia menghidupkan motornya dan pergi.

Sebernanya haechan bingung kenapa jaemin  datang  tapi yaudahlah. Dipikir pikir mending gausah dipikirkan kata haechan. Bikin stress aja.

TBC...
Hai Hai i'm back,

See u on next chapter 🍁

Don't cross the lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang