Hari pun berlalu, sekarang haechan sedang berjalan menulusuri koridor kampus. Ia ada janji dengan kedua anak yang dari Tiongkok.
"Lama bener kalian" ucap haechan yang dihadiahi bombastis side eyes oleh kedua insan yang ada di hadapannya
Haechan tertawa lalu mulai merangkul keduanya dan berjalan keluar kampus dengan omelan si renjun karena kelompoknya yang sangat beban dengan chenle dan haechan yang menjadi pendengar.
Haechan tiba tiba tertarik kebelakang saat seseorang menariknya
"Eh eh" jujur saja haechan sudah mau jatuh kalau tidak dipegangi oleh orang yang menariknya.
Namun, Haechan tidak bertanya itu siapa ataupun menoleh kebelakang karena ia sudah tau siapa pelakunya. Iya, jaemin siapa lagi yang berani tarik haechan lagi kalau bukan si renjun sama jaemin.
"LO MAIN NARIK AJA ANJIR, KALAU HAECHAN JATUH GIMANA HAH?! " ucap renjun dengan sedikit kesel sedangkan jaemin menanggapi nya hanya dengan sedikit tersenyum. Kalau bukan sepupunya sudah dipastikan jaemin sudah ditabok renjun.
"Kita join kalian" ucap mark yang daritadi menggelengkan kepalanya melihat temen sekelasnya.
"Oke lo boleh yang lain engga " jawab renjun lalu menarik mark.
"Mana boleh gitu" ucap Jeno yang mukanya sudah masam
"boleh suka suka gua" jawab renjun dan menarik haechan lalu pergi.
Jaemin bingung saat haechan diam saja daritadi, biasanya dia akan memarahinya atau apa tapi sekarang dia diam aja rasanya ada yang janggal. Tapi kan semalam mereka sudah baikan jadi seharusnya tidak ada masalah lagi kan?
Tidak tahu Jaemin bingung, sangat sangat bingung
don't cross the line
"WEH MARK ITU PUNYA GUA" jerit guanlin saat melihat mark memakan makanannya, mana itu kesukaannya
"Dikit gapapa" jawab mark
Pada akhirnya, mereka tetap ikut juga karena paksa meskipun disinisin oleh renjun. WAKAWAKA
Haechan terkejut namun sedetik kemudian dia kembali biasa saat jaemin mengenggam tangannya.
"chan, mau nonton ga? " tanya jaemin yang menatap haechan yang sedang melihat menu makanan. Mereka saat ini sedang mengantri untuk membeli makanan. Semuanya pada beda tempat kecuali nih dua orang.
"Ga" jawab haechan yang tatapannya masih ke menu
Jaemin menggeram rendah. Dia kesel sangat kesel jika diperbuat seperti ini.
Haechan menyadari itu tapi dia tetap biasa aja, dia masih kesel tahu bagaimana jaemin mendorongnya yah meskipun dia datang untuk meminta maaf.
"Hae-" ucapan jaemin terpotong saat haechan melepaskan genggamnya dan berjalan maju untuk order.
Jaemin melihat haechan yang sedang tersenyum menatap sang mbak kasir. Ia juga ingin, kenapa mbaknya yang orang asing dapat senyuman seperti itu sedangkan dia tidak?!
"kak pacar kakak memanggil " ucap sang anak kecil sambil menarik hoodie jaemin
Jaemin tersadar dari lamunannya dan jongkok untuk menatap sang anak kecil
"hahaha terimakasih cantik" jawab jaemin lalu mengelus kepala sang anak kecil dan berjalan ke haechan
"kenapa? " tanya jaemin
"mau makan apa? " jawab haechan
"Kamu"
TBC...
see u on next chapter 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't cross the line
Romantizmibaratnya gini wir, dia yang buat itu peraturan ia juga yang melanggar Jaemin dom Haechan sub Hanya sebuah karangan cerita yang tidak menyangkut apapun!