H [chap 12]

725 54 11
                                    

"NA SIALAN JAEMIN" dengan cepat Jaemin menutup telinganya, dokter THT sangat mahal. Sayang uangnya habis disana. Lebih baik mengajak Haechan kencan bukan? 

"Yasudah kalau tidak mau. Tidak usah jerit jerit" ucap Jaemin sedikit dingin, dia berdiri dari duduknya

"NJUN AKU NGINEP YA" jerit Jaemin sambil beranjak ke atas, meninggalkan beruangnya

Haechan menghela nafasnya kasar. Dia melihat papan kanvas nya, hanya terdapat coretan sketsa disana. Setelah menstabilkan nafasnya, dia kembali lanjut mengerjakan tugasnya. Kalau Renjun mah aman, dia suhunya

Tap tap tap
Suara kaki terdengar tetapi tidak untuk Haechan. Dia memakai earphones, mendengar lagu kesukaannya

"Oi Haechan" panggil Renjun. Dia baru saja siap menidurkan sepupunya itu, sudah dibilang kalau Jaemin ngambek dia akan menjadi anak kecil

Haechan masih asik mendengar lagunya sampai sebuah bantal terbang ke kepalanya. "Auch!" dengan segera dia menoleh kebelakang, melihat siapa pelakunya

"Kenapa?" dia melepaskan earphone nya. Kalau tadi Jaemin pelakunya, pasti sudah habis di tangannya tapi ini Renjun jadi mundur aja

"Nginep aja lo. Ini udah jam 11" Renjun merapikan peralatannya. Dia mengantuk lanjut besok aja

"Gausah, gue pulang aja. Deket juga dari sini" jawab Haechan 

"Tidur disini atau lo gue gebuk?" tanya Renjun dengan bantal yang dipegangnya. Siap melempar kapan saja

Dengan cepat Haechan mengangguk, sekarang nyawanya lebih penting. "Gue tidur sini aja" Renjun mengeleng kepalanya

"Lo tidur kamar gue aja. Gue mau pergi ke tempat ortu gue" jawab Renjun. Apa apaan? Berati dirumah ini tinggal dia dan Jaemin?! Dan juga kenapa Renjun mempercayai nya?! 

"Ngapain lo kesana?" tanya Haechan. Sangat panik dia

"Gatau nyokap suruh. Udah udah gue pergi dulu bye" setelah mengucapkan itu  Renjun pergi 

"Gimana gue bisa tidur kalau gini?" guman Haechan. Jaemin sudah tidur berati tinggal dia seorang, malah diluar hujan lagi ditambah sedikit petir

Haechan menatap kiri kanannya, merinding dia. Pengen ke kamar tapi Jaemin disana. Huhu T_T

'Gapapa Haechan gapapa, takut Tuhan chan bukan hantu' batinnya. Ia membuka televisi dan menaikan volumenya

Haechan meremat baju yang ia pakai, dia takut. Dia mau dipeluk, mau dipuk puk 

"Haechan" panggil Jaemin membuat Haechan jatuh. Ia sedang jongkok di sofa dan tiba tiba Jaemin datang

"Eh, tidak apa apa?" tanya Jaemin membantu Haechan berdiri

"JAEMIN HUWE TAKUT. JAEMINNNNN TAKUT, MAU DIPELUK, MAU DIPUK PUK. JAEM TAKUT PETIR"

TBC..
enjoy it guys🌸. Jangan lupa mampir ke cerita aku yang lain yaa. Terimakasih 🤍

See u on next chapter 🐰🐻

Don't cross the lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang