E [chap 11]

573 52 2
                                    


Haechan membuka pintu kamar Renjun, mempersilahkan Jaemin untuk masuk dan berganti baju

Melihat Haechan yang tidak masuk Jaemin pun bertanya kepadanya "kenapa tidak masuk?"

"G-gue didepan aja" hanya menatap Jaemin basah saja jantungnya sudah mau berdetak dengan cepat. Apalagi melihatnya berganti baju, copot sudah jantungnya

Jaemin mengeleng dan menarik tangan Haechan untuk masuk. Setelah itu ia menutup pintu dan mengukung Haechan dengan pintu yang dibelakang nya.

Jaemin menatap lekat orang yang di depan ini sedangkan yang ditatap menunduk, tidak berani menatap balik bisa bisa ia pingsan

"Tunggu sebentar ya sayang, aku ganti baju sebentar" Jaemin pergi meninggalkan Haechan yang masih terdiam

Hanya ada satu pertanyaan yang dibenak Haechan yaitu KENAPA HARUS BANGET KUKUNG DIA? KEK MAU GIMANA GITU

Haechan menampar pipinya pelan. Apa yang sedang ia bayangkan dan harapkan? Huh..

Setelah menunggu 10 menitan akhirnya keluar juga Jaemin dari kamar mandi dengan handuk yang dikepalanya. Sepertinya anak ini mandi

"Tolong keringkan rambut aku dong sayang" ucap Jaemin yang sudah duduk di bawah Haechan. Posisinya, Haechan duduk diatas kasur milik Renjun dan Jaemin dibawahnya

"Stop panggil gue sayang dan keringkan rambut lo sendiri Jaem. Kagak usah manja" jawab Haechan judes

Jaemin berbalik dan mempoutkan bibirnya "jahat, bear jahat" setelah berkata seperti itu Jaemin keluar kamar dan menutup pintunya sedikit keras hingga membuat Haechan yang didalam kamar dan Renjun yang dibawah terkejut

"WOI JANGAN BANTING BANTING. KALAU RUSAK PALA LO GUE GELINDING" jerit Renjun

Jaemin duduk di sebelah Renjun, ia memeluk sepupunya itu dengan erat. "Woi woi apaan, gue lagi lukis" tak mendengar balasan dari Jaemin, akhirnya Renjun pasrah aja. Sepertinya sepupu sok gantengnya itu tertidur

Tak lama kemudian, Haechan turun yang langsung disuguhi banyak pertanyaan dari Renjun

"GA TAHU RENJUN SAYANG ASTAHA" seru Haechan yang membuat Jaemin terbangun

Haechan terdiam sedangkan Renjun tertawa melihat ekspresi temennya itu

"Njun, bear jahat. Bear jahat, jahat jahat jahat. Bear sangat jahat" ngadu Jaemin ke Renjun. Sudah seperti anak yang ngadu ke ibunya saja Jaem

Haechan melotot. Apa apaan ini?!

"Bear jahat njun, jahat nana gamau sama dia lagi" sudah biasa seperti ini kalau Jaemin sedang ngambek. Dia akan seperti anak kecil yang berusia 5 tahun

"Hayo chan hayo" Renjun memanas manaskan

"IH JAEMIN GUE CUMA GAMAU KERINGKAN RAMBUT LO YA" seru Haechan, dia merasa tidak adil

Jaemin menggeleng, "bear jahat" kalimat itu kembali ia lontarkan

"Aduh gue pergi ke kamar dulu lah. Silakan diselesaikan masalah kalian" dengan cepat Renjun berlari meninggalkan kedua insan itu. Nyamuk mah gini kan njun

Melihat Renjun pergi, Jaemin berdiri dengan niat ingin mengikuti Renjun. Ia tidak mau bersama dengan bearnya

Belum lima langkah, tangannya ditahan Haechan. Jaemin berbalik menatapnya. "duduk." perintah Haechan

Mau tidak mau Jaemin duduk kembali, mengambil keluar hpnya. Ia tidak mau dengan bearnya huwee, dia mau ngambek

Entah handuk darimana, Haechan dengan telaten mengeringkan rambut Jaemin. Meskipun pemiliknya sempat kaget

"Sudah. Tidak ngambek lagi kan? " tanya Haechan yamg duduk disamping Jaemin

"Bear jahat, bear jahat." lagi dan lagi kalimat itu Jaemin lontarkan

Ingin sekali Haechan menabok kepalanya tapi kalau nambah ngambek bisa berabe dia

"Jadi gue harus gimana Jaeminn" pasrah sudah Haechan

Jaemin menepuk pahanya "duduk sini dan peluk"

TBC...

see u on next chapter 🌧🌧


Don't cross the lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang