Don't cross the line

A [chap 13] ++

Tubuh Jaemin membeku saat Haechan memeluknya. Bentar bentar, dimana Beruang yang ganas tadi? 

Jaemin sedikit tertawa lalu menggendong untuk duduk di sofa. "Tunggu sebentar disini, gua bikinin susu". Belum saja sempat Jaemin jalan, tangannya sudah ditarik kembali oleh Haechan 

"Jangan pergi Jaemin, bear takut"  mata Haechan terlihat membulat bahkan sekarang terlihat berkaca kaca. Oh yatuhan, ujian seperti apa ini

Telinga Jaemin memerah saat Haechan kini duduk di pangkuannya, mana sambil peluk erat dirinya. Hey yang benar saja ini tapi meskipun dia se gagap itu, tangannya tetap mengusap lembut punggung Haechan

Selang 30 menit kemudian, hujan mereda. Tidak ada lagi petir, dan saat itu juga Haechan kembali menjadi beruang yang ganas. Canda canda hehe

'Aduh bagaimana ini, aku malu' batin Haechan yang masih memeluk erat Jaemin. Bahkan sekarang tangannya meremat erat baju hitam yang dikenakan Jaemin 

Jangan tanya kondisi Jaemin, dia sudah seperti kepiting rebus atau mungkin singa yang menahan laparnya? >_<

Tangan Jaemin bergerak mengusap kepala Haechan. Mengusap lembut, sesekali bermain dengan anak rambutnya. Dari rambut hingga ke punggung Haechan. Tangannya masuk ke dalam kaos yang dikenakan Haechan dan mengusap punggungnya. Tentu saja membuat sang pemilik langsung duduk tegak

Pipi yang memerah, jantung yang berdebar dan em bawah yang basah(?). Haechan menatap lekat wajah Jaemin, wajah yang selama ini dia rindukan. 

"Hum? Kenapa bear?" tanya Jaemin, tangannya kembali masuk ke kaos Haechan. Mengusap pelan

"Jangan sentuh aku" Haechan menarik narik tangan Jaemin untuk keluar. Tapi bukannya tangan Jaemin yang keluar, malah dia yang ketarik hingga tubuhnya dan tubuh Jaemin menempel. Bahkan mereka masing-masing dapat merasakan hembusan nafas dari lawannya

Tangan Haechan mengepal kuat sebelum ia.. 
Mencium bibir Jaemin. Kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan mencari posisi ternyaman.

Haechan ingin lebih dari ini, ia ingin.

TBC...
see u on next chapter💋💋