J [chap 3]

1.1K 85 3
                                    

Mereka berlima masih duduk di kantin menunggu kedatangan mark dan chenle, mereka berdua belum menunjukkan batang hidungnya padahal sekarang sudah jam 2.

"Nyebelin amat sih mereka" ucap haechan yang bersandar di pundak jaemin sambil bermain hpnya. Jaemin sekarang mah udah biasa soalnya ini sudah menjadi kebiasaan sehari hari.

"biasa orang sibuk" jawab jeno

"Ah gua mau beli makan dulu la" ucap renjun. Lama amat mereka jadi kesel renjun nya, lebih baik dia beli makan daripada jadi monster nanti.

"ikut bang" ucap jisung yang diangguki renjun lalu mereka berdua pergi meninggalkan Jeno, jaemin dan haechan disana

Haechan mematikan hpnya dan berbaring di paha jaemin. Dia mau tidur sebentar, nanti malam dia mau party party

Jaemin yang awalnya membaca buku sekarang mengelus rambut haechan yang lembut itu. Gatau kenapa, dia nyaman dengan semua perilaku haechan yah meskipun ini membuat dirinya semakin sengsara dalam kehidupannya yang terkurung.

_don't cross the line_

Jaemin dan haechan sekarang sedang mengantri untuk membeli tiket bioskopnya. Sedangkan yang lain membeli snack, awalnya sih mereka main tod gitu dan darenya haechan dapat untuk pergi beli tiket sendirian tapi jaemin mau nemenin gitu dan yang lain malah iyakan akhirnya sekarang mereka bersama untuk mengantri tiket yang antriannya cukup panjang, pada malam minggu ini.

Haechan tersentak saat jaemin merangkul pinggangnya. Dia melihat ke arah jaemin yang mimik wajahnya yang datar seperti aspal. Menakutkan sih kata haechan, soalnya dari hari pertama sampai sekarang jaemin belum pernah tertawa ataupun senyum lebar. Jadi rasanya wajahnya jaemin cuma bisa datar kagak bisa yang lain

"ada pria yang sedang menatapmu dengan tatapan kurang ajar" ucap jaemin yang seolah olah mengerti dengan tatapan yang haechan berikan itu

"Bagus dong, berati gua montok jadi banyak yang suka" jawab haechan dengan sedikit terkekeh di akhirnya

Jaemin berdecak dan semakin merangkul erat pinggang haechan. Hal itu membuat pipi haechan sedikit bersemu, untung saja kulitnya sedikit gelap jadi tidak terlalu kelihatan. Padahal kan itu seharusnya biasa bagi sesama teman tapi entah kenapa hatinya dan jantungnya sedikit berdebar.

"U-udah anjir, gua juga kagak mau sama om om" ucap haechan sambil menepuk nepuk tangan besar dan berurat punya jaemin . Kalo dibandingkan mungkin tangan jaemin ada dua kali dari tangannya.

Jaemin tetaplah jaemin yang keras kepala atau bisa disebut posesif (?). Dia tetap merangkul pinggang haechan yah meskipun udah ga seerat tadi.

Setelah mengantri cukup lama, akhirnya kebeli juga itu tiket. Jadwal mereka nonton itu jam 8 setengah dan sekarang masih jam 6 lewat beberapa menit jadi mereka masih ada waktu untuk jalan jalan.

Kalau tanya mengapa mereka ga makan, maka jawabannya mereka tadi sebelum datang sudah makan di kantin fakultas seni jadi hemat duit guys disini ga makan lagi. Padahal mah, duit mereka banyak apalagi mereka ada dua tuan muda yang kaya raya. Satu di Tiongkok, satu lagi ada di negara ini. Coba tebak siapa itu _^

"Jadi mau kemana ini? " tanya renjun yang menatap ke enam temennya itu, ga sih ada satu sepupunya.

"kemana mana hatiku senang" jawab chenle yang sepertinya sebentar lagi akan ditabok renjun. Jadi sekarang, chenle lagi berlindung di belakang jisung. Tidak mungkin kan dia menabok kesayangannya itu.

"Main aja lah" saran jeno. Iya sih selain mereka pergi main mau kemana lagi mereka.

"Kalian aja deh, gua mau cari buku" ucap mark

"rajin bener" ucap haechan sambil menggeleng geleng kepalanya.

Mark cuma tertawa aja sih. Dia emang ga terlalu suka main, jadi dia pergi cari buku aja mana tahu ada yang berguna untuk dirinya.

"Hem kalau gitu kalian pergi main aja, gua temenin mark" ucap jeno

Awalnya mark nolak karena itu ngerepotin jeno, tapi setelah dipaksa paksa akhirnya mark iyakan aja sebelum haechan tantrum karena terlalu lama menunggu apalagi tadi haechan yang udah menunjukkan ekspresi yang bakalan tantrum. Dia yang tantrum, semua yang capek. Doakan aja semoga jaemin ga trauma.

Sekarang Haechan, jaemin, renjun, jisung dan chenle pergi main dan jeno dengan mark yang mencari buku.

Biarkanlah mereka berbahagia dulu sebelum memasuki perang dengan skripsi yang kita tidak pernah menang sebelum mencobanya beberapa kali.

TBC..
chap ini sedikit panjang, so enjoy it guys! Happy Reading 🥰

See u on next chapter..

Don't cross the lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang